Musim Layangan, Bhabinkamtibmas Imbau Pelayang Berhati-hati
GIANYAR, NusaBali
Bhabinkamtibmas Polres Gianyar mengimbau para pencinta layang-layang berhati-hati saat melayangan. Sebab kejadian masyarakat khususnya pengendara yang terjerat tali layangan cukup sering terjadi.
Selain itu, layangan yang putus kerap pula nyangkut pada jaringan kabel listrik. Kondisi seperti itu tidak saja membahayakan orang lain, juga bisa membahayakan diri sendiri. "Silahkan bermain layang- layang. Asalkan tidak membahayakan orang lain dan diri sendiri. Misalnya, bermain di lapangan yang jauh dari jaringan listrik tegangan tinggi dan jauh dari jalan raya," pinta Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana.
Kepolisian selama ini, jelasnya, sudah sering memberikan imbauan secara humanis melalui Bhabinkamtibmas Polres Gianyar dalam rangka pencegahan bermain layang-layang di tempat yang berbahaya. Namun namanya jiwa muda pemain layang-layang, tetap ada juga yang masih tidak menghindahkan imbauan.
Di samping itu, lanjut Kapolres, berkaitan dengan situasi pandemi virus Covid-19, telah disampaikan imbauan tata cara pencegahan penularan Covid-19. Di antaranya, jika keluar rumah wajib menggunakan masker, tidak Berkumpul, jaga jarak, jaga kesehatan, rajin olahraga, tidak bepergian jika tidak perlu, rajin cuci tangan dan jangan panik.
Kapolres Dewa Adnyana mengaku sejak awal sudah memerintahkan personel Polres Gianyar dan jajaran di Polsek, khususnya Bhabinkamtibmas, untuk gencar mengimbau pencinta layang-layang agar tidak bermain di tempat berbahaya. Misalnya, pada tempat lalu lintas ramai, jaringan listrik tegangan tinggi, dan di jalan raya. Selain itu, aparat juga mengedukasi masyarakat akan bahaya penyebaran Covid-19 Virus Corona demi kebaikan bersama.
Salah satu kejadian sebelumnya, tali layangan jerat leher seorang pengendara yang melintas di Jalan Kapten Dipta, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Selasa (2/6) lalu. Pengendara sepeda motor Dewa Komang bahkan sampai jatuh karena kaget, lehernya terjerat tali bening. Akibatnya, Dewa Komang asal Banjar Sengguan Kangin, Gianyar ini menderita sejumlah luka-luka.
Dari pengakuannya, saat dia melintas tidak melihat ada tali layangan karena tali berwarna bening. Tiba-tiba saja ada yang menyangkut di leher, ketika ia tarik dengan kedua tangan, motornya oleng dan terjatuh. "Saya pas lewat dari selatan ke utara, tidak melihat tali layangan yang melintang di jalan. Tiba-tiba tali sudah di leher kemudian saya jatuh," ungkapnya. Dia menderita luka-luka di kaki kirinya dan luka bekas jeratan di leher.*nvi
Kepolisian selama ini, jelasnya, sudah sering memberikan imbauan secara humanis melalui Bhabinkamtibmas Polres Gianyar dalam rangka pencegahan bermain layang-layang di tempat yang berbahaya. Namun namanya jiwa muda pemain layang-layang, tetap ada juga yang masih tidak menghindahkan imbauan.
Di samping itu, lanjut Kapolres, berkaitan dengan situasi pandemi virus Covid-19, telah disampaikan imbauan tata cara pencegahan penularan Covid-19. Di antaranya, jika keluar rumah wajib menggunakan masker, tidak Berkumpul, jaga jarak, jaga kesehatan, rajin olahraga, tidak bepergian jika tidak perlu, rajin cuci tangan dan jangan panik.
Kapolres Dewa Adnyana mengaku sejak awal sudah memerintahkan personel Polres Gianyar dan jajaran di Polsek, khususnya Bhabinkamtibmas, untuk gencar mengimbau pencinta layang-layang agar tidak bermain di tempat berbahaya. Misalnya, pada tempat lalu lintas ramai, jaringan listrik tegangan tinggi, dan di jalan raya. Selain itu, aparat juga mengedukasi masyarakat akan bahaya penyebaran Covid-19 Virus Corona demi kebaikan bersama.
Salah satu kejadian sebelumnya, tali layangan jerat leher seorang pengendara yang melintas di Jalan Kapten Dipta, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Selasa (2/6) lalu. Pengendara sepeda motor Dewa Komang bahkan sampai jatuh karena kaget, lehernya terjerat tali bening. Akibatnya, Dewa Komang asal Banjar Sengguan Kangin, Gianyar ini menderita sejumlah luka-luka.
Dari pengakuannya, saat dia melintas tidak melihat ada tali layangan karena tali berwarna bening. Tiba-tiba saja ada yang menyangkut di leher, ketika ia tarik dengan kedua tangan, motornya oleng dan terjatuh. "Saya pas lewat dari selatan ke utara, tidak melihat tali layangan yang melintang di jalan. Tiba-tiba tali sudah di leher kemudian saya jatuh," ungkapnya. Dia menderita luka-luka di kaki kirinya dan luka bekas jeratan di leher.*nvi
Komentar