73,55 Persen Pasien Corona di Bali Dinyatakan Sembuh
Sehari, di Buleleng Kembali Tambah 2 Kasus
DENPASAR, NusaBali
Tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 (virus Corona) di Bali mulai tembus angka 73,55 persen.
Ini setelah per Selasa (19/5) kembali ada tambahan 10 pasien sembuh, sementara positif Covid-19 bertambah 4 orang termasuk 2 kasus di Buleleng. Tambahan 4 kasus positif Covid-19 di Bali, Selasa kemarin, terdiri dari 1 orang pekerja mgran Indonesia (PMI) dan 3 orang kasus transmisi lokal. Salah satunya, pegawai administrasi Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah, Denpasar.
Total kumulatif positif Corona di Bali sampai saat mencapai 363 orang. Rinciannya, 8 orang WNA (2,20 persen), 183 orang WNI dengan riwayat perjalanan luar negeri (50,41 persen), 31 orang WNI dengan riwayat perjalanan luar daerah Bali (8,54 persen), dan 141 orang WNI kasus transmisi lokal (38.84 persen).
Sedangkan tambahan 10 pasien Covid-19 di Bali yang berhasil sembuh, Selasa kemarin, semuanya merupakan WNI yang terdiri dari 5 orang PMI dan 5 orang non PMI. Jumlah kumulatif pasien Corona di Bali yang berhasil sembuh hingga saat ini mencapai 267 orang atau 73,55 persen dari total 363 kasus positif.
Angkat kesembuhan 73,55 persen ini merupakan prosentase tertinggi yang pernah terjadi di Bali sejak awal merebahnya pandemi Covid-19. Bali pun perpanjang rekor sebagai daerah di Indonesia dengan tingkat kesembuhan tertinggi. Selain itu, pasien Covid-19 di Bali yang meninggal hanya 4 orang atau 1,10 persen dari total 363 kasus. Ini pula menjadi prosentase kematian terendah se-Indonesia.
Hingga saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan sebanyak 92 orang, Mereka dirawat di 11 rumah sakit rujukan serta karantina yakni Bapelkesmas Provinsi Bali, UPT RS Nyitdah (Tabanan), dan BPK Pering (Gianyar).
Ketua Harian Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan terhadap dua sumber penyebaran Corona, yakni imported case (tertular di luar Bali) dan transmisi lokal (tertular di Bali) telah dilakukan strategi berbeda. Untuk kasus imported case, GGTP Covid-19 Provinsi Bali telah melakukan strategi penguatan pintu-pintu masuk Bali. Saat ini tidak lagi pemeriksaan menggunakan rapid test, namun sudah swab test menggunakan metode PCR.
Sedangkan strategi untuk menangani kasus transmisi lokal, sesuai arahan Gubernur Bali Wayan Koster, bagi PMI yang datang sebelum tanggal 22 Maret 2020, mereka didata ulang oleh Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat. Dari hasil pendataan ulang, ditemukan sebanyak 4.800 orang PMI yang telah pulang sebelum 22 Maret 2020.
Manurut Dewa Indra, 4.800 PMI tersebut telah dipanggil untuk menjalani rapid test. Untuk diketahui, kebijakan sebelum 22 Maret itu belum menggunakan rapid test bagi PMI yang pulang.
Mengingat transmisi lokal covid-19 memperlihatkan kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, Dewa Indra meminta seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen lainnya untuk bersatu padu menguatkan disiplin dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19.
“Semua harus membantu dan bekerja sama dengan petugas surveillance Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contact untuk menemukan siapa pun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19,” tandas Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali.
Sementara itu, per Selasa kemarin terjadi tambahan 2 kasus positif Covid-19 di wilayah Buleleng. Keduanya merupakan kasus transmisi lokal. Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, menjelaskan total kumulatif Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Bulang berjumlah 58 orang, 6 orang di antaranya dinyatakan negatif, 2 orang PDP masih menunggu hasil swab, dan 50 orang PDP terkonfirmasi positif. Jumlah PDP positif saat ini yang masih dirawat tersisa 20 orang pasien sedangkan 30 orang sisanya sudah berhasil sembuh dan dipulangkan.
Dua kasus baru yang muncul kemarin, kata Suyasa, salah satunya asal Kecamatan Seririt dengan kode PDP 58. Yang bersasngkutan merupakan keluarga dari PDP 51. “Hasil dua kali swab di Seririt, 14 orang rekan kerjanya dengan hasil negatif semua. Yang terkonfirmasi positif satu orang,” jelas Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng.
Sedangkan satu kasus baru lainnya di Buleleng, Selasa kemarin, adalah PDP 55 asal Kecamatan Sawan, yang merupakan WNI non PMI. Menurut Suyasa, positif Corona asal Sawan ini sempat berkontak erat dengan PDP 54 yang sudah dibolehkan pulang dari RS Pratama Giri Emas, Senin (18/5) sore.
Dengan adatnya tambahan 2 pasien positif kemarin, maka totalk kumulatif positif Covid-19 di Kabuopaten Buleleng kini mencapai 67 kasus. Berdasarkan data dari pendataan.baliprov.go.id, Selasa kemarin, 67 kasus di Buleleng ini terdiri dari 25 orang PMI/ABK (punya riwayat perjalanan luar negeri), 1 orang punya riwayat perjalanan dalam negeri, dan 41 orang kasus transmisi lokal. Dari total 67 positif Covid-19 asal Buleleng, 37 orang telah dinyatakan sembuh dan 30 orang lagi masih dalkam perawatan.
Buleleng menjadi daerah dengan jumlah positif Covid-19 terbanyak ketiga di Bali, setelah Kabupaten Bangli (81 kasus) dan Kota Denpasar (71 kasus). Di belakang Buleleng adalah Karangasem dengan 30 kasus positif Covid-19, disusul Gianyar (28 kasus), Badung (26 kasus), Klungkung (19 kasus), Tabanan (16 kasus), dan Jembrana (12 kasus).
Di sisi lain, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, yang juga Ketua GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng, berencana menggelontor seluruh 5.000 relawan Covid-19 di Gumi Panji Sakti dengan insentif berupa beras. Rencananya, mereka akan diberikan masing-masing 15 kilogram beras per orang.
“Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 800 juta. Rencanya, bulan ini dicairkan sebagai bentuk apresiasi Pak Bupati kepada realawan yang bekerja cukup keras selama pandemi Covid-19 ini,” kata Suyasa. *ind,k23
Komentar