Perumda Pasar Mangu Giri Sedana Akan Pasarkan Produk Pertanian Lokal
MANGUPURA, NusaBali
Kampanye memberdayakan masyarakat dengan cara membeli produksi pertanian lokal yang digaungkan oleh Pemkab Badung, ditindaklanjuti oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana, Kabupaten Badung.
Perusahaan plat merah ini kini gencar menyosialisasikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan produksi pertanian lokal terutama beras, sehingga perekonomian masyarakat dapat terus bergerak.
“Iya, ini sebagai upaya mewujudkan arahan bapak bupati menjadikan petani bangga menjadi petani. Kami berharap masyarakat Badung bangga mengkonsumsi hasil pertanian sendiri,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra, saat dikonfirmasi, Selasa (12/5).
Saat ini, pihaknya tengah gencar menyosialisasikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan beras petani lokal.
Terkait jumlah serapan, Sukantra mengatakan rata-rata 14 ton hingga 15 ton beras per bulan yang dipasarkan ke masyarakat. “Beras yang dipasarkan semua dari petani di Badung. Kami tidak ambil dari luar. Kami tidak mencari untung dalam mempromosikan hasil petani. Kami ambil dari penyosohan terus dilabel dengan beras MGS, baru disebar ke pasaran,” katanya.
Dijelaskannya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Forum Perbekel se-Badung dan Kepala Unit Pasar se-Badung untuk memberdayakan hasil pertanian setempat. “Seperti bantuan Covid-19 kemarin itu sampai 90 ton beras petani lokal yang terserap. Pada Mei 2020 ini juga kami sudah ada kerja sama dengan desa-desa di Badung untuk memanfaatkan beras petani lokal, yang akan disumbangkan jumlahnya juga 90 ton lebih,” tutur Sukantra.
Sebelumnya diberitakan, di saat pandemi Covid-19 saat ini, Pemerintah Kabupaten Badung terus mendorong supaya aktivitas pertanian tidak berhenti. Agar para petani tetap bisa mengolah lahannya, masyarakat diminta ikut memberdayakan petani dengan cara membeli dan mengkonsumsi produk pertanian lokal.
Kampanye ini disampaikan oleh Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Minggu (3/5). Menurutnya, meskipun ada kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dan work from home, para petani tetap bekerja di sawah maupun kebun untuk memproduksi kebutuhan pangan masyarakat. Untuk itu, sebagai bentuk apresiasi atas jerih payah para petani, Pemkab Badung mendorong agar masyarakat membantu memberdayakan petani dengan cara membeli produk mereka.
Berdasarkan perhitungan luas panen, produksi beras sampai dengan 3 bulan ke depan masih relatif aman. “Sejak Maret 2020 sampai dengan Juni 2020 akan ada panen dengan luasan 5.529,00 ha, dengan produksi gabah kering panen (GKP) sebanyak 31.171,76 ton yang menghasilkan gabah kering giling (GKG) sebanyak 26.324,55 ton atau setara beras 14.883,05 ton,” kata Wijana.
Sementara kebutuhan beras setiap bulan sekitar 3.828,33 ton atau selama 3 bulan sekitar 11.484,99 ton. Produksi 14.883,05 ton dikurangi kebutuhan 11.484,99 ton, masih ada surplus 3.398,06 ton. “Jadi masih cukup,” ucap Wijana. *asa
“Iya, ini sebagai upaya mewujudkan arahan bapak bupati menjadikan petani bangga menjadi petani. Kami berharap masyarakat Badung bangga mengkonsumsi hasil pertanian sendiri,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra, saat dikonfirmasi, Selasa (12/5).
Saat ini, pihaknya tengah gencar menyosialisasikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan beras petani lokal.
Terkait jumlah serapan, Sukantra mengatakan rata-rata 14 ton hingga 15 ton beras per bulan yang dipasarkan ke masyarakat. “Beras yang dipasarkan semua dari petani di Badung. Kami tidak ambil dari luar. Kami tidak mencari untung dalam mempromosikan hasil petani. Kami ambil dari penyosohan terus dilabel dengan beras MGS, baru disebar ke pasaran,” katanya.
Dijelaskannya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Forum Perbekel se-Badung dan Kepala Unit Pasar se-Badung untuk memberdayakan hasil pertanian setempat. “Seperti bantuan Covid-19 kemarin itu sampai 90 ton beras petani lokal yang terserap. Pada Mei 2020 ini juga kami sudah ada kerja sama dengan desa-desa di Badung untuk memanfaatkan beras petani lokal, yang akan disumbangkan jumlahnya juga 90 ton lebih,” tutur Sukantra.
Sebelumnya diberitakan, di saat pandemi Covid-19 saat ini, Pemerintah Kabupaten Badung terus mendorong supaya aktivitas pertanian tidak berhenti. Agar para petani tetap bisa mengolah lahannya, masyarakat diminta ikut memberdayakan petani dengan cara membeli dan mengkonsumsi produk pertanian lokal.
Kampanye ini disampaikan oleh Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Minggu (3/5). Menurutnya, meskipun ada kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dan work from home, para petani tetap bekerja di sawah maupun kebun untuk memproduksi kebutuhan pangan masyarakat. Untuk itu, sebagai bentuk apresiasi atas jerih payah para petani, Pemkab Badung mendorong agar masyarakat membantu memberdayakan petani dengan cara membeli produk mereka.
Berdasarkan perhitungan luas panen, produksi beras sampai dengan 3 bulan ke depan masih relatif aman. “Sejak Maret 2020 sampai dengan Juni 2020 akan ada panen dengan luasan 5.529,00 ha, dengan produksi gabah kering panen (GKP) sebanyak 31.171,76 ton yang menghasilkan gabah kering giling (GKG) sebanyak 26.324,55 ton atau setara beras 14.883,05 ton,” kata Wijana.
Sementara kebutuhan beras setiap bulan sekitar 3.828,33 ton atau selama 3 bulan sekitar 11.484,99 ton. Produksi 14.883,05 ton dikurangi kebutuhan 11.484,99 ton, masih ada surplus 3.398,06 ton. “Jadi masih cukup,” ucap Wijana. *asa
1
Komentar