Sejumlah SMP di Tabanan Gelar UAS Online, Siswa Dibantu Pulsa
TABANAN, NusaBali
Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah SMP di Tabanan menyelenggarakan ujian akhir semester (UAS) secara online.
Untuk mendukung penilaian itu, para murid diberikan pulsa yang dananya bersumber dari BOS sesuai dengan kesepakatan.
Adapun SMP yang gelar UAS secara online adalah SMPN 1 Tabanan, SMPN 2 Tabanan, SMPN 3 Tabanan, dan SMPN 6 Tabanan. Ujian akhir semester berlangsung Senin (11/5) sampai Sabtu (16/5).
Ketua MKKS Tabanan I Wayan Widarsa sekaligus Kepala SMPN 1 Tabanan, mengatakan UAS secara daring (dalam jaringan alias online) diikuti oleh kelas VII dan kelas VIII. Tidak semua SMP di Tabanan menyelenggarakan UAS secara online. Karena masih terbatasnya sarana prasarana yang belum memadai seperti handphone. “Baru 4 sekolah yang gelar UAS secara online. Sekolah yang lain belum bisa karena ada siswa yang belum memiliki HP,” ujarnya, Senin (11/5).
Kata Widarsa, di SMPN 1 Tabanan UAS secara online sudah berlangsung. Di hari pertama ada 3 orang siswa telat bangun karena lupa bahwa sedang dilaksanakan UAS daring. “Yang lupa ini setelah kita pantau karena telat bangun. Namun soal telah bisa dijawab sesuai dengan batas waktu,” imbuhnya.
Menurut Widarsa di SMPN 1 Tabanan ada 11 mata pelajaran yang diujikan. Untuk mendukung pelaksanaan UAS, siswa dibantu pulsa Rp 50 ribu yang digunakan selama ujian berlangsung. “Jadi kami berikan siswa uang pulsa sebesar Rp 50 ribu lewat dana BOS, sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan,” katanya.
Dijelaskannya, soal UAS dikirim lewat WhatsApp group oleh guru. Soal-soal dibuat oleh tim yang sudah dibentuk di sekolah. “UAS yang kami selenggarakan saat ini soalnya tidak menuntut kurikulum sampai tuntas, artinya menyesuaikan pembelajaran yang sudah dipelajari siswa,” ujar Widarsa.
Setiap harinya siswa menjawab soal UAS untuk dua mata pelajaran. Soal pertama berlangsung pukul 07.00–10.00 Wita. Soal kedua pukul 10.00–12.00 Wita. “Hanya hari Sabtu saja satu mata pelajaran,” tegas Widarsa.
Dia menegaskan UAS merupakan salah satu nilai pendukung untuk kenaikan kelas. Ditambah dengan nilai dari tugas yang diberikan guru maupun pembelajaran dari TVRI. “Penilaian secara online ini juga untuk mengetahui perkembangan anak didik karena sudah hampir dua bulan menerapkan pembelajaran lewat daring,” tandas Widarsa.
Sebelumnya, akibat dampak pandemi Covid-19, Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan merancang penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem online. Sistem online dirancang sebagai antisipasi jika pada masa pendaftaran siswa baru, masih tidak memungkinkan menerapkan cara manual. Disdik Tabanan pun masih melakukan penjajakan sistem dengan salah satu provider.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra, mengatakan saat ini rancangan sistem online tersebut tengah berproses. Sistem online akan diterapkan jika kondisi darurat pandemi Covid-19 masih berlangsung saat jadwal proses PPDB tahun ajaran 2020/2021.
Menurut Nyoman Putra, sistem online diterapkan jika kondisi pandemi Covid-19 belum mereda. Sehingga PPDB secara online sudah disiapkan dan direncanakan. Pendaftaran sistem online ini kemungkinan saja nanti akan diterapkan di sekolah yang dikatakan favorit. Namun, semua itu masih berproses dan dirancang.
“Tapi kami berharap pandemi ini segera berakhir, sehingga PPDB bisa dilaksanakan dengan normal seperti biasanya,” ujar Nyoman Putra. *des
Komentar