Bukit Belong Jadi Primadona Remaja
Panorama alam yang masih asri di Bukit Belong, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, menjadi primadona bagi pelancong khususnya kaum remaja, untuk mengisi liburan.
SEMARAPURA, NusaBali
Setidaknya pada Umanis Galungan dan Pahing Galungan, Jumat (9/9), dalam sehari rata-rata mencapai 800 kunjungan. “Dari pagi sampai sore pengunjung datang silih berganti,” ujar warga setempat I Wayan Suarnaya, Jumat (9/9).
Kata dia, Bukit Belong ini mulai terkenal sejak tujuh bulan lalu. Ketika itu ada seorang warga sekitar yang mengabadikan panorama bukit, kemudian diunggah ke medsos. Nah, dari sana keberadaan tempat ini kian tersohor. Seiring berjalannya waktu para pengunjung yang notabene warga lokal kian ramai. Maka, sejumlah kalangan pemuda sekitar mulai melakukan pengelolaan termasuk memungut dana sumbangan sekadarnya.
“Tempat ini merupakan milik lahan pribadi, dana yang terkumpul itu juga disisihkan untuk pemilik lahan, digunakan untuk biaya perawatan,” ujar pria yang juga berdagang asongan ini di Bukit Belong, didampingi sejumlah pemuda setempat.
Pihaknya mengimbau kepada pengunjung agar tetap menjaga norma kesopanan saat berkunjung. Karena kawasan tersebut ada di ketinggian.
Sementara itu, pantauan di lapangan nampak pengunjung yang datang ke Bukit Belong cukup padat. Bagitu tiba di atas bukit mereka langsung mengabadikan momen dengan berfoto selfie. Menurut seorang pengunjung dari Denpasar, Ni Wayan Oktariani, rasa lelah saat mendaki terbayarkan ketika sudah tiba di atas bukit. “Pemandangannya sungguh indah, biaya masuknya juga tidak terlalu mahal, Rp 5.000/orang,” ujarnya, didampingi rekannya Ni Wayan Rita. * wa
Kata dia, Bukit Belong ini mulai terkenal sejak tujuh bulan lalu. Ketika itu ada seorang warga sekitar yang mengabadikan panorama bukit, kemudian diunggah ke medsos. Nah, dari sana keberadaan tempat ini kian tersohor. Seiring berjalannya waktu para pengunjung yang notabene warga lokal kian ramai. Maka, sejumlah kalangan pemuda sekitar mulai melakukan pengelolaan termasuk memungut dana sumbangan sekadarnya.
“Tempat ini merupakan milik lahan pribadi, dana yang terkumpul itu juga disisihkan untuk pemilik lahan, digunakan untuk biaya perawatan,” ujar pria yang juga berdagang asongan ini di Bukit Belong, didampingi sejumlah pemuda setempat.
Pihaknya mengimbau kepada pengunjung agar tetap menjaga norma kesopanan saat berkunjung. Karena kawasan tersebut ada di ketinggian.
Sementara itu, pantauan di lapangan nampak pengunjung yang datang ke Bukit Belong cukup padat. Bagitu tiba di atas bukit mereka langsung mengabadikan momen dengan berfoto selfie. Menurut seorang pengunjung dari Denpasar, Ni Wayan Oktariani, rasa lelah saat mendaki terbayarkan ketika sudah tiba di atas bukit. “Pemandangannya sungguh indah, biaya masuknya juga tidak terlalu mahal, Rp 5.000/orang,” ujarnya, didampingi rekannya Ni Wayan Rita. * wa
Komentar