Transmisi Lokal Bondalem Tambah 2 Positif, 160 Orang Swab Test Massal
PFP 47 dan 48 dari hasil tracing sempat berkontak dengan PDP lainnya dan merupakan warga satu desa.
SINGARAJA, NusaBali
Memasuki hari kelima karantina Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 30 orang. Saat ini sebanyak 20 orang masih menjalani perawatan, sedangkan 10 orang sudah dinyatakan sembuh.
Penambahan kasus positif di Desa Bondalem yang ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal di Buleleng membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng melakukan swab test missal terhadap 160 orang warga dari hasil tracing baru.
Sekretaris GTPP Covid 19 Buleleng, Gede Suyasa, Jumat (8/5), mengatakan ada dua kasus positif baru yang ditemukan di Desa Bondalem. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berkode 47 merupakan warga Desa Bondalem yang sempat berkontak erat dengan PDP 24 yang merupakan anak dari PDP 18 (pedagang pasar desa/kasus positif pertama). Sedangkan satu kasus baru lainnya dikode sebagai PDP 48, juga warga Bondalem yang berkontak erat dengan PDP 44 yang tak lain adalah suaminya. Pasutri ini setelah ditelisik dan di-tracing, diduga tertular dari PDP 40 orangtua pasutri yang sempat berkontak erat dengan PDP 18 di pasar desa. “Penambahan hingga Kamis, ada dua orang dan ini masih saling kontak dengan PDP sebelumnya dan masih dalam satu desa,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Selain penambahan dua kasus baru di Desa Bondalem, PDP 18 yang sudah menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas selama 15 hari dirujuk ke RSUP Sanglah. Menurut Suyasa PDP 18 dirujuk atas pertimbangan medis, melihat perkembangan kondisi kesehatannya yang sudah melewati masa isolasi tak kunjung membaik. “Ya karena pertimbangan medis, selain usianya sudah 71 tahun, ada penyakit bawaan, di samping itu juga sudah 7 kali di-swab hasilnya masih negatif. Mudah-mudahan di RSUP Sanglah mendapatkan treatment khusus dan segera sembuh,” imbuh mantan Kadisdikpora Buleleng ini.
Sedangkan 13 orang warga Bondalem yang sebelumnya menjalani karantina di gedung SD sudah dipulangkan setelah mengantongi swab negatif dua kali. Hanya saja melihat perkembangan kasus transmisi lokal di Desa Bondalem terus berkembang dan bertambah, GTPP Covid-19 Buleleng memutuskan untuk melakukan swab test massal. Test itu pun sudah dilakukan pada Jumat (8/5) pagi sampai sore oleh tim medis dengan menyasar 160 orang warga Desa Bondalem yang masuk dalam daftar tracing terbaru tim surveylance.
Suyasa menjelaskan keputusan swab massal di Desa Bondalem, dilakukan karena alat penguji saat ini sudah tersedia cukup di Denpasar. Swab pun dipilih untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan lebih cepat sehingga penanganan Covid-19 bisa lebih cepat dilakukan. “Dari 160 orang, sampai Jumat siang sudah 101 warga yang sudah di-swab, setelah ini dikirim ke Denpasar dan menunggu hasilnya. Swab tingkat validitasnya jauh lebih tinggi, lebih cepat terkonfirmasi,” kata dia.
Meski demikian, Suyasa meyakinkan kasus hasil swab berubah-ubah seperti ditemui pada PDP 3 yang merupakan kasus langka di Buleleng, belum ditemukan kembali. Hingga kini dari 42 kasus positif di Buleleng, 48 persen telah dinyatakan sembuh, rata-rata menjalani perawatan dan pemulihan dengan masa isolasi delapan hari. Termasuk dua PDP yang dinyatakan sembuh pada Jumat (8/5) kemarin yakni PDP 24 yang merupakan anak PDP 18, dan PDP 28 salah satu pedagang di Pasar Desa Bondalem.
Sementara itu jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Kumulatif berjumlah 48 orang. Puluhan akumulasi itu terdiri dari enam orang terkonfirmasi negatif dan 42 orang lainnya terkonfirmasi positif. Sebanyak 42 PDP positif yang sudah dinyatakan sembuh berjumlah 20 orang, sedangkan sisanya 22 orang masih menjalani perawatan, yakni 17 orang di Buleleng dan 5 orang dirujuk ke RSUP Sanglah.
GTPP Covid 19 Buleleng melihat data PDP terkonfirmasi positif mendapatkan klaster penularan dari segi umur. PDP positif terbanyak dari rentang umur produktif yakni umur 31-40 tahun sebanyak 16 orang kasus positif, selain dari rentang umur 41-50 sebanyak 11 kasus, selain juga ada 2 kasus di rentang umur 11-20 tahun, 4 orang kisaran usia 21-30 tahun dan kelompok lansia dari umur 50 sampai 80 tahun berjumlah 9 orang.
Selain menangani kasus PDP positif, GTPP Covid 19 Buleleng juga masih melakukan pemantauan terhadap 3 Orang Dengan Pemantauan (ODP) dan 252 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masih menjalani karantina mandiri dan 331 OTG dari pelaku perjalanan dari negara terjangkit atau daerah transmisi lokal di Indonesia.*k23
Penambahan kasus positif di Desa Bondalem yang ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal di Buleleng membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng melakukan swab test missal terhadap 160 orang warga dari hasil tracing baru.
Sekretaris GTPP Covid 19 Buleleng, Gede Suyasa, Jumat (8/5), mengatakan ada dua kasus positif baru yang ditemukan di Desa Bondalem. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berkode 47 merupakan warga Desa Bondalem yang sempat berkontak erat dengan PDP 24 yang merupakan anak dari PDP 18 (pedagang pasar desa/kasus positif pertama). Sedangkan satu kasus baru lainnya dikode sebagai PDP 48, juga warga Bondalem yang berkontak erat dengan PDP 44 yang tak lain adalah suaminya. Pasutri ini setelah ditelisik dan di-tracing, diduga tertular dari PDP 40 orangtua pasutri yang sempat berkontak erat dengan PDP 18 di pasar desa. “Penambahan hingga Kamis, ada dua orang dan ini masih saling kontak dengan PDP sebelumnya dan masih dalam satu desa,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Selain penambahan dua kasus baru di Desa Bondalem, PDP 18 yang sudah menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas selama 15 hari dirujuk ke RSUP Sanglah. Menurut Suyasa PDP 18 dirujuk atas pertimbangan medis, melihat perkembangan kondisi kesehatannya yang sudah melewati masa isolasi tak kunjung membaik. “Ya karena pertimbangan medis, selain usianya sudah 71 tahun, ada penyakit bawaan, di samping itu juga sudah 7 kali di-swab hasilnya masih negatif. Mudah-mudahan di RSUP Sanglah mendapatkan treatment khusus dan segera sembuh,” imbuh mantan Kadisdikpora Buleleng ini.
Sedangkan 13 orang warga Bondalem yang sebelumnya menjalani karantina di gedung SD sudah dipulangkan setelah mengantongi swab negatif dua kali. Hanya saja melihat perkembangan kasus transmisi lokal di Desa Bondalem terus berkembang dan bertambah, GTPP Covid-19 Buleleng memutuskan untuk melakukan swab test massal. Test itu pun sudah dilakukan pada Jumat (8/5) pagi sampai sore oleh tim medis dengan menyasar 160 orang warga Desa Bondalem yang masuk dalam daftar tracing terbaru tim surveylance.
Suyasa menjelaskan keputusan swab massal di Desa Bondalem, dilakukan karena alat penguji saat ini sudah tersedia cukup di Denpasar. Swab pun dipilih untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan lebih cepat sehingga penanganan Covid-19 bisa lebih cepat dilakukan. “Dari 160 orang, sampai Jumat siang sudah 101 warga yang sudah di-swab, setelah ini dikirim ke Denpasar dan menunggu hasilnya. Swab tingkat validitasnya jauh lebih tinggi, lebih cepat terkonfirmasi,” kata dia.
Meski demikian, Suyasa meyakinkan kasus hasil swab berubah-ubah seperti ditemui pada PDP 3 yang merupakan kasus langka di Buleleng, belum ditemukan kembali. Hingga kini dari 42 kasus positif di Buleleng, 48 persen telah dinyatakan sembuh, rata-rata menjalani perawatan dan pemulihan dengan masa isolasi delapan hari. Termasuk dua PDP yang dinyatakan sembuh pada Jumat (8/5) kemarin yakni PDP 24 yang merupakan anak PDP 18, dan PDP 28 salah satu pedagang di Pasar Desa Bondalem.
Sementara itu jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Kumulatif berjumlah 48 orang. Puluhan akumulasi itu terdiri dari enam orang terkonfirmasi negatif dan 42 orang lainnya terkonfirmasi positif. Sebanyak 42 PDP positif yang sudah dinyatakan sembuh berjumlah 20 orang, sedangkan sisanya 22 orang masih menjalani perawatan, yakni 17 orang di Buleleng dan 5 orang dirujuk ke RSUP Sanglah.
GTPP Covid 19 Buleleng melihat data PDP terkonfirmasi positif mendapatkan klaster penularan dari segi umur. PDP positif terbanyak dari rentang umur produktif yakni umur 31-40 tahun sebanyak 16 orang kasus positif, selain dari rentang umur 41-50 sebanyak 11 kasus, selain juga ada 2 kasus di rentang umur 11-20 tahun, 4 orang kisaran usia 21-30 tahun dan kelompok lansia dari umur 50 sampai 80 tahun berjumlah 9 orang.
Selain menangani kasus PDP positif, GTPP Covid 19 Buleleng juga masih melakukan pemantauan terhadap 3 Orang Dengan Pemantauan (ODP) dan 252 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masih menjalani karantina mandiri dan 331 OTG dari pelaku perjalanan dari negara terjangkit atau daerah transmisi lokal di Indonesia.*k23
1
Komentar