11.152 Pekerja Terdampak Covid-19 di Bali Lolos Kartu Prakerja
DENPASAR, NusaBali
Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Bali mencatat ada 75.976 pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 di Bali hingga 26 Mei 2020.
Mereka terdiri dari 73.360 pekerja yang dirumahkan dan 2.616 pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dari 75.976 pekerja yang terdampak tersebut, 11.152 di antaranya sudah lolos sebagai penerima manfaat kartu Prakerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, menerangkan puluhan ribu pekerja yang dirumahkan ini tersebar di sembilan kabupaten/kota se-Bali. Mereka yang terdata adalah pekerja dari sektor usaha formal. Sebagian besar pekerja ini mencari nafkah di bidang pariwisata.
Pekerja yang dirumahkan ini terbanyak bekerja di perusahaan yang ada di Kabupaten Badung, yang merupakan daerah pariwisata, yakni mencapai 39.188 orang, disusul di Kota Denpasar (12.793 orang), dan Kabupaten Gianyar (12.394 orang). Sedangkan untuk pekerja yang di-PHK perusahaannya, juga terbanyak dari pekerja di perusahaan yang ada di Badung yang mencapai 1.254 orang, disusul Kota Denpasar (816 orang), dan Kabupaten Gianyar (397 orang).
IB Ngurah Arda menyebutkan data yang berhasil dihimpun tersebut berdasarkan daerah perusahaan tempat mereka bekerja di masing-masing kabupaten/kota se-Bali. "Pekerjanya bisa jadi ada yang dari luar daerah tempat perusahaan. Sedangkan data alamat atau asal mereka sedang didata masing-masing kabupaten/kota," ujar IB Ngurah Arda, Selasa (2/6).
Dari 75.976 pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 di Bali tersebut, 11.152 di antaranya lolos sebagai penerima manfaat kartu Prakerja hingga gelombang 3 yang ditutup pada akhir April 2020 lalu. "Dari gelombang pertama itu yang lolos 2.660 orang. Gelombang kedua 4.674 orang dan gelombang ketiga 3.818. Jadi total 11.152 orang," ungkapnya.
Pekerja yang menjadi penerima manfaat kartu Prakerja paling banyak berasal dari Kota Denpasar sebanyak 3.246 orang, disusul Kabupaten Badung (1.947 orang), kemudian pekerja asal Kabupaten Buleleng (1.564 orang), Kabupaten Gianyar (1.208 orang), dan Kabupaten Tabanan (1.010 orang).
Meski demikian, dia belum bisa memastikan berapa jumlah pekerja di Bali yang sudah mendaftar kartu Prakerja karena data ada di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku penyelenggara. "Hingga saat ini kami hanya diberikan data penerima manfaat kartu Prakerja atau yang lulus saja. Dari berapa yang mendaftar kami belum menerima datanya," katanya.
IB Ngurah Arda menuturkan, pekerja yang lolos sebagai penerima manfaat kartu Prakerja akan mendapatkan sejumlah pelatihan dan uang insentif sebanyak Rp 600 ribu setiap bulan selama 4 bulan. Pihaknya mendorong para pekerja aktif memperbarui informasi pembukaan pendaftaran kartu Prakerja selanjutnya pada gelombang 4.
Terkait kapan pembukaan pendaftaran kartu Prakerja selanjutnya, kata IB Ngurah Arda, belum bisa memastikan karena masih menunggu pengumuman resminya. "Panitia masih melakukan evaluasi program kartu Prakerja pada gelombang 1-3 sehingga ada penundaan," sambungnya. Program ini nantinya bakal dilangsungkan hingga 30 gelombang sampai November 2020 mendatang. *cr75
Komentar