KPU Badung dan Gianyar Bagi Sembako ke Kaum Disabilitas
MANGUPURA, NusaBali
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung membagikan paket sembako kepada para penyandang disabilitas, Rabu (3/6).
Penyandang disabilitas yang disasar, yaitu Persatuan Tuna Netra (Pertuni) Kabupaten Badung di Abiansemal dan Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Badung.
Kehadiran tim KPU di Pertuni Badung diterima oleh Ketua Pertuni Badung, Anak Agung Ngurah Mayun Juliawan, dan pada YPAC Badung diterima oleh Ketua YPAC Drs. I Putu Nitiyasa. “Pandemi Covid-19 membawa begitu banyak perubahan pada kehidupan masyarakat, hingga tidak ada satupun yang luput dari dampaknya. Sebagai bentuk kepedulian kepada salah satu segmen pemilih di masa pandemi Covid-19 ini, KPU Badung menggelar pembagian sembako kepada penyandang disabilitas,” ujar Ketua KPU Badung, I Wayan Semara Cipta.
Pembagian paket sembako yang berisi beras, minyak dan telor ini merupakan inisiatif KPU Badung beserta sekretariat yang menyisihkan sebagian penghasilannya untuk berbagi dan peduli terhadap situasi masyarakat saat pandemi Covid-19 ini. “Total sembako ada 89 paket sembako dengan isi 5 kg beras, 10 butir telur, 1 liter minyak goreng,” ungkap pria yang akrab disapa Kayun itu.
Aksi serupa juga digelar KPU Gianyar. Mereka juga menyasar penyandang disabilitas, para tukang parkir, hingga tukang suun yang ada di relokasi Pasar Umum Gianyar. Ketua KPU Gianyar, I Putu Agus Tirta Suguna mengatakan dana bhakti sosial ini bersumber dari gaji anggota KPU yang disisihkan dalam satu bulan ini.
“Ini merupakan salah satu bhakti sosial kami kepada para pemilih di Kabupaten Gianyar di tengah wabah covid-19. Kami sengaja menyasar anggota yayasan yang ada, yaitu kali ini baru empat yayasan. Selain itu juga menyasar orang yang memerlukan, seperti tukang suun di pasar dan tukang parkir,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Tirta Suguna menyampaikan untuk dana yang digunakan adalah urunan dari anggotanya di KPU Gianyar. Dari gaji sebulan disisihkan untuk menggelar kegiatan bhaksi sosial yang berlangsung secara spontanitas. “Kami menyasar pemilih yang memiliki keterbatasan secara fisik, termasuk anak yatim piatu. Makanya dilakukan di yayasan,” sambungnya. *asa, nvi
1
Komentar