Demam Berdarah Melonjak, Empat Bulan Tercatat 211 Kasus
TABANAN, NusaBali
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tabanan meningkat. Selama Januari–April 2020 tercatat 211 kasus.
Jumlah ini melampaui angka kasus di tahun 2019 sebanyak 172 kasus. Sebaran kasus di tahun 2020 merata di 10 kecamatan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Tabanan, tahun 2018 tercatat hanya 44 kasus. Di 2019 meningkat menjadi 172 kasus, dan selama empat bulan di awal 2020 sudah tercatat 211 kasus.
Rincian 211 kasus ini adalah Kecamatan Tabanan terdapat 54 kasus, di Kecamatan Kediri ditemukan 75 kasus, Kecamatan Kerambitan tercatat 14 kasus, Kecamatan Marga sebanyak 29 kasus, Kecamatan Penebel ada 13 kasus, Kecamatan Pupuan 1 kasus, Selemadeg Timur ada 12 kasus. Di Kecamatan Selemadeg ditemukan 4 kasus, dan Kecamatan Selemadeg Barat terdata 6 kasus. Dan di Kecamatan Baturiti ada 2 kasus.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Tabanan dr Ketut Nariana seizin Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr Nyoman Suratmika, menjelaskan total angka kasus DBD selama 4 bulan berjumlah 211. Jumlah ini memang mengalami peningkatan dibanding tahun 2019. "Dengan kondisi itu kami sudah antisipasi dengan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat,” ungkapnya, Kamis (14/5).
Dikatakannya, banyak faktor penyebab DBD melonjak. Selain peralihan musim, padatnya penduduk dan kurangnya menjaga kebersihan sanitasi juga menjadi penyebab. Oleh sebab itu masyarakat diimbau rutin menggelar kegiatan 3M yakni menutup rapat-rapat tempat yang berpotensi menampung air sehingga nyamuk dewasa Aedes aegypti tidak bisa bertelur. Menguras secara rutin bak mandi atau tempat penampungan air, sehingga tidak jadi sarang nyamuk, dan mengubur barang-barang yang bisa menampung air dan tidak digunakan lagi.
Namun, menurut dr Nariana, untuk mencegah DBD meluas, solusi awal yang sudah rutin dilakukan adalah dengan fogging di lokasi yang ditemukan ada warga menderita positif DBD. Tetapi fogging hanya berfungsi untuk menekan nyamuk yang terbang saja. “Maka dari itu kami sarankan masyarakat harus rutin menggelar 3M untuk membunuh dan membasmi nyamuk penular DBD agar tidak mudah berkembang,” tegasnya.
Dia juga mengimbau, seluruh masyarakat harus waspada dengan gejala DBD. Dan jika memang ada salah satu anggota keluarga yang mengalami demam tinggi secara terus menerus, harus segera diperiksakan agar diketahui penyakitnya. “Karena salah satu gejala DBD adalah panas badan naik turun secara berturut-turut,” ucap dr Nariana. *des
1
Komentar