Kualitas Sejumlah Proyek Sangat Rendah
Misalnya batu bata yang digunakan,jika dilihat dari mutu sangat rendah dan gampang sekali hancur. Dewan menyebutnya seperti krupuk, digenggam sangat rapuh.
Disidak Dewan Bangli
BANGLI, NusaBali
Menyikapi banyaknya keluhan masuk mengenai indikasi rendahnya mutu pengerjaan proyek fisik di daerah yang berhawa sejuk Bangli, disikapi awak Komisi III DPRD Bangli, dengan melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) Senin (16/11). Awak Komisi III yang langsung dipimpin Ketuanya Ni Nengah Dwi Madyayani, menyasar dua kegiatan fisik berupa pembangunan gedung Puskesmas 1 Tembuku dan proyek hotmix jalan tembus Banjar Slati-Banjar Tanggahan Talang Jiwa, yang mengalami jebol belum lama ini.
Komisi III yang beranggotakan I Made Sudiasa, I Wayan Subagan, I Nengah Reken dan sebagainya, pertama kali menyasar proyek fisik pembangunan gedung Puskesmas I Tembuku. Saat sidak tersebut, mereka hanya diterima oleh mandor, sementara dari pihak kontraktor maupun pengawas tidak ada di lokasi.
Setelah awak Komisi III selama satu jam meninjau kegiatan pembangunan gedung, yang menelan anggaran sebesar Rp 2,1 miliar tersebut, pihaknya melanjutkan Sidak menuju DPT ambrol di jalan tembus Slati-Tanggahan Talang Jiwa.
Ditemui usai menggelar Sidak, Ketua Komisi III Ni Nengah Dwi Madyayani didampingi sejumlah anggotanya, mengaku sangat kecewa dengan bahan atau material yang digunakan oleh pihak rekanan dalam melaksanakan pembanguan gedung Puskesmas I Tembuku. Kata dia, material yang digunakan mutunya sangat rendah. Dia mencontohkan batu bata yang digunakan, sebab jika dilihat dari mutu sangat rendah, dimana batu bata begitu empuk dan gampang sekali hancur. “Batu batanya seperti krupuk, saat digenggam sangat rapuh,” ungkapnya.
Sementara anggota lainnya, Wayan Subagan menambahkan selain rendahnya kualitas bata merah, pihaknya juga menemukan kejanggalan pada atap bangunan. Pasalnya, atap alumuniumnya sangat tipis. Dia juga mengaku pesimis jika pembangunan gedung Puskesmas tersebut bakal kelar tepat waktu, sebab dari analisa kemajuan kerja baru 60 % saja, sementara waktu yang tersisa hanya tinggal lagi 30 hari. “Kalaupun proyek tersebut dikebut, tentunya bakal mempengaruhi kualitasnya,” terangnya.
Sementara I Made Sudiasa, menambahkan berbicara masalah proyek jalan tembus Selati menuju Tangahan Talang Jiwa, fakta yang ada di di lapangan menujukan DPT tersebut jebol. Lebih dikarenakan lemahnya perencanaan. Meskipun demikian pihak rekanan mengaku siap melakukan perbaikan secara menyeluruh “Dalam hal ini kita meminta pada pengawas agar melakukan tugasnya dengan baik, jangan cenderung berpihak pada rekanan,” imbaunya.
Komentar