Hari Ini, 125 Layang-layang Dilombakan Secara Virtual
DENPASAR, NusaBali
Di tengah pandemi Covid-19, tidak menyurutkan penggemar layang-layang untuk tetap menunjukkan kreativitasnya.
Menyikapi protokol kesehatan physical distancing dan mencegah kerumunan, muncul ide menggelar lomba layang-layang secara virtual. Lomba virtual yang digelar pada Minggu (31/5), melombakan layang-layang Celepuk (berbentuk mirip burung hantu, Red), diikuti 125 pemain layang-layang.
Kadek Suprapta Meranggi, penggagas lomba mengatakan perlombaan ini bermula dari perbincangan mengenai nasib beberapa kegiatan lomba layang-layang di tengah pandemi. Wabah Covid-19 membuat orang-orang tak dianjurkan berkumpul. Padahal bulan ini mulai memasuki musim layang-layang. “Tercetuslah ide, kenapa nggak bikin event lomba layang-layang virtual saja. Kegiatan belajar sampai konser saja masih bisa digelar secara virtual,” ucap Deck Sotto, sapaan akrabnya, Sabtu (30/5).
Deck Sotto kemudian menggagas lomba ini dengan mengajak serta Ni Luh Djelantik, pengusaha sekaligus pemerhati layang-layang, dan I Gede Andika Paramartha, pelaku ekonomi kreatif Kota Denpasar, sebagai penilai. “Peserta yang daftar cukup antusias, melebihi target awal hanya 100 layang-layang,” ungkapnya.
Peserta yang ikut berpartisipasi bukan hanya dari Kota Denpasar. Ada juga peserta dari Kerambitan, Tabanan; Nusa Dua, Badung; dan Sukawati, Gianyar. Dalam teknis pelaksanaan lomba para peserta akan dibagi menjadi 13 grup di aplikasi Zoom dengan jadwal terbang berbeda. Setiap grup masing-masing berisi 10 layangan. “Mereka cukup menaikkan layang-layang dari rumah secara serentak dan menyiarkannya sesuai waktu yang sudah ditentukan, yakni 15 menit,” kata Deck Sotto.
Adu layang-layang ini juga akan disiarkan langsung melalui akun Instagam masing-masing juri, yakni @deck_sotto, @go.andik, dan @niluhdjelantik. Rencananya layang-layang akan mulai beradu pukul 10.00 Wita. “Namun start-nya bisa menyesuaikan lagi tergantung kondisi angin,” imbuh Deck Sotto.
Dari seluruh peserta lomba, akan dipilih 10 besar oleh juri. Video 10 besar layangan yang sudah dibuat sebelumnya oleh para peserta akan ditampilkan di laman Instagram. Posisi 1 sampai 10 terbaik akan ditentukan oleh jumlah viewers yang menonton video masing-masing layangan selama tiga hari hingga Rabu (3/6) pukul 18.00 Wita.
Kriteria penilaian oleh juri didasarkan pada bentuk, keelokan, warna, dan keatraktifan layang-layang. “Kami juga menilai apakah peserta sudah mengikuti aturan main yang telah disepakati atau tidak. Aturannya yakni layang-layang hanya boleh dinaikkan maksimal tiga orang dan hanya boleh diterbangkan di areal sekitar rumah, bukan di sawah atau pantai,” papar Deck Sotto.
Pihak penyelenggara telah menyiapkan hadiah berupa uang tunai dengan total Rp 2,5 juta dan merchandise kepada 10 peserta layang-layang terbaik. “Karena ini bukan profit oriented, peserta tidak dibebani biaya pendaftaran. Hadiah disediakan dari sponsor dan pendukung akan diberikan kepada peserta,” imbuh pria yang turut serta membidangi layangan janggan Nagaraja ini.
“Lewat lomba ini kami ingin menunjukkan bahwa di masa pandemi ini rare angon masih eksis, tidak mati secara tubuh maupun kreasi. Bagaimana kami tetap berkreasi di tengah situasi seperti ini tanpa melanggar protokol kesehatan. Dan yang terpenting agar masyarakat terhibur,” ucapnya. 7 cr75
1
Komentar