Dua Pekan, PLN Catat 11 Layangan Nyangkut di Kabel
MANGUPURA, NusaBali
Selama dua pekan terakhir, aktivitas warga yang menaikkan layangan cenderung meningkat di wilayah Badung Selatan.
Mirisnya, sejumlah layangan berakhir di jaringan listrik milik PLN. Meski sejauh ini belum menimbulkan gangguan berarti, namun PLN tetap mewanti-wanti agar masyarakat memperhatikan jaringan kelistrikan demi keamanan dan kenyamanan bersama.
Manajer Unit Layanan Pelanggan UPL Wilayah Kuta Selatan Ida Bagus Surya Respati, membeberkan dari laporan anggotanya yang bertugas di lapangan, dalam kurun waktu dua pekan saja sudah menangani sedikitnya 11 layangan dari ukuran sedang hingga besar yang nyangkut di kabel maupun tiang listrik.
“Layangan yang nyangkut di jaringan kami sangat banyak. Namun, gangguan karena layangan di jaringan sampai saat ini tidak ada yang sampai meluas ke pemadaman. Soalnya, begitu ada laporan masuk terkait layangan nyangkut, tim langsung bergerak dan melakukan pembersihan,” tutur Surya Respati, Selasa (26/5) siang.
Menurut Surya Respati, wilayah yang paling banyak terdampak karena layangan ini adalah pemukiman padat penduduk seperti di Jimbaran, Kedonganan, dan Kuta. Tiga wilayah tersebut banyak warga yang menaikkan layangan. Namun warga mengabaikan keamanan dan keselamatan, sehingga banyak yang jatuh ke jaringan listrik seperti kabel dan tiang. “Karena banyak gangguan layangan, tim kami juga sudah menginformasikan kepada aparat desa agar selalu memantau dan mengimbau masyarakat untuk menjauhi jaringan listrik saat menaikkan layangan. Ini semua untuk kebaikan kita serta mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” tandas Surya Respati.
Dia berharap masyarakat atau penggemar layangan untuk tetap mengutamakan keamanan saat wabah global Covid-19 ini. Hal tersebut semata untuk mencegah gangguan pasokan listrik ke masyarakat yang sedang melakukan aktivitas dari rumah. Pasalnya, setiap ada kerusakan yang disebabkan oleh gangguan layangan, pihaknya memperkirakan waktu perbaikan perlu 1 – 3 jam. Namun, kalau kerusakan langsung teridentifikasi lebih awal, bisa diselesaikan dalam kurun waktu 30 menit.
“Kalau bisa langsung mengidentifikasi titik kerusakan, dapat segera diatasi. Namun, kalau tidak diketahui, tim kami harus menyusuri semua jaringan yang ada. Nah, ini yang membutuhkan waktu cukup lama. Makanya, kami berharap masyarakat agar selalu memperhatikan kondisi saat menaikkan layangan, apalagi di tengah Covid-19 ini yang notabene sebagian besar masyarakat berada di rumah,” tutur Surya Respati. *dar
Komentar