Permudah Akses Melasti, Banjar Adat Kawan Buka Jalan
BANGLI, NusaBali
Krama Banjar Adat Kawan, Kelurahan Kawan, Bangli, membuka akses jalan untuk memudahkan warga menuju Pura Arca saat melaksanakan upacara melasti.
Pembangunan jalan dilakukan secara swadaya. Pembuatan badan jalan sudah dimulai sejak tiga pekan lalu. Dengan kemudahan akses jalan menuju Pura Arca, warga berencana mengembangkan objek wisata spriritual. Sebab lokasi ada tiga sumber mata air yang disucikan.
Kepala Lingkungan Banjar Adat Kawan, Nengah Sujena, mengatakan pembuatan badan jalan menuju Pura Arca merupakan hasil kesepakatan krama. Akses jalan menuju Pura Arca sudah ada, hanya saja masih berupa anak tangga dengan kemiringan yang tajam. Dengan kondisi tersebut, cukup sulit bagi krama yang sudah berumur. “Jalan sempit, kadang licin saat musim hujan, maka krama berinisiatif membuat jalan lain untuk mempermudah akses ke pura,” jelasnya, Senin (18/5).
Nengah Sujena mengatakan, setiap pujawali di Pura Dalem Purwa yang diempon krama adat Banjar Kawan, Ida Bathara lunga melasti ke Pura Arca. Kondisi jalan yang sempit serta tanjakan yang tajam menyulitkan krama melintas. Akses jalan yang baru dari sebelah barat Pura Dalem Pingit ke barat dengan panjang jalan sekitar 380 meter dan lebar 4 meter. “Tahap awal baru sebatas pembukaan badan jalan sambil menunggu dana, baru akan dilanjutkan dengan pengerasan atau pengaspalan badan jalan,” ungkap Nengah Sujena.
Pembukaan badan jalan menghabiskan anggaran sekitar Rp 75 juta. Menurut Nengah Sujena, badan jalan dirancang dekat dengan bantaran sungai Sangsang. Ke depannya setelah jalan dan fasilitas pendukung lainnya rampung dikerjakan, rute ini akan dikembangkan menjadi objek wisata spiritual. “Faktor alam sangat mendukung. Ada tiga sumber mata air yang disucikan di seputaran lokasi yakni Toya Laka, Seganing, dan Arca,” ungkapnya. Dikatakan, pemadangannya juga sangat menarik, pengunjung nantinya dapat melihat air terjun Seganing dari atas dan dapat melihat aliran sungai Sangsang. *esa
Kepala Lingkungan Banjar Adat Kawan, Nengah Sujena, mengatakan pembuatan badan jalan menuju Pura Arca merupakan hasil kesepakatan krama. Akses jalan menuju Pura Arca sudah ada, hanya saja masih berupa anak tangga dengan kemiringan yang tajam. Dengan kondisi tersebut, cukup sulit bagi krama yang sudah berumur. “Jalan sempit, kadang licin saat musim hujan, maka krama berinisiatif membuat jalan lain untuk mempermudah akses ke pura,” jelasnya, Senin (18/5).
Nengah Sujena mengatakan, setiap pujawali di Pura Dalem Purwa yang diempon krama adat Banjar Kawan, Ida Bathara lunga melasti ke Pura Arca. Kondisi jalan yang sempit serta tanjakan yang tajam menyulitkan krama melintas. Akses jalan yang baru dari sebelah barat Pura Dalem Pingit ke barat dengan panjang jalan sekitar 380 meter dan lebar 4 meter. “Tahap awal baru sebatas pembukaan badan jalan sambil menunggu dana, baru akan dilanjutkan dengan pengerasan atau pengaspalan badan jalan,” ungkap Nengah Sujena.
Pembukaan badan jalan menghabiskan anggaran sekitar Rp 75 juta. Menurut Nengah Sujena, badan jalan dirancang dekat dengan bantaran sungai Sangsang. Ke depannya setelah jalan dan fasilitas pendukung lainnya rampung dikerjakan, rute ini akan dikembangkan menjadi objek wisata spiritual. “Faktor alam sangat mendukung. Ada tiga sumber mata air yang disucikan di seputaran lokasi yakni Toya Laka, Seganing, dan Arca,” ungkapnya. Dikatakan, pemadangannya juga sangat menarik, pengunjung nantinya dapat melihat air terjun Seganing dari atas dan dapat melihat aliran sungai Sangsang. *esa
1
Komentar