Minus 40,33 Persen, Ekspor Bali Terkapar
DENPASAR, NusaBali
Kinerja perdagangan luar negeri, khususnya ekspor Provinsi Bali pada April lalu mencatat ‘rekor’ nilai terendah dalam 4 tahun terakhir (2017-2020).
Nilai ekspor Bali pada April hanya sebesar 26.350.478 dollar AS, atau minus 40,33 persen dibanding nilai ekspor Maret sebesar 44.160.861 dollar. Secara tahunan dibanding April 2019, ekspor Bali juga turun sebesar 48,92 persen. Sedang secara kumulatif Januari-April 2020, ekspor Bali drop 19,13 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho menjelaskan Rabu (4/6).” Jika dilihat negara mitra dagang, ekspor yang turun dalam dari Bali disebabkan menurunnya ekspor ke Australia dengan tingkat penurunan 66,70 persen,” ujar Adi Nugroho.
Tidak saja dengan tujuan Australia, namun dari 10 negara tujuan ekspor Bali juga turun. Hanya ekspor ke Thailand yang tumbuh positif yakni tumbuh 16,26 persen. “Komoditas ekspor Bali yang turun dalam tersebut disumbang turun dalamnya ekspor dalam bentuk produk pakaian jadi bukan rajutan, turun turun sebesar 62,34 persen,” kata Adi.
Sementara itu, nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri di bulan April 2020 tercatat sebesar 5.429.030. Nilainya turun sedalam 59,67 persen dibandingMaret 2020 (m-t-m) yang tercatat sebesar 13.461.649 dollar AS. Jika dibandingkan dengan April 2019, nilai impor Bali tercatat turun lebih tajam lagi yakni sedalam 72,87 persen.
Dari sepuluh negara utama asal impor di bulan April 2020, impor dari sembilan negara tercatat turun, dengan penurunan terdalam tercatat pada impor asal negara Tiongkok (-74,45 persen), yang disebabkan oleh turunnya impor produk mesin dan peralatan listrik Secara year on year, dari 10 negara utama asal impor utama, sembilan negara tercatat menurun, dengan penurunan terdalam tercatat pada impor asal Prancis (-94,76 persen) yang didominasi oleh turunnya impor produk minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian.
Meskipun mengalami penurunan ekspor-impor, namun net ekspor-impor Bali masih surplus, yakni 20,29 juta dollar. “Sekalipun jumlahnya kecil,” ujar Adi Nugroho. *k17
Komentar