Desa Bakas Buka Jalan Sawah 3 Km
SEMARAPURA, NusaBali
Masyarakat Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, mulai membuka akses jalan sepanjang 3 km dengan lebar 2,5 m.
Jalan ini untuk mempermudah para petani ke sawah dan memaksimalkan penggarapan sawah. Bahkan di saat hasil panen, petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk biaya angkut yang tak kecil. Setelah digarap sejak awal Mei 2020, termasuk mengerahkan alat berat, maka badan jalan mulai bisa dimanfaatkan oleh petani. "Jalan baru ini agar hasil panen petani bisa mendapat harga lebih baik. Karena akses jalan yang sulit membuat biaya angkut tinggi," ujar warga Desa Bakas I Wayan Widiana, Jumat (15/5).
Jelas pria yang juga angggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra ini, penggarapan jalan melibatkan desa adat, desa dinas, dan krama subak. "Petani sangat siap lahannya digunakan bersama untuk melebarkan jalan yang dulu 0,5 m -1 m, sekarang menjadi 2,5 m," imbuh Widiana.
Dalam proses pembuatan jalan itu, selain mengorbankan lahan, juga banyak pohon kelapa dan lainnya yang direlakan oleh petani. "Akibat terkendala akses jalan, untuk penggunaan alat-alat pertanian, medan terjal, jadi tidak maksimal dalam mengerjakan sawah. Hasil panen harganya lebih murah karena jauh dan medan terjal sepeda motor juga tidak bisa sehingga harus jalan kaki jadi tidak bisa maksimal menggarap sawahnya," ujarnya.
Jelas dia, jalan tersebut diharapkan oleh warga sejak puluhan tahun lalu. Karena jalan ini untuk mempermudah petani mengakses sawah. "Alat berat ini dimohonkan ke Bupati Klungkung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ujarnya. *wan
Jelas pria yang juga angggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra ini, penggarapan jalan melibatkan desa adat, desa dinas, dan krama subak. "Petani sangat siap lahannya digunakan bersama untuk melebarkan jalan yang dulu 0,5 m -1 m, sekarang menjadi 2,5 m," imbuh Widiana.
Dalam proses pembuatan jalan itu, selain mengorbankan lahan, juga banyak pohon kelapa dan lainnya yang direlakan oleh petani. "Akibat terkendala akses jalan, untuk penggunaan alat-alat pertanian, medan terjal, jadi tidak maksimal dalam mengerjakan sawah. Hasil panen harganya lebih murah karena jauh dan medan terjal sepeda motor juga tidak bisa sehingga harus jalan kaki jadi tidak bisa maksimal menggarap sawahnya," ujarnya.
Jelas dia, jalan tersebut diharapkan oleh warga sejak puluhan tahun lalu. Karena jalan ini untuk mempermudah petani mengakses sawah. "Alat berat ini dimohonkan ke Bupati Klungkung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ujarnya. *wan
Komentar