Bali Persiapkan Protokoler ‘Baru’ Kepariwisataan
Rapat Persiapan Pasca Pandemik Covid-19
DENPASAR, NusaBali
Bali bersiap-siap merancang protokol ‘baru’ kepariwisataan. Protokol baru tersebut memastikan jaminan keamanan dan kesehatan wisatawan sebagai prioritas.
Ini sebagai respon dari pandemik Covid-19. Spiritnya pariwisata Bali era baru pasca Covid-19. Hal tersebut terungkap dari rapat Tim Percepatan Penanganan dan Pemulihan Dampak Covid-19 dipimpin Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) di ruang rapat Wagub, Niti Mandala, Denpasar, Selasa (12/5).
Wakil Ketua Tim Percepatan Penanganan dan Pemulihan Dampak Covid-19 I Gusti Agung Rai Suryawijaya yang dihubungi usai rapat menyatakan, banyak yang dibicarakan dalam rapat yang berlangsung dari pukul 09.00 -13.00 wita. “Khusus tentang pariwisata, kita harus mempersiapkan pos Covid-19,” ujar Rai Suryawijaya, sapaan I Gusti Agung Rai Suryawijaya yang merupakan Wakil Ketua BPC PHRI Bali dan Ketua BPC PHRI Badung. “Seandainya pariwisata Bali bisa lebih awal bergerak, harus dipersiapkan segala sesuatunya, seperti protokol kesehatan, SOP-nya. Juga terkait dengan sektor-sektor yang lain juga,” imbuhnya.
Protokol atau SOP ini, kata dia, sangat penting, jangan sampai setelah pariwisata Bali nanti diterjang lagi the second wafe pandemic Covid-19 seperti dialami beberapa negara lain. “Ini perlu diantisipasi. Ini yang sudah harus dipersiapkan, jangan sampai Bali terlambat menanganinya. Kita fokus bagaimana membuat TRRP (Tourism Respond and Recovery Program). Hotel punya SOP sendiri, airline punya, ODTW juga harus punya. Itu harus dibuatkan masing-masing. New normal tourism,” papar Rai Suryawijaya.
Dikatakan, hal itu juga tidak terlepas dari perkembangan penanganan Covid-19 di Bali yang dipimpin Gebernur I Wayan Koster. Mulai pembentukan posko gotong royong hingga ke desa, penyembuhan tinggi, kematian sangat kecil hanya 4 orang, itupun ada karena imported case. “Kan itu mendapat apresiasi dua jempol dari presiden,” kata Rai Suryawijaya.
Dihubungi terpisah, Kadiparda Bali Putu Astawa menyatakan hal senada. “Tadi arahnya menyusun SOP Pariwisata Bali Era Baru,” ujarnya. Artinya lanjut Astawa, apa yang diistilahkan sebagai new normal pariwisata harus memulai dengan prosedur, karena wisatawan yang akan datang berwisata ke Bali, tentu ingin aman dan nyaman dan terjamin kondisi kesehatannya.
“Itulah yang dijabarkan nanti pasca Covid-19. Misalnya bagaimana protokoler di hotel, bandara misalnya ada harus ada pemeriksaan kesehatan, pengecekahan suhu badan dan dan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Wagub Bali Cok Ace menyatakan, kemajuan Bali yang positif dalam penanganan Covid-19 diharapkan menjadi destinasi pertama yang dibuka untuk pariwisata. “Itu harapan Pusat. Tentu kita di Bali harus mengkajinya secara cermat,” ujar Cok Ace.
Bali juga dikatakan harus berhati-hati dan memperhitungkan membuka kawasan pariwisata. “Kalaupun kita membuka, bagaimana kita membuka pariwisata. Apakah seperti pariwisata dulu, atau apakah kita mengkluster beberapa tempat,” ujarnya. Karena, kata dia, tentu tidak seperti sebelum pandemik Covid-19. “Kalaupun misalnya buka, jangan sampai merusak apa yang kita sudah capai hari ini (penanganan Covid-19),” katanya. *k17
1
Komentar