Akhir Juni Tiga Besar Calon Bimas Hindu Diajukan ke Presiden
JAKARTA, NusaBali
Enam calon Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama yang telah lolos seleksi computer assisted test (CAT) masih harus menjalani seleksi tahap berikutnya.
Menurut Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI, Saefuddin A Syafei, tahapan itu akan dilaksanakan pada pertengahan Juni. Oleh karena itu, tiga besar nama calon Dirjen Bimas Hindu baru diketahui pada akhir Juni nanti.
"Tiga besar nama calon Dirjen Bimas Hindu akan diketahui setelah mereka selesai mengikuti seleksi selanjutnya. Ketiga nama tersebut, kelak diajukan oleh Menteri Agama kepada Presiden. Presiden nanti yang menentukan siapa yang menjadi Dirjen Bimas Hindu. Untuk saat ini, masih ada beberapa tahapan yang akan mereka lalui," ujar Saefuddin saat dihubungi NusaBali, Rabu (27/5).
Usai seleksi CAT, enam calon Dirjen Bimas Hindu telah menulis makalah. Kini mereka tinggal menunggu jadwal assesment terhadap kompetensi managerial dan sosial kultural yang diselenggarakan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kemudian penilaian kompetensi teknis melalui wawancara yang dilakukan panitia seleksi pada pertengahan Juni.
Wawancara dilakukan guna mengetahui riwayat hidup para calon Dirjen Bimas Hindu, pengalaman mereka, aktivitas mereka di masyarakat serta kemampuan mereka apakah pas atau tidak memegang jabatan tersebut. Wawancara dilakukan oleh pihak eksternal dan internal. Dari kalangan internal ada tiga orang.
Prof Nizar, Prof Kamaruddin Amin dan Prof Thomas Fenturi. "Ketiganya merupakan pejabat eselon satu di Kementerian Agama," ucap Saefuddin. Sementara dari kalangan eksternal yang akan melakukan wawancara, satu orang dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Dia adalah Teguh Widjanarko yang merupakan Deputi Bidang SDM Kemenpan RB. Dua orang dari BKN, Asesor SDM Aparatur Ahli Utama BKN Usman Gumanti dan Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf. Satu lagi dari kalangan professional, yakni Haryono Umar yang merupakan mantan komisioner KPK dan guru besar management akuntansi pada salah satu perguruan tinggi.
"Selain empat orang dari kalangan eksternal dan tiga orang dari internal, para calon Dirjen Bimas Hindu juga akan diwawancarai oleh panitia seleksi khusus. Mereka merupakan dua orang perwakilan umat Hindu yang berasal dari PHDI," papar Saefuddin. Dari sana nantinya akan menghasilkan tiga besar nama calon Dirjen Bimas Hindu.
Semua proses pemilihan tersebut, kata Saefuddin, dipantau oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Selain nama tiga besar calon Dirjen Bimas Hindu diserahkan kepada Presiden. Mereka juga akan menjalani tes kesehatan. "Mudah-mudahan pada Juli nanti, sudah ada nama yang akan disetujui oleh Presiden untuk menjadi Dirjen Bimas Hindu," ucap Saefuddin. Berdasarkan PP No 11 tahun 2017 tentang managemen PNS disebutkan, jabatan eselon satu seperti Dirjen maksimal menjabat lima tahun. Oleh karena itu, Dirjen yang terpilih menggantikan Prof I Ketut Widnya MA MPhil,PhD akan menjabat untuk lima tahun ke depan.
Saefuddin berharap, melalui seleksi yang melibatkan unsur masyarakat tersebut akan terpilih Dirjen Bimas Hindu yang terbaik, kapabel dan bisa menjalankan tugas-tugas kebimasan serta di terima umat Hindu. "Semoga Dirjen yang terpilih nanti sesuai dengan aspirasi umat Hindu," imbuh Saefuddin.
Untuk diketahui enam calon Dirjen Bimas Hindu yang lolos seleksi CAT adalah Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana SE MM (Guru Besar Ilmu Manajemen Undiknas), Dr Tri Handoko Seto SSi MSc (Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT).
Lalu Drs Suminto MM (Tokoh Hindu dari Banyuwangi dan Ketua Yayasan Pendidikan Nasional atau Yapenas 17 Agustus 1945, Banyuwangi), Drs Ida Bagus Gede Subawa MSi (Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAHN Tampung Penyang Palangkaraya), Gede Narayana SE MSi (Ketua Komisi Informasi Publik Pusat) dan Prof Dr Drs I Nengah Duija MSi (Guru Besar IHDN Denpasar). *k22
Komentar