Hasil Panen Padi Menurun
AMLAPURA, NusaBali
Hasil panen padi di Subak Pauman, Banjar/Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem mengalami penurunan.
Biasanya untuk luas lahan 12 are mendapatkan 14 kampil gabah, panen tahun ini hanya dapatkan 9 kampil gabah. Para petani, khususnya petani penggarap merugi. Tahun ini petani tanam padi jenis Ciherang.
Salah seorang petani penggarap, I Wayan Mudana, menggarap lahan seluas 12 are. Biaya sewa traktor Rp 350.000, pupuk Rp 55.000, dan bibit Rp 110.000. Biaya itu dia tanggung seluruhnya. Dari 9 kampil gabah yang dihasilkan, selaku petani penggarap hanya kebagian 3 kampil. Jika 3 kampil gabah dijual laku Rp 300.000. Mengelola lahan hingga panen selama empat bulan. “Benar-benar merugi. Saya tidak punya pekerjaan lain, pelihara satu ekor sapi juga sistem ngadas,” ungkap Mudana, Rabu (13/5).
Dikatakan, turunnya hasil panen karena adanya hama tikus. Pohon perindang di tepi jalan menyebabkan tanaman padi kurang optimal dapat sinar. Hanya saja dia mengaku tak sempat membandingkan hasil panen dengan petani lainnya yang sama-sama tanam Ciherang. “Mungkin hama tikus di lahan lainnya juga ada,” tambahnya.
Terpisah, Kelian Subak Alastunggal di Banjar Alastunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem I Ketut Sanggra, mengatakan hasil padi Ciherang yang dipanen normal. “Per 12 are hasilnya bisa mencapai 15 kampil gabah,” katanya. Dikatakan, di Subak Alastunggal tidak ada hama tikus. “Selama ini, panen padi Ciherang hasilnya bagus, tidak ada kendala,” tegasnya. Sementara Kepala Dinas Pertanian I Wayan Supandi saat dihubungi per telepon tidak ada jawaban. *k16
Komentar