BPOM Teliti 34 Sampel Takjil
AMLAPURA, NusaBali
Petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar meneliti 34 sampel takjil di Pasar Senggol Jalan Gajah Mada Amlapura dan Jalan Diponegoro Amlapura, Rabu (20/5) sore.
Hasil uji laboratorium, 34 sampel takjil ini bebas rhodamin atau pewarna tekstil. Takjil tersebut dinyatakan layak dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan.
Cek takjil dipimpin langsung Kepala BPOM Gusti Ayu Nengah Suarningsih bersama tiga petugas lapangan yakni Elisabet Kurniawati, Made Yanthi Trisnawati, dan I Gusti Komang Adi Wibawa. Sedangkan Penanggungjawab Lapangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali, Ni Wayan Rawi. Turut hadir Asisten I Setda Karangasem I Wayan Purna, Kadis Perindustrian dan Perdagangan I Wayan Sutrisna, dan Kadis Kesehatan I Gusti Bagus Putra Pertama.
Petugas mengambil sampel rhodamin sebanyak 15 sampel, metahnyl sebanyak 3 sampel, boraks sebanyak 6 sampel, dan formalin sebanyak 10 sampel. Semua hasil cek lab negatif. Petugas juga mensosialisasikan kepada para pedagang agar tidak menggunakan pewarna pakaian karena berbahaya. Pedagang disarankan menggunakan pewarna makanan yang telah tersedia. Di setiap pembungkus pewarna, telah ada keterangannya, ada yang bisa untuk makanan atau tidak bisa untuk makanan.
Kadis Perindag Karangasem, I Wayan Sutrisna, mengapresiasi para pedagang yang telah memahami penggunaan pewarna untuk makanan. “Sebelumnya saya telah sosialisasikan kepada para pedagang takjil dan pedagang makanan lainnya terutama pedagang jajan agar menggunakan pewarna yang telah dianjurkan pemerintah,” ungkap Wayan Sutrisna. Dikatakan, pewarna yang tidak boleh untuk makanan yakni pewarna pakaian karena berbahaya untuk kesehatan tubuh. Sedangkan Kadis Kesehatan, I Gusti Bagus Putra Pertama, menambahkan makanan yang menggunakan pewarna pakaian terlihat lebih norak dan terang. *k16
1
Komentar