PDAM Bangli Subsidi 9.887 Pelanggan Selama 3 Bulan
Anggarkan Rp 1,3 Miliar untuk Bantu Ringankan Beban Masyarakat yang Terdampak Covid-19
Subsidi Rp 47.000 per bulan diterima pelanggan rumah tangga dengan penggunaan air PDAM 0-10 meter kubik sebulan. Kriterianya, mereka bukan PNS dan tidak memiliki penghasilan tetap.
BANGLI, NusaBali
Sebanyak 9.887 pelanggan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Bangli resmi mendapatkan subsidi masing-masing Rp 47.000 per bulan selama 3 bulan, untuk meringankan beban akibat dampak pandemi Covid-19. Subsidi ini diterima pelanggan rumah tangga dengan penggunaan air PDAM 0-10 meter kubik sebulan.
Direktur PDAM Bangli, Dewa Retno Suparso Mesi, menjelaskan pihaknya belum bisa menggratiskan air, melihat kempampuan perusahaan. Untuk biaya opersioal yang harus dipenuhi cukup tinggi. Namun demikian, owner PDAM Bangli dalam hal ini Bupati I Made Gianyar memiliki kebijakan dalam kondisi pandemi Covid-19 ini. Bupati Made Gianyar menginstruksikan agar pelanggan PDAM mendapat subsidi dalam pembayaran tagihan air.
“Berdasarkan surat perintah Bupati Nomor 539/268/Ekonomi perihal subsidi kebutuhan dasar untuk pelanggan PDAM Bangli selama 3 bulan, kami langsung tindak lanjuti,” ungkap pria yang akrab dipanggil Dewa Rono ini di Bangli, Senin (1/6).
Menurut Dewa Rono, melihat pula kondisi keuangan daerah, maka diputuskan pelanggan PDAM yang berhak mendapat subsidi meliputi tarif dasar 0-10 meter kubik. PDAM Bangli sendiri mengusulkan anggaran subsidi sebesar Rp 900 juta perr bulan untuk menyasar seluruh pelanggan rumah tangga. Dari usulan tersebut, Bupati Made Gianyar setujui anggaran sebesar Rp 433 juta per bulan. Artinya, untuk 3 bulan subsidi terhadap pelanggan PDAM, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 1,3 miliar.
Dengan anggaran tersebut, kata Dewa Rono, mereka yang mendapat subsidi sebanyak 9.887 pelanggan, tersebar di seluruh kecamatan se-Bangli yang meliputi 14 unit pelayanan. Rinciannya, Unit Layanan Bangli Kota sebanyak 1.746 pelanggan, Unit Layanan Tamanbali (1.379 pelanggan), Unit Layanan Peninjoan (1.341 pelanggan), Unit Layanan Kubu (866 pelanggan), Unit Layanan Undisan (857 pelanggan), Unit Layanan Kintamani (841 pelanggan), Unit Layanan Susut (141 pelanggan), Unit Layanan Abuan (787 pelanggan), Unit Layanan Demulih (558 pelanggan), Unit Layanan Malet (398 pelanggan), Unit Layanan Tembuku (325 pelang-gan), Unit Layanan Selat (280 pelanggan), Unit Layanan Tambahan (191 pelanggan), dan Unit Layanan Kedui (177 pelanggan).
Kebijakan subsidi rekening air pdam ini resmi diberlakukan per 1 Juni 2020. “Subsidi meliputi bulan Mei, Juni, dan Juli 2020. Namun, pembayaran dilakukan bulan Juni, Juli, dan Agustus,” jelas Dewa Rono.
Dewa Rono menambahkan, pelanggan PDAM Bangli saat ini mencapai 19.000 pelanggan. Namun, yang berhak mendapatkan subsidi sesuai ketentuan sebanyak 9.878 pelanggan. Pelanggan yang mendapatkan subsidi kriterianya di luar PNS dan tidak memiliki penghasilan tetap.
“Sejatinya, pelanggan PDAM Bangli 93 persen adalah pelanggan rumah tangga. Dengan demikian, kami selektif untuk memberikan subsidi ini,” tandas Dewa Rono. “Kami telah melakukan pendataan untuk penerima subsidi. Selain melihat data di kantor, petugas lapangan juga melakukan pendataan,” lanjut mantan politisi PDIP ini.
Dari anggaran Rp 433 juta, kata Dewa Rono, maka masing-masing pelanggan mendapatkan subsidi Rp 47.000 per bulana. Bila penggunaan air melebihi, maka pelanggan akan membayar sisanya. Dewa Rono mencontohkan bila tagihan rekening Rp 50.000, kemudian subsidi Rp 47.000, maka pelanggan tinggal membayar sisanya sebesar Rp 3.000 saja.
Pria asal Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli ini mengatakan, untuk subsidi yang diberikan, nantinya akan terlihat dalam tagihan rekening air para pelanggan. Dengan diberikannya subsidi tersebut, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Dewa Rono, PDAM Bangli juga sudah melakukan sejumlah kegiatan dalam penanggulangan Covid-19. Kegiatan tersebut meliputi pengadaan dan pemasangan tempat cuci tangan sebanyak 32 unit, pPembagian masker kain untuk pelanggan dan karyawan PDAM sebanyak 3.000 pcs, pembagian handsanitizer sebanyak 100 botol, serta mensuplai air bersih yang didistribusikan sejumlah instansi.
“Beberapa instansi mengambil air di tempat kami (PDAM), seperti Polres Bangli, BPBD, dan Damkar. Setidaknya ada 107.5 meter kubik air sudah didistribusikan,” papar Dewa Rono sembari mengatakan dalam kondisi ini, PDAM lebih pada social oriented atau prioritas kegiatan sosial.
Selain itu, PDAM Bangli juga telah menyalurkan 1.000 paket sembako kepada warga pra sejahtera (Pra KS) di wilayah sumber mata air yang dimanfaatkan PDAM. Bukanb hanya itu, PDAM Bangli juga membebaskan denda bagi pelanggan. Dewa Rono menjelaskan, denda yang diberlakukan selama ini sebesar Rp 5.000 per rekening. Berdasarkan data PDAM, ada 23.696 rekening yang dendanya telah dihapus.
Jika diakumulasi, 23.696 rekening dikalikan Rp 5.000, maka pemasukan PDAM yang hilang dengan kebijakan ini mencapai Rp 118.480.000 atau Rp 118,48 juta. “Untuk penghapusan denda ini kami berlakukan hingga bulan Mei,” katanya.
Dewa Rono juga mengakui biaya operasional PDAM cukup besar, salah satunya untuk kebutuhan listrik mencapai Rp 700 juta sebulan. Belum termasuk biaya operasional lainnya, seperti biaya perawatan maupun perbaikan ketika terjadi kerusakan jaringan.
“Untuk penggerakan mesim pompa, kami menggunakan daya listrik, sehingga tagihan listrik dalam sebulan nilainya cukup besarmn (700 juta, Red). Selain itu, kendala kami di lapangan ketika terjadi pemadaman listrik, otomatis pompa tidak bekerja dan suplai air kepada pelanggan jadi terganggu,” keluh Dewa Rono. esa
1
Komentar