Peradah Bikin Survei, KMHDI Kenalkan Kandidat ke Publik
6 Kandidat Dirjen Bimas Hindu Masih Jalani Empat Tahapan Seleksi
Kandidat Dirjen Bimas Hindu meliputi Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana SE MM, Dr Tri Handoko Seto S.Si MSc, Drs Suminto MM, Drs Ida Bagus Gede Subawa MSi, Gede Narayana SE MSi, dan Prof Dr Drs I Nengah Duija MSi
JAKARTA, NusaBali
Dua organisasi pemuda Hindu, yakni Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), melakukan survei dan sekaligus memperkenalkan enam kandidat Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama (Kemenag). Keenam kandidat tersebut sebelumnya telah lolos seleksi Computer Assisted Test (CAT), termasuk Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana SE MM, 57, Guru Besar Ilmu Manajemen dari Undiknas Denpasar.
Sedangkan lima kandidat lainnya, masing-masing Dr Tri Handoko Seto S.Si MSc, 49 (tokoh Hindu asal Banyuwangi, Jawea Timur yang kini Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT), Drs Suminto MM, 48 (tokoh Hindu asal Banyuwangi, Jawa Timur yang kini Ketua Yayasan Pendidikan Nasional atau Yapenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi), Drs Ida Bagus Gede Subawa MSi, 55 (kini Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan IAHN Tampung Penyang Palangkaraya, Kalimantan Tengah), Gede Narayana SE MSi, 52 (yang kini Ketua Komisi Informasi Publik Pusat), dan Prof Dr Drs I Nengah Duija MSi, 53 (Guru Besar dari IHDN Denpasar).
Ketum DPN Peradah Indonesia, I Gede Ariawan, mengatakan pihaknya melakukan survei kandidat Dirjen Bimas Hindu Kemenag secara online, sejak 14 Mei 2020 lalu. Baru sehari survei digelar, sudah mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. "Sampai hari ini (kemarin), sudah tembus 2.445 responden. Survei akan kami lakukan hingga 30 Mei 2020 nanti," ujar Gede Ariawan kepada NusaBali di Jakarta, Jumat (15/4).
Menurut Ariawan, survei ini dilakukan dengan responden semua jaringan Peradah di seluruh Indonesia, juga ormas-ormas Hindu, dan umat Hindu di daerah. Survei ini dilakukan untuk menyerap aspirasi umat Hindu tentang siapa yang layak menjadi Dirjen Bimas Hindu.
“Melalui survei ini, Peradah berharap umat Hindu mengenal para kandidat Dirjen Bimas Hindu. Nantinya, hasil survei akan diberikan kepada Timsel (tim seleksi), agar menjadi pertimbangan mereka sebelum memutuskan tiga nama yang akan dikirim ke Presiden Jokowi buat dipilih salah satunya menjadi Dirjen Bimas Hindu,” tabndas Ariawan.
Ariawan memaparkan, dari 6 kandidat yang lolos seleksi ini nantinya akan diperah menjadi 3 orang. Peringkat 3 besar itulah diajukan Timsel ke Presiden buat dipilih menjadi Dirjen Bimas Hindu Kemenag. “Memang mekanisme untuk mengisi Dirjen Bimas Hindu dilakukan secara lelang jabatan. Tapi, sebagai organisasi kepemudaan Hindu, setidaknya kami memberikan pertimbangan. Dipakai atau tidak, kami serahkan sepenuhnya kepada Timsel," tandas Ariawan.
Menurut Aeiawan, para kandidat yang telah lolos seleksi CAT masih harus menjalani empat tahapan seleksi lagi. Mulai dari tahap penulisan makalah, seleksi kompetensi manajerial dan sosial kultural, wawancara akhir, hingga tes kesehatan yang waktunya belum ditentukan.
Dari situ nantinya akan diambil tiga nama untuk diserahkan kepada Presiden Jokowi melalui Timsel. Presiden kelak akan memilih satu orang menjadi Dirjen Bimas Hindu Kemenag 2020-2025, untuk menggantikan Prof I Ketut Widnya MA MPhil PHd (tokoh Hindu asal Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan).
Sementara itu, KMHDI berencana menggelar diskusi secara online, Minggu (17/5) siang pukul 12.00 WIB, untuk memperkenalkan para kandidat Dirjen Bimas Hindu kepada publik. "Tujuan KMHDI mengadakan diskusi online ingin mengenalkan masing-masing kandidat Dirjen Bimas Hindu kepada publik. Mulai dari latar belakang, pengalaman, hingga proyeksi masing-masing kandidat terhadap permasalahan umat Hindu," ujar Ketua Presidium Pimpinan Pusat KMHDI, I Kadek Andre Nuaba, saat dihubungi terpisah, Jumat kemarin.
Menurut Andre, sekarang adalah era milenial, sehingga menjadi momentum tepat untuk generasi muda Hindu mengenalkan mengenalkan siapa tokoh-tokoh umatnya yang patut dijadikan inspirasi. Karena itu, pengenalan 6 kandidat Bimas Hindu Kemenag ini akan disiarkan secara online lewat YouTube dan Facebook KMHDI Pusat. "Kami siarkan secara langsung, dengan harapan publik juga dapat menyaksikan secara langsung dan sekaligus memberikan komentar," papar Andre. *k22
Sedangkan lima kandidat lainnya, masing-masing Dr Tri Handoko Seto S.Si MSc, 49 (tokoh Hindu asal Banyuwangi, Jawea Timur yang kini Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT), Drs Suminto MM, 48 (tokoh Hindu asal Banyuwangi, Jawa Timur yang kini Ketua Yayasan Pendidikan Nasional atau Yapenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi), Drs Ida Bagus Gede Subawa MSi, 55 (kini Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan IAHN Tampung Penyang Palangkaraya, Kalimantan Tengah), Gede Narayana SE MSi, 52 (yang kini Ketua Komisi Informasi Publik Pusat), dan Prof Dr Drs I Nengah Duija MSi, 53 (Guru Besar dari IHDN Denpasar).
Ketum DPN Peradah Indonesia, I Gede Ariawan, mengatakan pihaknya melakukan survei kandidat Dirjen Bimas Hindu Kemenag secara online, sejak 14 Mei 2020 lalu. Baru sehari survei digelar, sudah mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. "Sampai hari ini (kemarin), sudah tembus 2.445 responden. Survei akan kami lakukan hingga 30 Mei 2020 nanti," ujar Gede Ariawan kepada NusaBali di Jakarta, Jumat (15/4).
Menurut Ariawan, survei ini dilakukan dengan responden semua jaringan Peradah di seluruh Indonesia, juga ormas-ormas Hindu, dan umat Hindu di daerah. Survei ini dilakukan untuk menyerap aspirasi umat Hindu tentang siapa yang layak menjadi Dirjen Bimas Hindu.
“Melalui survei ini, Peradah berharap umat Hindu mengenal para kandidat Dirjen Bimas Hindu. Nantinya, hasil survei akan diberikan kepada Timsel (tim seleksi), agar menjadi pertimbangan mereka sebelum memutuskan tiga nama yang akan dikirim ke Presiden Jokowi buat dipilih salah satunya menjadi Dirjen Bimas Hindu,” tabndas Ariawan.
Ariawan memaparkan, dari 6 kandidat yang lolos seleksi ini nantinya akan diperah menjadi 3 orang. Peringkat 3 besar itulah diajukan Timsel ke Presiden buat dipilih menjadi Dirjen Bimas Hindu Kemenag. “Memang mekanisme untuk mengisi Dirjen Bimas Hindu dilakukan secara lelang jabatan. Tapi, sebagai organisasi kepemudaan Hindu, setidaknya kami memberikan pertimbangan. Dipakai atau tidak, kami serahkan sepenuhnya kepada Timsel," tandas Ariawan.
Menurut Aeiawan, para kandidat yang telah lolos seleksi CAT masih harus menjalani empat tahapan seleksi lagi. Mulai dari tahap penulisan makalah, seleksi kompetensi manajerial dan sosial kultural, wawancara akhir, hingga tes kesehatan yang waktunya belum ditentukan.
Dari situ nantinya akan diambil tiga nama untuk diserahkan kepada Presiden Jokowi melalui Timsel. Presiden kelak akan memilih satu orang menjadi Dirjen Bimas Hindu Kemenag 2020-2025, untuk menggantikan Prof I Ketut Widnya MA MPhil PHd (tokoh Hindu asal Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan).
Sementara itu, KMHDI berencana menggelar diskusi secara online, Minggu (17/5) siang pukul 12.00 WIB, untuk memperkenalkan para kandidat Dirjen Bimas Hindu kepada publik. "Tujuan KMHDI mengadakan diskusi online ingin mengenalkan masing-masing kandidat Dirjen Bimas Hindu kepada publik. Mulai dari latar belakang, pengalaman, hingga proyeksi masing-masing kandidat terhadap permasalahan umat Hindu," ujar Ketua Presidium Pimpinan Pusat KMHDI, I Kadek Andre Nuaba, saat dihubungi terpisah, Jumat kemarin.
Menurut Andre, sekarang adalah era milenial, sehingga menjadi momentum tepat untuk generasi muda Hindu mengenalkan mengenalkan siapa tokoh-tokoh umatnya yang patut dijadikan inspirasi. Karena itu, pengenalan 6 kandidat Bimas Hindu Kemenag ini akan disiarkan secara online lewat YouTube dan Facebook KMHDI Pusat. "Kami siarkan secara langsung, dengan harapan publik juga dapat menyaksikan secara langsung dan sekaligus memberikan komentar," papar Andre. *k22
1
Komentar