Usai Donorkan Darahnya, Warga Dapat Sembako
Tingkatkan Minat Donor Darah saat Pandemi Covid-19
DENPASAR, NusaBali
Situasi pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.
Salah satu yang terdampak adalah kegiatan donor darah. Kondisi saat ini jumlah pendonor darah sukarela di PMI Provinsi Bali turun dari 99 persen menjadi 74,4 persen. Untuk meningkatkan minat donor darah masyarakat, Unit Donor Darah (UDD) yang merupakan unit pelaksana teknis Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali pun berupaya melakukan sejumlah terobosan. Satu diantaranya adalah menggelar kegiatan ‘Donor Darah Berbagi’ di Markas PMI Bali, Jalan Imam Bonjol Nomor 182, Denpasar, Kamis (28/5).
Dalam kegiatan tersebut, pendonor yang lolos seleksi donor dan bisa diambil darahnya akan mendapatkan sembako. Ada sebanyak 200 paket sembako yang disiapkan yang merupakan donasi dari donatur dan PMI, dengan dua jenis pilihan. Pertama, paket yang isinya beras 2,5 kg dengan snack donor. Kedua, paket minyak goreng dan gula pasir 1 kg dengan snack donor. Kegiatan memberikan sembako pada pendonor ini merupakan masukan dari beberapa penggerak donor darah untuk bisa menarik minat donor darah.
Pada situasi normal, kegiatan donor darah biasa dilakukan secara rutin di hotel, mall, institusi, swasta, bank, sekolah, perguruan tinggi, tempat ibadah ataupun banjar, dan lain-lain. Kondisi ini mengakibatkan pendonor darah sukarela yang rutin melaksanakan donor menjadi menurun, dari semula 99 persen menjadi 74,4 persen. Padahal, permintaan dari rumah sakit, bank darah rumah sakit ataupun dari UDD PMI Kabupaten/Kota mengalami peningkatan yang signifikan. UDD PMI Provinsi Bali bahkan tidak mampu memenuhi kebutuhan produk darah sesuai permintaan (hanya dapat terpenuhi 46 persen).
Saat Covid-19 datang dan kebijakan membatasi aktivitas di luar rumah berlaku, PMI Provinsi Bali juga berupaya dengan berbagai cara untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan darah. Misalnya, melakukan donor ke instansi pemerintahan yang maksimal perolehan tidak lebih dari 20 orang, mengajukan permohonan donor darah kepada anggota TNI dan Polri, membuka gerai donor di Markas PMI Provinsi Bali di Jalan Imam Bonjol Nomor 182 Denpasar yang dimulai sejak bulan Maret 2020. Rata-rata diperoleh 10-15 pendonor per-hari. Selain itu, juga mengajak keluarga karyawan UTD PMI Provinsi Bali untuk berdonor dan meminta donor keluarga pasien atau Donor Pengganti (DP). Namun berbagai upaya tersebut masih belum optimal dalam pemenuhan kebutuhan darah.
Sementara itu, kegiatan terbaru yakni ‘Donor Darah Berbagi’ yang dilaksanakan kemarin dangat antusias diikuti masyarakat. Sejak pagi hari Markas PMI sudah dipenuhi oleh kehadiran para pendonor yang akan mendonasikan darahnya. Pelaksanaan Donor Darah juga tetap mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi yang dimulai dengan cuci tangan, cek suhu, tetap menjaga jarak dan menggunakan masker. Adapun jumlah pendonor yang berhasil lolos sebanyak 170 orang terdiri dari 38 orang golongan darah A, 49 orang golongan darah B, 72 orang golongan darah O, dan 11 orang golongan darah AB.
Ketua PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra yang hadir dalam kegiatan donor darah tersebut berterimakasih kepada para pendonor darah yang selalu rutin mendonorkan darahnya dan mengapresiasi rasa antusias masyarakat yang mau berperan serta dalam pemenuhan kebutuhan darah bagi yang membutuhkan. “Bagi masyarakat lainnya agar dapat tetap mendonorkan darahnya secara rutin. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini stok darah semakin menipis, sedangkan kebutuhan darah masih tinggi,” ujarnya.*ind
Dalam kegiatan tersebut, pendonor yang lolos seleksi donor dan bisa diambil darahnya akan mendapatkan sembako. Ada sebanyak 200 paket sembako yang disiapkan yang merupakan donasi dari donatur dan PMI, dengan dua jenis pilihan. Pertama, paket yang isinya beras 2,5 kg dengan snack donor. Kedua, paket minyak goreng dan gula pasir 1 kg dengan snack donor. Kegiatan memberikan sembako pada pendonor ini merupakan masukan dari beberapa penggerak donor darah untuk bisa menarik minat donor darah.
Pada situasi normal, kegiatan donor darah biasa dilakukan secara rutin di hotel, mall, institusi, swasta, bank, sekolah, perguruan tinggi, tempat ibadah ataupun banjar, dan lain-lain. Kondisi ini mengakibatkan pendonor darah sukarela yang rutin melaksanakan donor menjadi menurun, dari semula 99 persen menjadi 74,4 persen. Padahal, permintaan dari rumah sakit, bank darah rumah sakit ataupun dari UDD PMI Kabupaten/Kota mengalami peningkatan yang signifikan. UDD PMI Provinsi Bali bahkan tidak mampu memenuhi kebutuhan produk darah sesuai permintaan (hanya dapat terpenuhi 46 persen).
Saat Covid-19 datang dan kebijakan membatasi aktivitas di luar rumah berlaku, PMI Provinsi Bali juga berupaya dengan berbagai cara untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan darah. Misalnya, melakukan donor ke instansi pemerintahan yang maksimal perolehan tidak lebih dari 20 orang, mengajukan permohonan donor darah kepada anggota TNI dan Polri, membuka gerai donor di Markas PMI Provinsi Bali di Jalan Imam Bonjol Nomor 182 Denpasar yang dimulai sejak bulan Maret 2020. Rata-rata diperoleh 10-15 pendonor per-hari. Selain itu, juga mengajak keluarga karyawan UTD PMI Provinsi Bali untuk berdonor dan meminta donor keluarga pasien atau Donor Pengganti (DP). Namun berbagai upaya tersebut masih belum optimal dalam pemenuhan kebutuhan darah.
Sementara itu, kegiatan terbaru yakni ‘Donor Darah Berbagi’ yang dilaksanakan kemarin dangat antusias diikuti masyarakat. Sejak pagi hari Markas PMI sudah dipenuhi oleh kehadiran para pendonor yang akan mendonasikan darahnya. Pelaksanaan Donor Darah juga tetap mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi yang dimulai dengan cuci tangan, cek suhu, tetap menjaga jarak dan menggunakan masker. Adapun jumlah pendonor yang berhasil lolos sebanyak 170 orang terdiri dari 38 orang golongan darah A, 49 orang golongan darah B, 72 orang golongan darah O, dan 11 orang golongan darah AB.
Ketua PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra yang hadir dalam kegiatan donor darah tersebut berterimakasih kepada para pendonor darah yang selalu rutin mendonorkan darahnya dan mengapresiasi rasa antusias masyarakat yang mau berperan serta dalam pemenuhan kebutuhan darah bagi yang membutuhkan. “Bagi masyarakat lainnya agar dapat tetap mendonorkan darahnya secara rutin. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini stok darah semakin menipis, sedangkan kebutuhan darah masih tinggi,” ujarnya.*ind
Komentar