Desa Adat Gianyar Dibebaskan Buka Pasar Senggol di GOR Kebo Iwa
Hari Ini, Pemkab Bongkar Pasar Umum Gianyar dengan Dipimpin Langsung Bupati Mahayastra
1.000-an pedagang sudah pindah ke Pasar Relokasi di Lingkungan Bukitjati, Kelurahan Samplangan yang berjarak 1 km arah timur dari Pasar Umum Gianyar. Sedangkan 265 pedagang Pasar Senggol pindah ke GOR Kebo Iwa
GIANYAR, NusaBali
Pemkab Gianyar akan membongkar Pasar Umum Gianyar, Kamis (28/5) pagi ini pukul 08.00 Wita. Pembongkaran pasar yang berada di jantung Kota Gianyar, sebelah selatan Jalan Ngurah Rai Gianyar, ini secara simbolis akan dilakukan Bupati Made ‘Agus’ Mahayastra.
Terkait rencana pembongkaran ini, sekitar 1.000-an pedagang sudah pindah ke Pasar Relokasi di Lingkungan Bukitjati, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar yang berjarak sekitar 1 km arah timur dari Pasar Umum Gianyar, sejak Kamis (14/5) lalu. Sedangkan 240 pedagang di Pasar Senggol dalam Pasar Umum Gianyar dan 25 pedagang Pasar Senggol sisi utara Jalan Ngurah Rai Gi-anyar), dipindahkan ke GOR Kebo Iwa---arah barat daya dari Pasar Senggol sebelumnya.
Dengan demikian, mulai Jumat (29/5) besok semua pedagang Pasar Senggol da-pat berjualan di GOR Kebo Iwa. Sedangkan pedagang Pasar Senggol Gianyar yang berada di sisi utara Jalan Ngurah Rai Gianyar, sudah tidak lagi berjualan di lokasi tersebut sejak Rabu kemarin.
Pasar Senggol Gianyar (di sisi utara dan sisi selatan Jalan Ngurah Rai Gianyar) beroperasi sejak tahun 2006, dikelola dengan sistem kerja sama antara Pemkab Gianyar dan Desa Adat Gianyar. Kerja sama ini dengan pola bagi hasil 62 persen untuk Desa Adat Gianyar dan 38 persen untuk Pemkab Gianyar. Dalam pola kerja sama ini, Desa Adat Gianyar menyiapkan tenaga operasional pengelolaan pasar.
Pantauan NusaBali, Rabu kemarin, puluhan petugas dari Desa Adat Gianyar me-nyiapkan tempat untuk para pedagang Pasar Senggol di GOR Kebo Iwa. Bendesa Desa Adat Gianyar, Dewa Made Swardana, mengatakan semula pihaknya menyiapkan tempat Pasar Senggol di Jalan Pudak Gianyar, sisi timur dan selatan Lapangan Astina Gianyar. Namun, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Perhubungan Gianyar, lokasi itu tidak memungkinkan karena dipakai jalur truk dari arah timur.
Semula, jalur truk berada di pertigaan Traffic Light Samplangan ke utara. Na-mun, jalur tersebut kini sangat krodit sejak dipakai Pasar Relokasi. “Makanya, kami bersama Pemkab Gianyar sepakat untuk memindahkan Pasar Senggol ini ke GOR Kebo Iwa,” jelas bendesa yang juga menjabat Kabag Umum dan Keu-angan Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Gianyar ini saat dikonfirmasi NusaBa-li, Rabu kemarin.
Dewa Swardana pun setuju Pasar Senggol sisi utara Jalan Ngurah Rai Gianyar dipindah ke tempat lain. Pasalnya, selama pengerjaan proyek Revitalisasi Pasar Gianyar, di sekitar Pasar Senggol pasti akan banyak debu.
Paparan senada disampaikan Kadis Perhubungan Gianyar, I Wayan Suamba, saat dihubungi NusaBali secara terpisah. Suamba mengakui jajaran Dinas Perhubungan dan Sat Lantas Polres Gianyar terus mengevaluasi arus lalulintas pasca pemindahan pedagang ke Pasar Relokasi.
Menurut Suamba, Jalan Bukit Jati Gianyar di sebelah barat Pasar Relokasi kini tak lagi bisa dipakai dua arah, namun hanya satu arah dari utara ke selatan. Oleh karena itu, jalur truk dari arah timur terpaksa dialihkan lurus ke barat, lanjut ke timur Lapangan Astina Gianyar, yang rencananya dipakai lokasi Pasar Senggol. “Dari hasil koordinasi kami dengan jajaran Sat Lantas Polres Gianyar, maka GOR Kebo Iwa paling memungkinkan dipakai lokasi sementara Pasar Senggol Gianyar,” terang Suamba yang notabene mantan Kadis Perindustrian dan Perda-gangan Kabupaten Gianyar.
Suamba menyebutkan, pihaknya bersama Sat Lantas Polres Gianyar kini fokus menata arus lalulintas di empat lokasi, yakni di Pasar Relokasi, proyek Revita-lisasi Pasar Umum Giaanyar di Jalan Ngurah Rai Gianyar, GOR Kebo Iwa, dan di Lapangan Astina Gianyar. Apalagi, di Lapangan Astina Gianyar tahun ini juga akan ada proyek penataan. “Makanya, sangat tidak mungkin Pasar Senggol di-pindah ke timur lapangan,” jelas birokrat asal Desa Bukian, Kecamatan Payang-an, Gianyar ini.
Dihubungi per telepon, Bupati Agus Mahayastra membenarkan pihaknya akan membongkar bangunan Pasar Umum Gianyar, termasuk bangunan Pasar Senggol di sisi utara Jalan Ngurah Rai Gianyar, Kamis pagi ini. Karena adanya pembong-karan, Bupati Mahayastra pun menyetujui ratusan pedagang Pasar Senggol pin-dah ke lokasi yang ditentukan Desa Adat Gianyar, yakni di GOR Kebo Iwa.
Menurut Mahayastra, sempat ada rencana Pasar Senggol pindah ke sisi timur dan selatan Lapangan Astina Gianyar. Namun, dari hasil rekayasa arus lalulintas oleh Dinas Perhubungan pasca dibukanya Pasar Relokasi di Kelurahan Samplangan, maka Jalan Pudak kembali dipakai jalur truk dari arah timur ke barat. Disebutkan, GOR Kebo Iwa paling tepat dijadikan relokasi sementara Pasar Senggol. “Agar pedagang Pasar Senggol bisa atur jarak fisik karena wabah Covid-19, silakan pakai seluruh area GOR Kebo Iwa,’’ tegas Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar ini.
Sementara itu, hingga H-1 pembongkaran, sejumlah Ruko di sisi utara pasar atau selatan jalan masih tampak buka, Rabu kemarin. Sebagian dari pemilik Ruko be-lum mau pindah sebelum mendapatkan kesepakatan ganti rugi. Mereka menuntut MoU dengan Pemkab Gianyar terkait status ke depannya.
Meski masih ada bangunan yang ditempati pedagang, namun Bupati Mahayastra tetap pada rencana awal akan lakukan pembongkaran, Kamis pagi ini. "Tidak ada penambahan waktu lagi, besok (hari ini) sudah mulai kita bongkar," sergah Mahayastra.
Meski demikian, pembongkaran Pasar Umum Gianyar tidak akan langsung me-nyasar tempat yang masih ditempati pedagang. Pembongkaran akan dilakukan dari bangunan bagian selatan, lalu ke utara. "Kalau ada yang belum pindah, kita kasi SP 1, lanjut SP 2, dan SP 3, sesui prosedur," katanya.
Pemkab Gianyar sendiri, sebagaimana diberitakan, akan merevitalisasi Pasar Umum Gianyar dengan anggaran Rp 250 miliar. Bangunan pasar dikonsep mo-dern berlantai enam, dilengkapi eskalator untuk menghubungkan antar lantai. Pe-ngerjaan fisik Pasar Umum Gianyar akan dimulai akhir Juli 2020 depan. *isa,nvi
Terkait rencana pembongkaran ini, sekitar 1.000-an pedagang sudah pindah ke Pasar Relokasi di Lingkungan Bukitjati, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar yang berjarak sekitar 1 km arah timur dari Pasar Umum Gianyar, sejak Kamis (14/5) lalu. Sedangkan 240 pedagang di Pasar Senggol dalam Pasar Umum Gianyar dan 25 pedagang Pasar Senggol sisi utara Jalan Ngurah Rai Gi-anyar), dipindahkan ke GOR Kebo Iwa---arah barat daya dari Pasar Senggol sebelumnya.
Dengan demikian, mulai Jumat (29/5) besok semua pedagang Pasar Senggol da-pat berjualan di GOR Kebo Iwa. Sedangkan pedagang Pasar Senggol Gianyar yang berada di sisi utara Jalan Ngurah Rai Gianyar, sudah tidak lagi berjualan di lokasi tersebut sejak Rabu kemarin.
Pasar Senggol Gianyar (di sisi utara dan sisi selatan Jalan Ngurah Rai Gianyar) beroperasi sejak tahun 2006, dikelola dengan sistem kerja sama antara Pemkab Gianyar dan Desa Adat Gianyar. Kerja sama ini dengan pola bagi hasil 62 persen untuk Desa Adat Gianyar dan 38 persen untuk Pemkab Gianyar. Dalam pola kerja sama ini, Desa Adat Gianyar menyiapkan tenaga operasional pengelolaan pasar.
Pantauan NusaBali, Rabu kemarin, puluhan petugas dari Desa Adat Gianyar me-nyiapkan tempat untuk para pedagang Pasar Senggol di GOR Kebo Iwa. Bendesa Desa Adat Gianyar, Dewa Made Swardana, mengatakan semula pihaknya menyiapkan tempat Pasar Senggol di Jalan Pudak Gianyar, sisi timur dan selatan Lapangan Astina Gianyar. Namun, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Perhubungan Gianyar, lokasi itu tidak memungkinkan karena dipakai jalur truk dari arah timur.
Semula, jalur truk berada di pertigaan Traffic Light Samplangan ke utara. Na-mun, jalur tersebut kini sangat krodit sejak dipakai Pasar Relokasi. “Makanya, kami bersama Pemkab Gianyar sepakat untuk memindahkan Pasar Senggol ini ke GOR Kebo Iwa,” jelas bendesa yang juga menjabat Kabag Umum dan Keu-angan Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Gianyar ini saat dikonfirmasi NusaBa-li, Rabu kemarin.
Dewa Swardana pun setuju Pasar Senggol sisi utara Jalan Ngurah Rai Gianyar dipindah ke tempat lain. Pasalnya, selama pengerjaan proyek Revitalisasi Pasar Gianyar, di sekitar Pasar Senggol pasti akan banyak debu.
Paparan senada disampaikan Kadis Perhubungan Gianyar, I Wayan Suamba, saat dihubungi NusaBali secara terpisah. Suamba mengakui jajaran Dinas Perhubungan dan Sat Lantas Polres Gianyar terus mengevaluasi arus lalulintas pasca pemindahan pedagang ke Pasar Relokasi.
Menurut Suamba, Jalan Bukit Jati Gianyar di sebelah barat Pasar Relokasi kini tak lagi bisa dipakai dua arah, namun hanya satu arah dari utara ke selatan. Oleh karena itu, jalur truk dari arah timur terpaksa dialihkan lurus ke barat, lanjut ke timur Lapangan Astina Gianyar, yang rencananya dipakai lokasi Pasar Senggol. “Dari hasil koordinasi kami dengan jajaran Sat Lantas Polres Gianyar, maka GOR Kebo Iwa paling memungkinkan dipakai lokasi sementara Pasar Senggol Gianyar,” terang Suamba yang notabene mantan Kadis Perindustrian dan Perda-gangan Kabupaten Gianyar.
Suamba menyebutkan, pihaknya bersama Sat Lantas Polres Gianyar kini fokus menata arus lalulintas di empat lokasi, yakni di Pasar Relokasi, proyek Revita-lisasi Pasar Umum Giaanyar di Jalan Ngurah Rai Gianyar, GOR Kebo Iwa, dan di Lapangan Astina Gianyar. Apalagi, di Lapangan Astina Gianyar tahun ini juga akan ada proyek penataan. “Makanya, sangat tidak mungkin Pasar Senggol di-pindah ke timur lapangan,” jelas birokrat asal Desa Bukian, Kecamatan Payang-an, Gianyar ini.
Dihubungi per telepon, Bupati Agus Mahayastra membenarkan pihaknya akan membongkar bangunan Pasar Umum Gianyar, termasuk bangunan Pasar Senggol di sisi utara Jalan Ngurah Rai Gianyar, Kamis pagi ini. Karena adanya pembong-karan, Bupati Mahayastra pun menyetujui ratusan pedagang Pasar Senggol pin-dah ke lokasi yang ditentukan Desa Adat Gianyar, yakni di GOR Kebo Iwa.
Menurut Mahayastra, sempat ada rencana Pasar Senggol pindah ke sisi timur dan selatan Lapangan Astina Gianyar. Namun, dari hasil rekayasa arus lalulintas oleh Dinas Perhubungan pasca dibukanya Pasar Relokasi di Kelurahan Samplangan, maka Jalan Pudak kembali dipakai jalur truk dari arah timur ke barat. Disebutkan, GOR Kebo Iwa paling tepat dijadikan relokasi sementara Pasar Senggol. “Agar pedagang Pasar Senggol bisa atur jarak fisik karena wabah Covid-19, silakan pakai seluruh area GOR Kebo Iwa,’’ tegas Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar ini.
Sementara itu, hingga H-1 pembongkaran, sejumlah Ruko di sisi utara pasar atau selatan jalan masih tampak buka, Rabu kemarin. Sebagian dari pemilik Ruko be-lum mau pindah sebelum mendapatkan kesepakatan ganti rugi. Mereka menuntut MoU dengan Pemkab Gianyar terkait status ke depannya.
Meski masih ada bangunan yang ditempati pedagang, namun Bupati Mahayastra tetap pada rencana awal akan lakukan pembongkaran, Kamis pagi ini. "Tidak ada penambahan waktu lagi, besok (hari ini) sudah mulai kita bongkar," sergah Mahayastra.
Meski demikian, pembongkaran Pasar Umum Gianyar tidak akan langsung me-nyasar tempat yang masih ditempati pedagang. Pembongkaran akan dilakukan dari bangunan bagian selatan, lalu ke utara. "Kalau ada yang belum pindah, kita kasi SP 1, lanjut SP 2, dan SP 3, sesui prosedur," katanya.
Pemkab Gianyar sendiri, sebagaimana diberitakan, akan merevitalisasi Pasar Umum Gianyar dengan anggaran Rp 250 miliar. Bangunan pasar dikonsep mo-dern berlantai enam, dilengkapi eskalator untuk menghubungkan antar lantai. Pe-ngerjaan fisik Pasar Umum Gianyar akan dimulai akhir Juli 2020 depan. *isa,nvi
Komentar