Kebakaran Hebat Hanguskan Tujuh Vila Bambu di Pecatu
MANGUPURA, NusaBali
Kebakaran hebat menghanguskan tujuh (7) unit Villa Toraja Bambu yang terletak di Jalan Umpang Sari II, Lingkungan Labuan Sait, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (30/5) pagi.
Kebakaran ini diduga kuat lantaran dipicu hubungan pendek arus listrik (korsleting). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 1 miliar lebih.
Informasi yang dihimpun, insiden kebakaran ini terjadi pada, Sabtu pagi pukul 06.15 Wita. Api diduga pertama kali muncul dari sebuah gudang yang ada di belakang bangunan. Percikan api itu dengan cepat menjalar ke tujuh unit bangunan lainnya yang ada di bagian depan. Api dengan cepat menjalar karena kondisi bangunan vila itu terbuat dari alang-alang dan bambu. Sehingga, dalam sekejap api membesar dan menghanguskan bangunan vila itu.
"Tidak ada penghuni yang tahu, justru warga sekitar yang tahu pertama. Itu pun baru diketahui setelah api sudah membesar," ungkap petugas kepolisian di Polsek Kuta Selatan, Sabtu (30/5) sore. Saat api membumbung tinggi dari salah satu vila, warga meneriaki penghuni agar segera menyelamatkan diri. Selain itu, warga juga berusaha melakukan penanganan dengan menyiram air dengan peralatan seadanya. Namun, karena api sudah telanjur membesar, warga lalu menghubungi petugas pemadam kebakaran Kabupaten Badung.
Hanya saja, petugas pemadam yang tiba di lokasi kejadian mendapati beberapa unit bangunan itu sudah ludes hanya tinggal kerangka bambu saja. Meski demikian, tim damkar berusaha semaksimal mungkin untuk menjinakkan api agar tidak menjalar ke bangunan lainnya serta rumah warga. "Selain karena bangunan mudah terbakar, angin juga tergolong kencang. Sehingga menyulitkan tim pemadaman untuk segera menjinakkan api," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Badung, I Wayan Wirya, mengatakan sesaat setelah masuknya laporan, tim Damkar langsung dikerahkan dengan kekuatan penuh. Sebanyak 12 unit mobil pemadam tiba di lokasi dan langsung melakukan penyemprotan. Butuh waktu tiga jam oleh tim Damkar untuk memastikan api sudah benar-benar padam.
"Saat kami tiba di TKP, ada beberapa bangunan vila itu sudah terbakar habis. Makanya kita berusaha untuk menyelamatkan beberapa bangunan lainnya dan secepatnya menjinakkan api agar tidak merembet ke pemukiman warga," katanya.
Bangunan vila yang hanya tinggal puing pasca terbakar. -IST
Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.00 Wita. Personel di lapangan melakukan pendataan di lokasi serta mencari kemungkinan adanya korban. Beruntung, tidak ada korban jiwa dan hanya mengalami kerugian materi. Terkait penyebab pasti kebakaran, Kadis Damkar Wirya mengaku dugaan awal karena percikan api dari gudang kosong. Namun, untuk sumbernya dari korsleting listrik atau tidak itu yang masih diselidiki petugas kepolisian. "Kalau dugaannya berawal dari gudang kosong itu dan menjalar ke 7 unit bangunan lainnya. Untuk total kerugian diperkirakan mencapai miliaran, karena seluruh barang yang ada di dalam vila itu tidak ada yang terselamatkan," ungkapnya.
Sementara, Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus Sooai, yang dikonfirmasi terkait insiden itu mengaku kalau dari keterangan manager bernama Sarah, 34, kalau villa tersebut milik seorang perempuan asal Brasil, Lucia Helena. Saat kebakaran terjadi, masih ada tamu yang menginap di vila tersebut dan menempati 5 kamar. Beruntung, semua tamu berhasil menyelamatkan diri sebelum api membakar seluruh bangunan. "Kalau untuk total kamar vila ada 13 unit dan yang terbakar ada 7 unit. Tidak ada korban, hanya kerugian materi saja," katanya singkat seraya mengakui kebakaran diduga akibat korsleting listrik. 7 dar
1
Komentar