Bule Jerman 20 Jam Terperangkap di Tebing
Seorang bule perempuan asal Jerman, Sieglinde Kaspar, 44, terseret arus saat rekreasi snorkeling di perairan Pantai Manta Point, Desa Batu Kandik, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Sabtu (3/9) siang.
Terseret Arus Saat Snorkeling di Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali
Setelah sempat terombang-ambing di tengah laut dan terperangkap di tebing karang selama 20 jam, korban akhirnya berhasil dievakuasi petugas gabungan, Minggu (4/9) pagi.
Informasi di lapangan, musibah yang nyaris merenggut nyawa bule Jerman ini bermula ketika korban bersama 11 wisatawan asing lainnya berangkat dari Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggiis, Karangasem menuju Pantai Manta Point, Nusa Penida, Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Korban Sieglinde Kaspar, yang dalam liburannya menginap di sebuah hotel kawasan Candidasa, Kecamatan Manggis, dan rekan-rekannya berangkat rekreasi dengan didampingi dua pemandu wisata.
Laporan soal musibah yang menimpa bule Jerman pemegang paspor nomor CFLCPJ28R3 ini baru masuk ke kepolisian, Sabtu siang sekitar pukul 14.50 Wita. Laporan dilakukan seorang staf agen perjalanan yang menangani rombongan korban, Rini. “Kami baru menerima informasi dari tour guide Sabtu siang pukul 14.45 Wita. Tour guide melaporkan bahwa salah satu anggota rombongan wisatawan yang rekreasi di pantai Pantai Manta Point terseret arus,” ungkap Rini, Minggu kemarin.
Sementara, Kapolsek Nusa Penida, Kompol Gede Arianta, menyatakan setelah dapat laporan, siang itu pihaknya langsung terjun mengerahkan 8 personel untuk mengevakuasi korban. Selain 8 petugas dari Polsek Nusa Penida, Tim Basarnas juga mengerahkan 5 personel, sementara Polair Polres Klungkung terjunkan 2 personel. Bukan hanya itu, 10 warga sekitar juga ikut terlibat.
Upaya evakuasi korban, antara lain, menggunakan tali, pelampung, boat, bahkan juga dengan mengerahkan pesawat helikopter. Namun, hingga Minggu dinihari sekitar pukul 00.29 Wita, evakuasi belum membuahkan hasil. “Kami kesulitan menjangkau korban, karena ombak di areal batu karang di mana korban berada cukup besar,” ungkap Kapolsek Gede Arianta saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.
Untuk itu, lanjut Kapolsek Arianta, pihaknya langsung berkoordinasi dengan aparat Desa Batu Kandik, Kecamatan Nusa Penida, agar bisa membuka akses jalan setapak menuju batu karang tersebut, untuk mengevakuasi korban.
Sementara itu, Kepala Basarnas Denpasar, Didi Hamzar SSos MM, mengatakan pihaknya mengerahkan satu unit Rigit Inflatable Boat dan 12 personil untuk mengevakuasi korban. Tim Basarnas ini berangkat menuju lokasi dari Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Sabtu sore sekitar pukul 17.00 Wita.
Namun, upaya evakuasi korban Sieglinde Kaspar baru berhasil dilakukan, Minggu pagi pukul 10.50 Wita, setelah sekitar 20 jam terperangkap di tebing karang pasca terseret ombak. Menurut Didi Hamzar, ada beberapa faktor kesulitan untuk mengevakuasi bule Jerman ini. Pertama, karena sulitanya akses untuk masuk ke lokasi korban terperangkap. Kedua, korban juga tidak mau turun dari tebing.
“Kemungkinan korban shock berat atas kejadian yang dialaminy, sehingga dia tak mau turun dari tebing. Korban inginya dievakuasi dengan menggunakan pesawat helikopter. Kami pun evakuasi menggunakan helikopter. Syukurlah, korban akhirnya bisa dievakuasi dengan selamat, tampa mengalami penderitaan yang berarti,” ungkap Didi Hamzar saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Minggu kemarin.
Gigi mengisahkan, proses evakuasi menjadi cukup lama, karena pilot juga tidak bisa langsung menemukan posisi korban saat helikopter berada di atas tebing karang. Masalahnya, tebing di mana korban berada cekung seperti gua. “Pilot tak berani mengambil risiko, hingga memutuskan untuk kembali karena khawatir terjadinya turbulensi saat berada di sekitar tebing,” cerita Didi.
Setelah berhasil dievakuasi dari lokasi tebing di Pantai Manta Point, korban Sieglinde Kaspar kemarin langsung dibawa menggunakan Speed Boat Wahana Gotama menuju Dermaga Buyuk, Nusa Penida untuk diberikan bantuan medis. Siang sekitar pukul 12.00 Wita, korban dibawa menuju menuju peninapannya di kawasan wisata Candidasa, melalui Pelabuhan Padangbai. “Korban tidak mengalami penderitaan yang serius. Saat dibujuk untuk diajak ke rumah sakit, dia tidak mau.” * wa,cr64
1
Komentar