Ditolak Berjualan, Jadi Relawan di Dapur Umum
AMLAPURA, NusaBali
Nasib para pedagang dan penjahit dari Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem sungguh getir di masa pandemi corona.
Pelanggan mereka menolak berbelanja setelah 4 warga Kelurahan Padangkerta terkonfirmasi positif corona. Mereka yang tak bisa berjualan dan menjahit lagi memilih jadi relawan untuk menyiapkan makanan di dapur umum. Setiap hari memasak 100 kilogram beras untuk 137 warga yang menjalani isolasi mandiri.
I Gusti Ayu Alit, menuturkan selama ini para anggota PKK banyak jadi pedagang jajan dan keliling menemui para pelanggan. Sejak ada warga Kelurahan Padangkerta terkonfirmasi positif Covid-19, pelanggan berhenti belanja. “Makanya kami memilih jadi relawan membantu warga yang menjalani isolasi mandiri,” jelas I Gusti Ayu Alit, Rabu (13/5). Setiap hari mereka memasak di dapur umum. Mereka ke dapur umum sekitar pukul 05.00 Wita hingga 07.00 Wita.
Sesekali dibantu relawan, juga dibantu Polwan Polres Karangasem. Setiap hari, sebanyak tiga kali memasak, pagi, siang, dan sore. Relawan lainnya, I Gusti Ayu Astini, yang sehari-hari jadi tukang jahit dari Lingkungan Padangkerta Tengah sejak ada warga positif Covid-19 tidak ada lagi pelanggan datang menjahit pakaian. “Pekerjaan saya sebagai tukang jahit. Saya tidak lagi dapat order, makanya beralih membantu warga yang isolasi mandiri, menyediakan makanan selama 14 hari,” kata Gusti Ayu Astini.
Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Padangkerta I Gusti Gede Lanang, menyayangkan warga dari Kelurahan Padangkerta ditolak belanja dan barang dagangannya tidak dibeli di pasar. Padahal telah memproteksi diri ke pasar dengan menggunakan masker dan jaga jarak. “Jangan beranggapan baru ada warga positif Covid-19 dari Kelurahan Padangkerta, maka seluruh warga Kelurahan Padangkerta dijauhi. Itu anggapan keliru, dengan siapa pun mesti jaga jarak, pakai masker,” kata I Gusti Gede Lanang. Dikatakan, sebanyak 137 warga Lingkungan Padangkerta Kaler menjalani isolasi mandiri dengan tertib dan disiplin. Hasil rapid test negatif. *k16
I Gusti Ayu Alit, menuturkan selama ini para anggota PKK banyak jadi pedagang jajan dan keliling menemui para pelanggan. Sejak ada warga Kelurahan Padangkerta terkonfirmasi positif Covid-19, pelanggan berhenti belanja. “Makanya kami memilih jadi relawan membantu warga yang menjalani isolasi mandiri,” jelas I Gusti Ayu Alit, Rabu (13/5). Setiap hari mereka memasak di dapur umum. Mereka ke dapur umum sekitar pukul 05.00 Wita hingga 07.00 Wita.
Sesekali dibantu relawan, juga dibantu Polwan Polres Karangasem. Setiap hari, sebanyak tiga kali memasak, pagi, siang, dan sore. Relawan lainnya, I Gusti Ayu Astini, yang sehari-hari jadi tukang jahit dari Lingkungan Padangkerta Tengah sejak ada warga positif Covid-19 tidak ada lagi pelanggan datang menjahit pakaian. “Pekerjaan saya sebagai tukang jahit. Saya tidak lagi dapat order, makanya beralih membantu warga yang isolasi mandiri, menyediakan makanan selama 14 hari,” kata Gusti Ayu Astini.
Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Padangkerta I Gusti Gede Lanang, menyayangkan warga dari Kelurahan Padangkerta ditolak belanja dan barang dagangannya tidak dibeli di pasar. Padahal telah memproteksi diri ke pasar dengan menggunakan masker dan jaga jarak. “Jangan beranggapan baru ada warga positif Covid-19 dari Kelurahan Padangkerta, maka seluruh warga Kelurahan Padangkerta dijauhi. Itu anggapan keliru, dengan siapa pun mesti jaga jarak, pakai masker,” kata I Gusti Gede Lanang. Dikatakan, sebanyak 137 warga Lingkungan Padangkerta Kaler menjalani isolasi mandiri dengan tertib dan disiplin. Hasil rapid test negatif. *k16
Komentar