nusabali

Upacara Jenazah Guru SMA Disepakati di Setra

  • www.nusabali.com-upacara-jenazah-guru-sma-disepakati-di-setra

Prosesi upacara ngaben jenazah guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMAN 2 Amlapura Ni Luh Budiasih, 56, akhirnya disepakati dilangsungkan di Setra Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, pada Soma Pon Dunggulan, Senin (5/9) sekitar pukul 11.00 Wita.

Arta Dipa kemudian menawarkan solusi, agar upacara sawa prateka dilaksanakan di rumah asal Banjar Belong. Caranya jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans, dari tempat tinggalnya di Desa Susuan menuju Banjar Belong. “Mengantar jenazah ke rumah asal menggunakan ambulans, tidak salah menurut saya. Begitu juga ke setra menggunakan ambulans, karena melintasi jalan umum,” kata Arta Dipa.


Lingga Desa Susuan AA Gede Krisna sepakat dengan solusi yang ditawarkan Arta Dipa. Bahkan, Desa Susuan sanggup membantu menggelar upacara pembersihan di rumah duka, usai ngaben terlaksana.

Hanya saja, Kelian Banjar Belong I Komang Jawi, memberikan pertimbangan lain. “Sebaiknya langsung saja upacara di setra, tanpa menggelar upacara sawa prateka di rumah duka, diantar menggunakan mobil ambulans,” ucapnya.

Sedangkan suami almarhum, I Wayan Berata, telah memberikan mandat sepenuhnya kepada Bendesa Pakraman Karangasem. Akhirnya disepakati, upacara dilangsungkan sepenuhnya di setra, tanpa sawa prateka di rumah duka.

Wakil Bupati Arta Dipa kemudian menyimpulkan, tidak ada upacara sawa prateka di rumah duka, jenazah langsung dibawa menggunakan ambulans ke setra. “Saya siap membantu mobil ambulans untuk mengantar jenazah,” ujar Arta Dipa.

Maka berita acara hasil pertemuan ditandatangani pihak-pihak yang berkepentingan, untuk dijadikan pegangan. Ni Luh Budiasih meninggal di RSUP Sanglah Denpasar, Rabu (31/8) sekitar pukul 11.00 Wita, karena kanker usus.

Persoalan muncul, karena pihak keluarga ngotot minta menggelar upacara Ngaskara di ru-mah duka di Desa Pakraman Susuan, Kecamatan Karangasem, dalam situasi pihak adat sudah memberlakukan ngempet. Bahkan, Wakil Bupati Karangasem Wayan Arta Dipa, sampat turun tangan ke rumah duka untuk membantu mencarikan solusi.

Pasangan Wayan Berata dan almarhum Luh Budiasih sebetulnya berasal dari Lingkungan Belong, Kelurahan Karangasem, namun selama ini tinggal di Desa Pakraman Susuan. Terungkap, pihak keluarga duka menginginkan jenazah almarhum diabenkan di Setra Juuk Manis, Desa Pakraman Susuan. Nah, sebelum upacara pengabenan, pihak keluarga ingin menggelar upacara Ngaskara (ritual penyucian atma pitra menjadi pitara) di rumah duka, Desa Pakraman Susuan.

Ternyata, keinginan menggelar upacara Ngaskara tersebut tidak mendapat restu dari pihak adat, karena Desa Pakraman Susuan tengah melakukan persiapan Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Kahyangan Tiga yang puncaknya  pada Saniscara Pon Pahang, Sabtu, 15 Oktober 2016. Sebelumnya, Desa Pakraman Susuan juga telah menggelar upacara Ngempet (tertutup jalan untuk menggelar pengabenan) pada Sukra Pon Kulantir, Jumat, 25 Desember 2015. Pihak adat mempersilakan digelarnya ngaben di Setra Juuk Manis, namun tidak mengizinkan dilakukan upacara Ngaskara di rumah duka.

Karena persoalan ini, Kapolsek Karangasem, Kompol Anwar Sasmito, melaporkan situasi yang terjadi kepada Wakil Bupati Karangasem Wayan Arta Dipa. Akhirnya, Wabup Artha Dipa ke rumah duka di Desa Pakraman Susuan, Jumat (2/9) pagi pukul 08.00 Wita. Wabup Arta Dipa turun bersama Kapolsek Anwar Sasmito dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Karangasem Ida Bagus Putu Suastika, menemui suami korban, Wayan Berata dan keluarganya.

Dalam pertemuan itu, Wayan Berata menceritakan bahwa sebelum meninggal, almarhum istrinya sempat berpesan agar menggelar upacara ngaben secara sederhana, yang diawali dengan upacara Ngaskara di rumah duka. Almarhum menginginkan agar diabenkan di Setra Juuk Manis, Desa Pakraman Susuan, dengan prosesi berawal dari Ngaskara di rumah duka.

Apalagi, menurut Wayan Berata, ibu kandungnya yakni Ni Wayan Resi dulunya juga diabenkan di Setra Juuk Manis, 5 tahun silam, yang prosesinya dimulai dari Ngaskara di rumah duka. “Saya hanya menyampaikan permintaan almarhum yang ingin diabenkan di Setra Juuk Manis, dengan upacara diawali dari rumah duka,” jelas Wayan Berata, yang sehari-hari bertugas di Yayasan Yasa Kerti Amlapura. * k16

Komentar