Bangli Impikan Padepokan Silat
Kami belum memiliki tempat latihan yang memadai, semacam padepokan murni milik IPSI Bangli. Kami berharap dukungan Pemerintah Provinsi Bali.
BANGLI, NusaBali
Pengkab Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bangli terganjal tempat latihan. Meski para atletnya punya prestasi bagus hingga level internasional, namun IPSI Bangli belum memiliki sarana dan prasaran latihan yang memadai. Ironis memang, banyak pesilat Gumi Berhawa Sejuk itu jadi andalan Bali dan Indonesia untuk meraih prestasi.
"Kami memang belum memiliki tempat latihan yang memadai. Ada satu Ranting Lalangbhuana, sejenis Padepokan di Banjar Temen, Desa Penglumbaran Kecamatan Susut, namun itu milik pribadi dan jauh dari jangkauan peserta. Harapan kami memiliki tempat latihan berupa padepokan murni milik IPSI Bangli," ucap Ketua Pengkab IPSI Bangli, I Dewa Agung Gede Suamba Adnyana, Jumat (5/6).
Menurut Agung Suamba, yang juga anggota DPRD Bangli itu, selama ini para pesilat hanya latihan di rumah sendiri atau di rumah pelatihnya. Menurutnya, tempat latihan itu belum memadai. Bahkan, kata Suamba, pihaknya sempat mengecek langsung yang di padepokan atau rumah tersebut.
“Belum representatif baik sarana prasarana dan lokasinya. Untuk itu, kami berharap dukungan Pemerintah Provinsi Bali,”kata Agung Suamba, yang juga anggota DPRD dari Fraksi PDIP ini.
Menurut Agung Suamba, pihaknya ingin pemerintah memberikan atau meminjamkan aset pemerintah sebagai tempat padepokan, seperti eks Kolam Renang Seganing, di Banjar Penglumbaran Desa Susut. Jika itu diberikan, kata Suamba, pihaknya akan mengelola lewat perjanjian dan tentu akan dimanfaatkan maksimal. Apalagi eks Kolam Seganing itu cukup luas.
"Harapan kami diberikan memakai, karena itu aset milik Pemkab Bangli. Dan, kami mengelola untuk dijadikan padepokan dengan perjanjian," harap Agung Suamba.
Agung Suamba sangat sadar, dihibahkan memang sangat sulit. Tapi minimal diberikan kesempatan mengelola. Sebab, akan banyak asas manfaatnya penggunaan eks Kolam Seganing yang sekarang ini mangkrak.
"Selain untuk IPSI, ini juga bisa dimanfaatkan untuk cabor menembak. Dan, jika Pemerintah konsisten bisa juga dibuatkan Kolam Renang sekalian. Sehingga nanti bisa juga dipakai atlet renang," jelas Agung Suamba.
Jika dikelola dengan baik, kata Agung Suamba, hal itu juga sekaligus dapat digunakan sebagai tempat wisata lokal. Karena letak geografis dan daya tarik alam di sekitarnya sangat menunjang. Semua potensi yang ada dapat dimaksimalkan.
"Sebenarnya kami miris juga. Bangli kan penyumbang medali emas terbanyak dari pencak silat. Itu terbukti di event Porprov, PON, SEA Games, dan Asian Games. Banyak atlet pencak silat dari Bangli, tapi kenapa justru tidak memiliki tempat latihan yang memadai," tandas Agung Suamba.
Lebih lanjut Agung Suamba mengatakan, pihaknya berkomitmen memperjuangkan satu padepokan yang akan dijadikan tempat pusat latihan atlet Bangli. Terpusat dari empat kecamatan, dan latihan di satu tempat. Hal ini akan lebih mudah juga melakukan pemantauan dan proses pembinaan atlet pencak silat. *dek
Pengkab Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bangli terganjal tempat latihan. Meski para atletnya punya prestasi bagus hingga level internasional, namun IPSI Bangli belum memiliki sarana dan prasaran latihan yang memadai. Ironis memang, banyak pesilat Gumi Berhawa Sejuk itu jadi andalan Bali dan Indonesia untuk meraih prestasi.
"Kami memang belum memiliki tempat latihan yang memadai. Ada satu Ranting Lalangbhuana, sejenis Padepokan di Banjar Temen, Desa Penglumbaran Kecamatan Susut, namun itu milik pribadi dan jauh dari jangkauan peserta. Harapan kami memiliki tempat latihan berupa padepokan murni milik IPSI Bangli," ucap Ketua Pengkab IPSI Bangli, I Dewa Agung Gede Suamba Adnyana, Jumat (5/6).
Menurut Agung Suamba, yang juga anggota DPRD Bangli itu, selama ini para pesilat hanya latihan di rumah sendiri atau di rumah pelatihnya. Menurutnya, tempat latihan itu belum memadai. Bahkan, kata Suamba, pihaknya sempat mengecek langsung yang di padepokan atau rumah tersebut.
“Belum representatif baik sarana prasarana dan lokasinya. Untuk itu, kami berharap dukungan Pemerintah Provinsi Bali,”kata Agung Suamba, yang juga anggota DPRD dari Fraksi PDIP ini.
Menurut Agung Suamba, pihaknya ingin pemerintah memberikan atau meminjamkan aset pemerintah sebagai tempat padepokan, seperti eks Kolam Renang Seganing, di Banjar Penglumbaran Desa Susut. Jika itu diberikan, kata Suamba, pihaknya akan mengelola lewat perjanjian dan tentu akan dimanfaatkan maksimal. Apalagi eks Kolam Seganing itu cukup luas.
"Harapan kami diberikan memakai, karena itu aset milik Pemkab Bangli. Dan, kami mengelola untuk dijadikan padepokan dengan perjanjian," harap Agung Suamba.
Agung Suamba sangat sadar, dihibahkan memang sangat sulit. Tapi minimal diberikan kesempatan mengelola. Sebab, akan banyak asas manfaatnya penggunaan eks Kolam Seganing yang sekarang ini mangkrak.
"Selain untuk IPSI, ini juga bisa dimanfaatkan untuk cabor menembak. Dan, jika Pemerintah konsisten bisa juga dibuatkan Kolam Renang sekalian. Sehingga nanti bisa juga dipakai atlet renang," jelas Agung Suamba.
Jika dikelola dengan baik, kata Agung Suamba, hal itu juga sekaligus dapat digunakan sebagai tempat wisata lokal. Karena letak geografis dan daya tarik alam di sekitarnya sangat menunjang. Semua potensi yang ada dapat dimaksimalkan.
"Sebenarnya kami miris juga. Bangli kan penyumbang medali emas terbanyak dari pencak silat. Itu terbukti di event Porprov, PON, SEA Games, dan Asian Games. Banyak atlet pencak silat dari Bangli, tapi kenapa justru tidak memiliki tempat latihan yang memadai," tandas Agung Suamba.
Lebih lanjut Agung Suamba mengatakan, pihaknya berkomitmen memperjuangkan satu padepokan yang akan dijadikan tempat pusat latihan atlet Bangli. Terpusat dari empat kecamatan, dan latihan di satu tempat. Hal ini akan lebih mudah juga melakukan pemantauan dan proses pembinaan atlet pencak silat. *dek
Komentar