PNS Rebut Jatah Pegawai Kontrak
Kadis Perindagkop Jembrana, I Made Sudantra, turun tangan menghalau para PNS yang belanja di pasar murah.
NEGARA, NusaBali
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperidag) Jembrana bekerjasama Dharma Wanita Jembrana menggelar pasar murah bagi pegawai non PNS di Taman Pecangakan depan kantor Bupati Jembrana, Rabu (7/9). Pasar murah ini dikhususkan untuk pegawai non PNS yakni pegawai kontrak maupun honorer. Sayangnya, para PNS ikut berebut jatah sembako yang dikhususkan buat pegawai kontrak dan honorer itu.
Bupati Jembrana, I Putu Artha, saat apel di Taman Pecangakan sudah menekankan pasar murah itu khusus non PNS. Selesai apel, Bupati Artha memantau pasar murah itu. Semuanya berjalan normal, pegawai non PNS memadati pasar murah. Begitu Bupati Arta beranjak ke kantor, para pegawai PNS langsung menyerbu pasar murah untuk membeli sembako keperluan Galungan. Penjaga stand pun dibuat kewalahan. Penjaga stand yang didominasi PNS berulang kali mengingatkan rekannya untuk mengutamakan pegawai kontrak dan honorer. Namun para PNS yang bisa dibedakan dari pakaiannya itu mamengkung (acuh).
Kepala Dinas Perindagkop Jembrana, I Made Sudantra, sempat turun tangan menghalau para PNS. Sudantra memutuskan meminta bantuan kepada Inspektorat Jembrana untuk memantau kekacauan tersebut. "Ya tadi ada PNS yang ikut berebut. Tetapi, karena tidak enak sesama teman, makanya tadi kami minta bantuan Inspektorat,” ujar Sudantara. Setelah dipantau Inspektorat, Sudantra menyakini pasar murah buat non PNS itu berjalan sesuai harapan.
Berbagai kebutuhan pokok yang disediakan, di antaranya 3 kuintal beras (Rp 45.000 per 5 kilogram), 150 kilogram gula pasir (Rp 12.500 per kilogram), 150 liter minyak goreng (Rp 12.000 per liter), 4.000 butir telur (Rp 1.000 per butir), hingga 450 bungkus jajanan keperluan upakara (Rp 3.000 per bungkus) habis terjual. Seluruh dagangan ludes terjual dalam kurun waktu 1,5 jam. Pasar murah dibuka pukul 08.00 Wita dan berakhir pukul 09.30 Wita. Jatah terakhir yang belanja yakni kalangan pegawai kontrak tenaga kebersihan dari Kantor Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (LHKP) Jembrana. “Rencananya kalau tidak habis terjual, baru kami berikan kepada PNS. Tetapi, kenyataan habis diberikan kepada tenaga kontrak,” terangnya. * ode
Bupati Jembrana, I Putu Artha, saat apel di Taman Pecangakan sudah menekankan pasar murah itu khusus non PNS. Selesai apel, Bupati Artha memantau pasar murah itu. Semuanya berjalan normal, pegawai non PNS memadati pasar murah. Begitu Bupati Arta beranjak ke kantor, para pegawai PNS langsung menyerbu pasar murah untuk membeli sembako keperluan Galungan. Penjaga stand pun dibuat kewalahan. Penjaga stand yang didominasi PNS berulang kali mengingatkan rekannya untuk mengutamakan pegawai kontrak dan honorer. Namun para PNS yang bisa dibedakan dari pakaiannya itu mamengkung (acuh).
Kepala Dinas Perindagkop Jembrana, I Made Sudantra, sempat turun tangan menghalau para PNS. Sudantra memutuskan meminta bantuan kepada Inspektorat Jembrana untuk memantau kekacauan tersebut. "Ya tadi ada PNS yang ikut berebut. Tetapi, karena tidak enak sesama teman, makanya tadi kami minta bantuan Inspektorat,” ujar Sudantara. Setelah dipantau Inspektorat, Sudantra menyakini pasar murah buat non PNS itu berjalan sesuai harapan.
Berbagai kebutuhan pokok yang disediakan, di antaranya 3 kuintal beras (Rp 45.000 per 5 kilogram), 150 kilogram gula pasir (Rp 12.500 per kilogram), 150 liter minyak goreng (Rp 12.000 per liter), 4.000 butir telur (Rp 1.000 per butir), hingga 450 bungkus jajanan keperluan upakara (Rp 3.000 per bungkus) habis terjual. Seluruh dagangan ludes terjual dalam kurun waktu 1,5 jam. Pasar murah dibuka pukul 08.00 Wita dan berakhir pukul 09.30 Wita. Jatah terakhir yang belanja yakni kalangan pegawai kontrak tenaga kebersihan dari Kantor Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (LHKP) Jembrana. “Rencananya kalau tidak habis terjual, baru kami berikan kepada PNS. Tetapi, kenyataan habis diberikan kepada tenaga kontrak,” terangnya. * ode
Komentar