DLH Buleleng Siagakan 34 Petugas Jaga Kebersihan Pantai
Penanganan sampah di pantai dilakukan bersinergi bersama pemerintah desa dan desa adat.
SINGARAJA, NusaBali
Sedikitnya 34 Tenaga Harian Lepas (THL), disiagakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng untuk menjaga kebersihan pantai di Buleleng. Para THL ini bertanggungjawab atas kebersihan pantai yang terbentang dari wilayah Pantai Banyuning hingga Pantai Lovina.
Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi, Selasa (19/5), mengatakan upaya menjaga kebersihan pantai bukanlah perkara mudah. Menurutnya, sampah yang ada di sekitar pantai masih banyak yang bermuara dari sungai. Selain itu, ada sampah kiriman yang dibawa oleh gelombang laut. “Kami selama ini memang bersinergi dalam penanganan sampah di pantai dengan pemerintah desa dan desa adat. Petugas kebersihan pantai juga kami siapkan 34 orang,” ucap Ariadi.
Sebanyak 34 petugas kebersihan pantai, jelas dia, bekerja setiap hari selama empat jam dari pukul 07.00 - 11.00 Wita untuk menangani sampah di pantai. Sampah yang terkumpul selanjutnya akan menjalani pemilahan terlebih dahulu sebelum dijemput Unit Sapu Bersih (USP) DLH, lanjut dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala.
Selain itu, jelas mantan Camat Gerokgak ini, upaya menjaga kebersihan pantai juga diikuti dengan menjaga kebersihan sungai. Selama ini sungai merupakan salah satu sumber perantara sampah dari wilayah hulu hingga terdampar di pantai. “Karena kami lihat beberapa sungai ada yang masih kotor yang dipakai tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Sehingga kami tempatkan petugas kebersihan seperti di Tukad/ Sungai Buleleng, Tukad Banyumala, Tukad Saba di Seririt dan Kali Mumbul,” imbuh dia.
Kata Ariadi, petugas kebersihan sungai bertugas mengatasi sampah di daerah yang jatuh ke sungai. Sehingga sampah itu tak langsung hanyut ke pantai dan dapat mengurangi volume sampah di pantai. Sejauh ini DLH Buleleng dari pantai yang dijaga kebersihannya rata-rata mengumpulkan 4 - 5 kubik sampah setiap harinya. Upaya menjaga kebersihan pantai sepanjang pantai wilayah Banyuning membentang ke barat hingga kawasan Lovina, ditargetkan dapat memberikan kenyamanan dan peluang pengembangan pariwisata pantai di Buleleng. Seperti halnya pantai Lovina yang menjadi ikon pariwisata Buleleng saat ini. “Harapan kami pantai yang terjaga kebersihannya ini dapat digunakan sebagai tempat rekreasi, tempat mandi hingga pengembangan objke pariwisata,” tegas dia.*k23
Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi, Selasa (19/5), mengatakan upaya menjaga kebersihan pantai bukanlah perkara mudah. Menurutnya, sampah yang ada di sekitar pantai masih banyak yang bermuara dari sungai. Selain itu, ada sampah kiriman yang dibawa oleh gelombang laut. “Kami selama ini memang bersinergi dalam penanganan sampah di pantai dengan pemerintah desa dan desa adat. Petugas kebersihan pantai juga kami siapkan 34 orang,” ucap Ariadi.
Sebanyak 34 petugas kebersihan pantai, jelas dia, bekerja setiap hari selama empat jam dari pukul 07.00 - 11.00 Wita untuk menangani sampah di pantai. Sampah yang terkumpul selanjutnya akan menjalani pemilahan terlebih dahulu sebelum dijemput Unit Sapu Bersih (USP) DLH, lanjut dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala.
Selain itu, jelas mantan Camat Gerokgak ini, upaya menjaga kebersihan pantai juga diikuti dengan menjaga kebersihan sungai. Selama ini sungai merupakan salah satu sumber perantara sampah dari wilayah hulu hingga terdampar di pantai. “Karena kami lihat beberapa sungai ada yang masih kotor yang dipakai tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Sehingga kami tempatkan petugas kebersihan seperti di Tukad/ Sungai Buleleng, Tukad Banyumala, Tukad Saba di Seririt dan Kali Mumbul,” imbuh dia.
Kata Ariadi, petugas kebersihan sungai bertugas mengatasi sampah di daerah yang jatuh ke sungai. Sehingga sampah itu tak langsung hanyut ke pantai dan dapat mengurangi volume sampah di pantai. Sejauh ini DLH Buleleng dari pantai yang dijaga kebersihannya rata-rata mengumpulkan 4 - 5 kubik sampah setiap harinya. Upaya menjaga kebersihan pantai sepanjang pantai wilayah Banyuning membentang ke barat hingga kawasan Lovina, ditargetkan dapat memberikan kenyamanan dan peluang pengembangan pariwisata pantai di Buleleng. Seperti halnya pantai Lovina yang menjadi ikon pariwisata Buleleng saat ini. “Harapan kami pantai yang terjaga kebersihannya ini dapat digunakan sebagai tempat rekreasi, tempat mandi hingga pengembangan objke pariwisata,” tegas dia.*k23
1
Komentar