Dua Pemain Asing Bali United tanpa KITAS
Tanpa KITAS, Daniel Haffernan dan Zoran Knezevic terancam tidak boleh dimainkan dan terancam deportasi dari Indonesia.
MANGUPURA, NusaBali
Dari total empat pemain asing yang dimiliki skuat Bali United, termasuk satu slot dari Asia, ternyata dua pemain anyar yang baru direkrut penyerang asal Inggris, Daniel Haffernan dan Zoran Knezevic asal Serbia hingga saat ini belum memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara/Terbatas (KITAS).
Padahal KITAS itu hukumnya wajib bagi warga negara asing yang bekerja di Indonesia. "Ahn Byung Keon (Korea Selatan) dan Nemanja Vidakovic (Serbia sudah ada KITAS-nya. Dua lagi memang belum," ungkap asisten pelatih Bali United, Eko Purdjianto, Sabtu (10/9).
Menurut pelatih asal Semarang Jawa Tengah itu, dua pemain tadi baru saja pulang mengurus KITAS dari Singapura. Sehingga masih dalam proses. "Mudah-mudahan segera keluar KITAS-nya. Karena dua pemain tadi juga ikut dibawa ke PBFC," terang Purdjianto. Hanya saja Purdjianto tidak mengetahui secara detail sejauhmana sudah proses pengurusan KITAS tersebut. Sebab, KITAS pemain diurus Sekretaris Bali United, Michael Gerald.
Sementara itu, dari hasil Departemen Peneltian dan Pengembangan Save Our Soccer mencatat, ada 81 pelatih dan pemain asing yang berlaga di ISC A 2016 yang tidak memiliki KITAS. Mereka semua, untuk berlaga di Indonesia hanya memakai visa on arrival atau visa bisnis. Bahkan, pihak Kemenpora akan bertindak tegas untuk segera menangkap dan mendeportasi seluruh pemain dan pelatih asing yang tidak memiliki KITAS.
Dalam data tersebut, Ahn Byung Keon dan Nemanja Vidakovic dinyatakan belum punya KITAS. Bahkan, dua nama pemain asing yang dicoret, Kiko Insa dan Lucas Patinho, masih ada dalam 81 nama tersebut. “Ahn sudah, Vida juga sudah ada KITAS-nya. Mereka (Save Our Soccer, red) terlambat update-nya,” terang CEO Bali United, Yabes Tanuri.
Sedangkan soal Haffernan dan Zoran Knezevic diakui sedang diurus karena duo pemain asing ini baru bergabung. Yabes menambahkan, SOS ataupun pihak GTS selaku operator dan imigrasi belum meng-update pemain-pemain asing mana saja yang sudah memiliki KITAS. “Mungkin dari imigrasi melihatnya berbeda. Mungkin saja KITAS-nya berada di departemen lain di imigrasi,” terangnya.
Menurutnya, memang KITAS memerlukan waktu yang lama untuk memprosesnya. “Mereka memang benar waktu itu menggunakan visa on arrival untuk ke Indonesia. Prosesnya membuat KITAS memang lama. Di Departemen Ketenagakerjaan saja memerlukan waktu satu bulan lebih. Belum lagi di departemen lainnya. Nanti akan saya beritahu sekretaris Bali United untuk meng-updatenya," papar Yabes.
Di satu sisi pelatih Bali United, Indra Sjafri menegaskan pemainnya itu memang baru beberapa minggu di Bali. "Masak seminggu datang ya gak mungkin langsung dapat, paling minggu depan sudah punya," elak Indra Sjafri.
Dalam daftar yang dirilis SOS juga menyebut pelatih kepala tim nasional Indonesia Alfred Riedl bersama staf pelatih Hans Peter Schaller juga belum memiliki KITAS. Sekjen Azwan Karim tak menampik bahwa departemen keimigrasian sudah memperingatkan PSSI terkait izin kerja pelatih dan pemain asing yang berkarier di Indonesia.
"Semua masih dalam proses mengurus KITAS, tidak hanya untuk pelatih timnas tetapi juga klub. Kemarin sudah ada surat dari imigrasi dan kami sudah proses tinggal tunggu keluar," beber Azwan, Jumat (9/9).
"Soal KITAS Riedl dan lainnya masih dalam proses tidak bisa cepat keluar, tidak ada kesengajaan dari PSSI untuk tidak mengurus izin kerja pelatih asing," urai Azwan. "Departemen keimigrasian pun sudah mengundang kita untuk membahas soal ini, tapi kebetulan PSSI sedang di Solo (pertandingan timnas melawan Malaysia), jadi kita tunda." *dek
Padahal KITAS itu hukumnya wajib bagi warga negara asing yang bekerja di Indonesia. "Ahn Byung Keon (Korea Selatan) dan Nemanja Vidakovic (Serbia sudah ada KITAS-nya. Dua lagi memang belum," ungkap asisten pelatih Bali United, Eko Purdjianto, Sabtu (10/9).
Menurut pelatih asal Semarang Jawa Tengah itu, dua pemain tadi baru saja pulang mengurus KITAS dari Singapura. Sehingga masih dalam proses. "Mudah-mudahan segera keluar KITAS-nya. Karena dua pemain tadi juga ikut dibawa ke PBFC," terang Purdjianto. Hanya saja Purdjianto tidak mengetahui secara detail sejauhmana sudah proses pengurusan KITAS tersebut. Sebab, KITAS pemain diurus Sekretaris Bali United, Michael Gerald.
Sementara itu, dari hasil Departemen Peneltian dan Pengembangan Save Our Soccer mencatat, ada 81 pelatih dan pemain asing yang berlaga di ISC A 2016 yang tidak memiliki KITAS. Mereka semua, untuk berlaga di Indonesia hanya memakai visa on arrival atau visa bisnis. Bahkan, pihak Kemenpora akan bertindak tegas untuk segera menangkap dan mendeportasi seluruh pemain dan pelatih asing yang tidak memiliki KITAS.
Dalam data tersebut, Ahn Byung Keon dan Nemanja Vidakovic dinyatakan belum punya KITAS. Bahkan, dua nama pemain asing yang dicoret, Kiko Insa dan Lucas Patinho, masih ada dalam 81 nama tersebut. “Ahn sudah, Vida juga sudah ada KITAS-nya. Mereka (Save Our Soccer, red) terlambat update-nya,” terang CEO Bali United, Yabes Tanuri.
Sedangkan soal Haffernan dan Zoran Knezevic diakui sedang diurus karena duo pemain asing ini baru bergabung. Yabes menambahkan, SOS ataupun pihak GTS selaku operator dan imigrasi belum meng-update pemain-pemain asing mana saja yang sudah memiliki KITAS. “Mungkin dari imigrasi melihatnya berbeda. Mungkin saja KITAS-nya berada di departemen lain di imigrasi,” terangnya.
Menurutnya, memang KITAS memerlukan waktu yang lama untuk memprosesnya. “Mereka memang benar waktu itu menggunakan visa on arrival untuk ke Indonesia. Prosesnya membuat KITAS memang lama. Di Departemen Ketenagakerjaan saja memerlukan waktu satu bulan lebih. Belum lagi di departemen lainnya. Nanti akan saya beritahu sekretaris Bali United untuk meng-updatenya," papar Yabes.
Di satu sisi pelatih Bali United, Indra Sjafri menegaskan pemainnya itu memang baru beberapa minggu di Bali. "Masak seminggu datang ya gak mungkin langsung dapat, paling minggu depan sudah punya," elak Indra Sjafri.
Dalam daftar yang dirilis SOS juga menyebut pelatih kepala tim nasional Indonesia Alfred Riedl bersama staf pelatih Hans Peter Schaller juga belum memiliki KITAS. Sekjen Azwan Karim tak menampik bahwa departemen keimigrasian sudah memperingatkan PSSI terkait izin kerja pelatih dan pemain asing yang berkarier di Indonesia.
"Semua masih dalam proses mengurus KITAS, tidak hanya untuk pelatih timnas tetapi juga klub. Kemarin sudah ada surat dari imigrasi dan kami sudah proses tinggal tunggu keluar," beber Azwan, Jumat (9/9).
"Soal KITAS Riedl dan lainnya masih dalam proses tidak bisa cepat keluar, tidak ada kesengajaan dari PSSI untuk tidak mengurus izin kerja pelatih asing," urai Azwan. "Departemen keimigrasian pun sudah mengundang kita untuk membahas soal ini, tapi kebetulan PSSI sedang di Solo (pertandingan timnas melawan Malaysia), jadi kita tunda." *dek
Komentar