Satu Anggota Polres Jembrana Positif Benzodiazepine
Personel Polres Jembrana dan anggota dari lima polsek se-Jembrana berebut ke toilet untuk mengikuti tes urine di Mapolres Jembrana, Senin (16/11).
NEGARA, NusaBali
Sebanyak 500 alat tes urine yang disiapkan Tim Dokter Kesehatan dan Provos Polda Bali seluruhnya terpakai. Ada anggota sampai dua kali jalani test urine karena diduga positif narkoba, namun ternyata Benzodiazepine karena konsumsi obat sakit gigi.
Tes urine di halaman belakang Mapolres Jembrana itu berlangsung dari pagi hingga siang. Awalnya hanya beberapa anggota sekelas Bintara dan lebih banyak Perwira yang mengikuti tes urine tersebut, seperti Wakapolres, para Kasat, para Kapolsek. Mereka yang tidak mengikuti tes urine kemarin diancam harus mengikuti tes serupa di Mapolda Bali. Mendengar ancaman itu, para anggota pun berebut mengikuti tes. Bahkan ada yang sampai tak kebagian alat tes.
Wakapolres Jembrana, Kompol Anak Agung Gde Rai Laba mewakili Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo mengatakan, tak menyangka akan ada tes urine tersebut. Ia mengaku ditelepon dari Polda Bali pada Minggu (15/11) malam untuk mengumpulkan dua sepertiga kekuatan gabungan personel di wilayah hukum Polres Jembrana, termasuk para perwira. “Dibilang akan ada pengarahan dari Polda, tapi ternyata sidak tes urine,” katanya.
Sesuai permintaan, saat sidak tes urine tersebut, kata Kompol Rai Laba, sudah dikumpulkan sebanyak 630 personel. Namun dari total personel itu, diakui hanya ada 498 yang dapat menjalani tes urine karena keterbatasan alat tes. “Tim Dokkes sediakan 500 alat tes. Kemudian ada dua anggota yang sempat dicurigai positif, makanya dites dua kali, tapi hasilnya negatif. Kemudian ada satu yang positif benzodiazepine, karena pengaruh obat sakit gigi. Secara kesuluruhan, hasilnya semua negative narkoba,” ujarnya.
Meski tidak semua personel dites, pengetesan yang memang secara acak itu sudah menunjukkan tidak ada pengguna narkoba di lingkungan Polres Jembrana. Ini sesuai dengan tujuan untuk membebaskan anggota Polri dari narkoba. “Tadi kami bilang harus ikut, biar tidak ada kesan sengaja menghindar. Karena kami juga mau hasil yang objektif,” tandas Kompol Rai Laba yang juga Wakil Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Jembrana.
Komentar