SMA dan SMK di Karangasem tanpa Pelepasan Siswa
AMLAPURA, NusaBali
SMA dan SMK di Karangasem menghilangkan tradisi pelepasan siswa karena pandemic Covid-19.
Acara perpisahan siswa juga ditiadakan. Ketua MKKS SMA Negeri Karangasem Wayan Sugiana dan Ketua MKKS SMK Negeri Karangasem I Wayan Artana menegaskan, tidak menggelar acara perpisahan siswa karena ada protokol kesehatan yakni pembatasan jumlah kerumunan warga.
Ketua MKKS SMA Negeri Karangasem, Wayan Sugiana, mengatakan sebanyak 3.312 siswa dari 20 SMA negeri dan SMA swasta dinyatakan lulus. Tak ada sekolah yang menggelar acara perpisahan. “Bagaimana mungkin menggelar acara perpisahan atau pelepasan siswa sementara berlaku larangan adanya kerumunan siswa di sekolah. Terpaksa tahun ini tanpa pelepasan siswa,” jelas Sugiana, Jumat (29/5). Sugiana hanya akan melakukan pelepasan siswa SMMAN 1 Amlapura secara simbolis bertepatan kenaikan kelas, Jumat (12/6) dengan menghadirkan Ketua Komite Sekolah, Ketua OSIS sebagai wakil siswa, dan sejumlah orangtua siswa. Sehingga nantinya bisa dituangkan dalam berita acara.
Sedangkan Kasek SMAN Rendang, Putu Sudibawa, mengaku telah menggelar pelepasan siswa secara simbolis mewakili 271 siswa menghadirkan Ketua Komite Sekolah SMAN Rendang, perwakilan orangtua siswa, dan Ketua OSIS. “Pelepasan siswa tidak menghadirkan semua siswa, hanya secara simbolis,” jelas Putu Sudibawa. Sedangkan menurut Ketua MKKS SMKN Karangasem, I Wayan Artana, sama sekali tidak melakukan pelepasan siswa walau secara simbolis. “Kami di SMKN 1 Amlapura tidak menggelar pelepasan siswa, walau secara simbolis,” kata Wayan Artana yang juga Kasek SMKN 1 Amlapura.
Dikatakan, SMK negeri dan SMK swasta menamatkan 2.061 siswa. Masing-masing dari 5 SMK negeri sebanyak 1.477 siswa dan 6 SMK swasta sebanyak 594 siswa. “Situasi begini dilarang berkumpul. Lagi pula tidak ada biaya, makanya tidak menggelar acara pelepasan siswa,” jelas Wayan Artana. Ditegaskan, khusus di SMKN 1 Amlapura menamatkan 334 siswa berasal dari lima program keahlian. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif sebanyak 23 siswa, Teknik Bisnis Sepeda Motor 30 siswa, Asisten Keperawatan 64 siswa, Perhotelan 113 siswa, dan Tata Boga 106 siswa. Kelulusan siswa kelas XII ditentukan melalui raport tanpa melalui ujian nasional. Begitu juga sertifikat uji kompetensi ditentukan melalui hasil praktek sekolah tanpa melalui UKK (uji kompetensi keahlian). 7 k16
Komentar