Hari Ini Karantina Desa Bondalem Dicabut
Kasus Positif di Buleleng Bertambah 1, Sembuh 3 Orang
SINGARAJA, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng memastikan mencabut status karantina Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng per hari ini, Minggu (17/5).
Keputusan bulat Ketua GGTP Covid-19 Buleleng itu mempertimbangkan hasil swab massal kedua di Desa Bondalem yang menyasar 56 warganya hasilnya negatif semua. Keputusan untuk mencabut dan mengakhiri karantina Desa Bondalem setelah GTPP Covid-19 menggelar rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di ruang rapat Kantor Bupati Buleleng, Sabtu (16/5) pagi.
Ketua GTPP Covid-19 Buleleng, Putu Agus Suradnyana, mengatakan pencabutan status karantina Desa Bondalem yang sebelumnya dinyatakan sebagai daerah transmisi lokal di Buleleng dengan berbagai pertimbangan. Selama masa karantina 14 hari yang dikawal ketat pelaksanaannya oleh TNI, Polri, Satpol PP dan Satgas Desa, GTPP Covid-19 sudah melakukan dua kali swab massal setelah ada 29 orang warga Bondalem yang terkonfirmasi Covid-19.
Swab massal pertama yang dilakukan, Jumat (8/5) lalu menyasar 101 orang warga dengan hasil satu orang terkonfirmasi positif. Kemudian pada, Kamis (15/5) lalu menyusul dilakukan tes swab massal kedua di dua desa, yakni Desa Bondalem dan Desa Julah dengan total 76 orang. Tes swab massal kedua yang juga menggunakan skema klaster random sampling itu seluruh hasilnya dinyatakan negatif.
“Secara ilmiah dengan hasil itu memberikan isyarat bahwa transmisi lokal sudah tidak terjadi, terlebih seminggu terakhir kami sudah tidak menerima kasus baru lagi dari Bondalem,” ujar Agus Suradnyana yang juga Bupati Buleleng ini.
Setelah karantina Desa Bondalem diakhiri hari ini, GTPP Covid-19 Buleleng sudah membolehkan seluruh masyarakat melakukan aktivitasnya sebagaimana biasa termasuk aktivitas perdagangan juga sudah diperbolehkan, hanya saja status desa dibuka kembali namun masih terbatas. Masyarakat Desa Bondalem yang sudah boleh beraktivitas sebagaimana biasa, masih dibatasi untuk keluar desa.
Hal ini dilakukan GTPP Covid-19 Buleleng untuk memberikan sosialisasi kepada 4 desa di Tejakula, yakni Desa Tejakula, Desa Madenan, Desa Julah dan Desa Bondalem yang berbatasan satu dengan yang lainnya.
Masyarakat Desa Bondalem masih dibatasi melakukan aktivitas keluar desa untuk menghindari penolakan dari warga desa lainnya. “Minggu masih terbatas, kami akan lakukan sosialisasi dulu di empat desa, sehingga setelah dicabut penuh tidak ada lagi penolakan terhadap warga Bondalem jika mereka melakukan aktivitas di luar desa karena kurang pemahaman masyarakat,” imbuh Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Sosialisasi yang rencananya akan dilakukan hari ini, juga akan diikuti dengan pembagian 10.000 masker kepada warga 4 desa di Tejakula itu.
Desa Bondalem akan dibuka secara penuh pada, Senin (18/5). Sedangkan aktivitas perdagangan sudah dibuka kembali hari ini, Minggu (17/5) tetap dengan menggunakan protokol Covid-19. Pemerintah desa juga diminta untuk mengatur jarak dan tempat pedagang yang berjualan untuk sementara akan dilakukan di luar pasar desa dengan aturan jarak.
Perbekel Desa Bondalem, Ngurah Sadu Adnyana, setelah menerima keputusan GTPP Covid-19 Buleleng mencabut status karantina di desanya, mengaku segera akan menyosialisasikan hal itu kepada masyarakat desanya. Dia juga menegaskan meski sudah dibebaskan dari karantina, Pemerintah Desa Bondalem tetap akan menerapkan protokol Covid-19 dalam aktivitas sehari-hari sepanjang pandemi Covid-19 belum berakhir.
Satgas desa juga tidak segan akan menerapkan sanksi tegas kepada warganya yang melanggar. “Walaupun sudah dicabut, masyarakat kami tetap imbau menggunakan masker, kami sudah siapkan skema bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker, seperti hukuman fisik push up atau scot jump,” tegasnya.
Sedangkan khusus soal aktivitas pasar, Perbekel Sadu mengatakan sudah menyiapkan jalan di desanya sebagai pasar darurat, karena pasar desa yang diduga menjadi tempat penyebaran transmisi lokal masih ditutup. “Kami sudah siapkan tempat, pedagang akan berjualan di jalan yang sudah kami atur jaraknya,” ucap dia.
Sementara Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, saat memberikan keterangan update penanganan Covid-19 di Buleleng kemarin mengatakan ada satu PDP terkonfirmasi positif baru. Sehingga jumlah PDP kumulatif di Buleleng sebanyak 53 orang dengan rincian 6 di antaranya terkonfirmasi negatif dan 47 orang lainnya terkonfirmasi positif. Dari 47 orang yang dinyatakan positif, 26 orang diantaranya dinyatakan sembuh sehingga yang masih menjalani perawatan tersisa 21 orang. Satu tambahan kasus baru, merupakan PDP dengan kode PDP 51 yang merupakan ibu rumah tangga asal Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt. Pasien ini naik statusnya dari PDP menjadi terkonfirmasi positif setelah hasil swabnya diterima GTPP Covid-19.
Di sisi lain juga ada tiga orang PDP terkonfirmasi positif dinyatakan sembuh. Ketiganya masing-masing PDP 39 seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kecamatan Buleleng. PDP 39 ini baru dinyatakan sembuh dan dipulangkan setelah menjalani swab delapan kali dan menjalani isolasi selama 16 hari. Sedangkan dua lainnya adalah PDP 30 dan 36 warga Desa Bondalem yang kesehariannya berdagang di pasar desa.
Perkembangan penanganan kasus Covid-19 disebut Sekda Suyasa sudah mengarah ke arah lebih baik. Perkembangan positif ini membuat GTPP Covid-19 merasa bersyukur. Namun perkembangan ke arah yang lebih baik ini kembali ditekankan Suyasa untuk tidak melupakan protokol Covid-19 agar tidak ada kasus transmisi lokal kedua. “Keberhasilan menyelesaikan kasus transmisi lokal Desa Bondalem menjadi pelajaran penting betapa bahaya terjadi transmisi lokal,” tegas mantan Kadisdikpora Buleleng ini. *k23
Komentar