Bawakan 1.900 Paket Sembako, Gubernur Koster Minta Awasi Ketat Karantina Warga Desa Bondalem
Bupati Buleleng Tambah Kapasitas Ruang Isolasi RS Pratama Giri Emas
SINGARAJA, NusaBali
Sehari pasca terjun ke Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung untuk serahkan bantuan, Gubernur Wayan Koster yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali kembali kunjungi karantina Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Minggu (10/5) pagi.
Datang membawa bantuan 1.900 paket sembako, Gubernur Koster minta Kapolres Buleleng dan Dandim 1609/Buleleng ikut awasi ketat pelaksanaan karantina warga Desa Bondalem. Saat berkunjung ke Desa Bondalem, Minggu kemarin, Gubernur Koster didampingi Sekda Dewa Made Indra yang juga Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali. Rombongan Gubernur diterima Bupati Putu Agus Suradnyana selaku Ketua GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng.
Bantuan 1.900 paket sembako yang dibawa GTPP Covid-19 Provinsi Bali kemarin diserahkan secara simbolis kepada lima perwakilan warga di Gedung Serba Guna Desa Bondalem. Paket sembako tersebut bersumber dari bantuan CSR pihak ketiga (sebanyak 1.500 paket) dan GTPP Covid-19 Provinsi Bali (400 paket).
Gubernur Koster menyatakan, penanganan pandemi Covid-19 di Bali sejak awal memang sudah ditangani serius. Bahkan, saat ini ada 3 desa di Bali yang dikarantina karena terjadi transmisi lokal, yakni Desa Abuan, Kecamatan Susut (Bangli), Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem (Karangasem), dan Desa Bon-dalem, Kecamatan Tejakula (Buleleng).
“Transmisi lokal yang terjadi di Desa Bondalem ini sangat tinggi, mencapai 31 kasus positif. Bukan hanya warga Desa Bondalem yang di sini saja (kampung), yang tinggal di Denpasar juga ada yang kena. Sehingga Buleleng posisinya cukup tinggi dari jumlah kasus positif Covid-19, duduki peringkat ketiga setelah Bangli dan Kota Denpasar, disusul Karangasem,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Menurut Koster, kasus transmisi lokal yang menyebabkan banyak kasus positif hi-ngga akhirnya Desa Bondalem diputuskan untuk dikarantina, dengan harapan Co-vid-19 tidak menyebar ke desa tetangga. Koster pun minta semua warga Desa Bo-ndalem menjalani karantina dengan tertib dan disiplin.
“Saya minta betul-betul, semua warga Desa Bondalem harus tertib, disiplin, tidak boleh bandel, tidak boleh nakal. Jangan melanggar apa arahan Pemda dan Bupati, ikuti dengan baik. Ini bukan untuk siapa-siapa, tetapi buat melindungi bapak ibu dan keluarga. Karena Corona ini kalau sampai menjangkiti langsung cepat sekali,” tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Koster juga meminta Polres Buleleng dan Kodim 1609/Buleleng, yang selama ini dilibatkan dalam pengawasan keamanan, juga melakukan pengawasan ketat karan-tina di Desa Bondalem. Kapolres dan Dandim dipersilakan untuk bertindak tegas mengamankan warga yang ditemukan membandel dan melanggar Protap Covid-19 selama masa karantina Desa Bondalem.
Terkait kebutuhan sembako, Koster pun menjanjikan warga Desa Bondalem tidak akan kekurangan. Jika bantuan tambahan tahap I ini habis dan diperlukan bantuan selanjutnya, GTPP Covid-19 Buleleng diharapkan berkoordinasi dengan GTPP Co-vid-19 Provinsi Bali.
Pada bagian lain, Gubernur Koster juga mengapresiasi penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkab Buleleng selama ini. Kebijakan penyiapan RS Pratama di Desa Giri Emas (Kecamatan Sawan, Buleleng) yang difokuskan menangani pasien Covid-19, penanganan pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri, hingga kebijakan cepat berbagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di Buleleng, dinilai sudah bagus.
Bukan hanya itu. Menurut Koster, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Buleleng juga menyumbang angka bagi kesembuhan penanganan pasien Covid-19 di Bali, yang kini mencapai 204 orang atau 65,60 persen dari total 311 pasien. Sedangkan pasien yang meninggal di Bali relatif rendah, hanya 4 orang atau 1,29 persen dari total 311 kasus.
Penanganan Covid-19 yang dinilai sangat intensif di Bali dan menjadi yang terbaik se-Indonesia, membuat Gubernur Koster optimistis dapat menjadikan Bali sebagai provinsi pertama di Indonesia yang bisa terbebas dari Corona. “Astungkara, saya tiap hari cermati pasien positif penambahan selalu ada, tetapi yang sembuh juga bertambah terus. Hanya belum bisa rem penuh, karena PMI masih akan datang,” kata Koster.
Menurut Koster, GTPP Covid-19 Provinsi Bali akan menerima kedatangan 16 kapal pesiar yang akan membawa pulang anak buah kapal (ABK) asal Bali. Kapal pesiar tersebut akan bersandar di tiga pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta Utara), Pelabuhan Benoa (Denpasar), dan Pelabuhan Batam (Kepulauan Riau).
GTPP Covid-19 Provinsi Bali pun tengah bersiap memperketat test swab bagi PMI yang baru pulang dari luar negeri dan lakukan karantina, hingga benar-benar dinya-takan bersih dari Covid-19. Upaya pencegahan juga dilakukan di semua wilayah, baik wilayah zona hijau yang dikendalikan penuh, zona kuning, maupun zona merah di Bali dilakukan pengawasan ketat.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam laporannya kepada Gubernur Koster mengatakan hingga kini pihaknya masih mengupayakan penam-bahan kapasitas Ruang Isolasi RS Pratama Giri Emas. GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng hingga Minggu kemarin telah menangangi total 42 kasus positif Corona. Dari jumlah itu, yang berhasil sembuh sebanyak 21 orang. Seedangkan sisanya, 16 pasien masih dirawat di RS Pratama Giri Emas dan 5 pasien lagi dirawat di Denpa-sar.
Menurut Agus Suradnyana, kapasitas Ruang Isolasi RS Pratama Giri Emas masih terbatas hanya untuk 16 orang saja. “Saat ini kami sedang upayakan menambah ka-pasitas. Hari ini (kemarin) sudah selesai 2 dari 3 ruangan. Kalau besok (hari ini) se-lesia semua, total kami punya 26 bed di RS Pratama Giri Emas,” ujar Ketua GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng ini.
Agus Suradnyana menjelaskan, sebelumnya ruangan dan peralatan medis memang sudah siap, hanya saja kekurangan fasilitas pendukung khusus penanganan Covid-19 berupa exhaust.
Agus Suradnyana juga memberi masukan kepada Gubernur Koster untuk memper-ketat pemeriksaan khususnya PMI yang baru pulang dari luar negeri. Apalagi, ada yang bersembunyi di Denpasar, menghuni rumah kos untuk menghindari karantina di tempat yang disediakan pemerintah. Aksi sejumlah oknum PMI yang kurang disi-plin ini diketahui setelah terkonfirmasi positif.
“Ada kasus dan persoalan baru seperti itu yang kami temukan di daerah, sehingga kami berharap lebih mengefektifkan sweeping di rumah-rumah kos, sehingga dapat dilakukan pencegahan penularan Covid-19 lebih cepat,” beber Bupati asal Desa Ba-nyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng ini.
Dalam kesempatan yang sama, Perbekel Bondalem, Ngurah Sadu Adnyana, menga-takan apresiasi terhadap Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali, yang dengan cepat menangani Desa Bondalem. Meski beberapa hari lalu sempat terjadi kendala di distribusi beras Bulog yang sebagian dikembalikan warganya karena tak layak kon-sumsi, menurut Ngurah Sadu, beras rusak tersebut telah diganti kembali. “Sejauh ini, tidak ada kendala dalam karantina Desa Bondalem, semuanya sementara aman. Beras rusak seperti kemarin juga belum ditemukan lagi,” kata Ngurah Sadu.
Tambahan bantuan 1.900 paket sembako yang dibawa GTPP Covid-19 Provinsi Bali, kata Ngurah Sadu, juga akan disusun skemanya bersama Satgas Desa Bonda-lem, sehingga tepat sasaran. “Bantuan tambahan ini akan kami rembugkan dulu, se-hingga nanti bisa tepat sasaran, siapa yang pantas diberi. Kalau secara total, kema-rin sudah terpenuhi oleh suplai kabupaten,” jelas Ngurah Sadu.
Dari Pemkab Buleleng sendiri, seperti diberitakan, sudah suplai 67 ton beras ke Desa Bondalem untuk kebutuhan karantina selama 14 hari. Beras tersebut untuk mencukupi kebutuhan bagi 3.525 kepala keluarga (KK) dengan 11.924 jiwa di Desa Bondalem yang menjalani karantina. *k23
1
Komentar