WN Ukraina Terjebak 6 Hari di Bak Penampung Air
MANGUPURA, NusaBali
Seorang warga Negara asing (WNA) asal Ukraina, Jacob Matthew, 29, ditemukan dalam kondisi tak berdaya di dalam bak penampungan air sedalam 6 meter di Jalan Belimbing Sari, Banjar Tampias, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Sabtu (6/6) pagi. Mirisnya, wisatawan yang tercatat tinggal di Bunga Desa Home Stay Pecatu ini sudah 6 hari terjebak di dalam bak tersebut.
Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus Sooai, menerangkan terungkapnya insiden yang menimpa wisatawan Ukraina pemegang passpor FG460710 ini setelah ada seorang warga bernama Ni Wayan Swiji, 60, yang sedang mencari pakan sapi berjarak 100 meter dari lokasi pada, Sabtu pukul 11.45 Wita. Saat itu, saksi Ni Wayan Swiji mendengar suara minta tolong itu terdengar samar-samar. Hal itu membuatnya ketakutan dan kembali ke rumah yang berjarak 500 meter arah selatan dari lokasi kejadian.
Namun, karena penasaran, wanita tersebut mengajak warga lainnya, yakni I Ketut Manik Astawa, 41, untuk mendatangi lokasi itu. "Ada warga yang mendengar teriakan minta tolong korban. Tapi, kondisi di situ lumayan sepi. Tidak ada rumah dan hanya pepohonan saja, makanya si saksi ini langsung kabur," kata AKP Yusak, Sabtu sore kemarin.
Diselimuti rasa ketakutan dan penasaran, saksi tadi mengajak seorang rekannya untuk mencari sumber suara minta tolong tersebut. Nah, saat mencari mereka mencurigai bak penampungan air yang kedalamannya mencapai 6 meter dan lebar 3 meter di sebuah lahan kosong dan jauh dari pemukiman. Sehingga, saksi ini menuju bak dan menemukan korban Jacob Matthew dalam keadaan tersungkur di dasar bak. Setelah menemukan wisatawan itu, mereka berusaha mengevakuasi menggunakan tali. Namun, upaya itu gagal.
"Karena tidak bisa mengeluarkan si korban, mereka kemudian memberikan makanan kepada korban yang ada di dasar bak. Lalu kejadian itu dilaporkan ke warga lainnya dan petugas kepolisian," ungkapnya. Petugas kepolisian yang menerima laporan itu langsung berkoordinasi dengan Basarnas Denpasar untuk melakukan evakuasi. Sehingga, petugas kepolisian dari Polsek Kuta Selatan dan Basarnas tiba di TKP pukul 13.00 Wita dan melakukan penanganan. Saat petugas turun ke dasar bak, bule itu masih bisa berkomunikasi, namun kondisinya sudah lemah. Dari pengakuan awal, dia sudah berada di dasar bak selama 6 hari atau sejak Minggu (1/6) lalu. "Wisman itu kondisinya lemas. Dia juga mengalami patah tulang belakang karena terjun ke dalam bak itu. Pun dari pengakuan dia jatuh karena lari menyelamatkan diri saat dikejar anjing," ungkap AKP Yusak seraya mengatakan kalau Jalan Blimbing Sari berjarak 100 meter dari bak penampungan air tersebut.
Sementara, Kepala Basarnas Denpasar, I Gede Darmada, mengatakan saat menerima laporan ada wisman jatuh ke bak itu, pihaknya langsung bergerak dan membawa sejumlah perlengkapan evakuasi khusus. Setibanya di lokasi, tim melakukan observasi medan untuk mengambil langkah evakuasi, karena diperkirakan WNA ini alami cidera. Kemudian tiga orang personel turun ke dasar bak menggunakan tangga.
"Kemudian korban mendapatkan tindakan awal terkait cidera yang dialami. Selanjutnya, mengangkatnya ke atas dengan menggunakan tandu. Untuk evakuasi seperti ini ada perlakuan khusus untuk korban yang diduga alami cidera, tidak bisa asal mengangkat korban ke tandu," bebernya.
Setelah berhasil terevakuasi ke permukaan, korban langsung dilarikan ke RS BIMC Nusa Dua dengan menggunakan ambulance KBS Desa Pecatu. Untuk tim yang dikerahkan penanganan wisman ini menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Hal ini sebagai bentuk antisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi di saat masa pandemi ini.
"Kita punya SOP dalam penanganan keadaan darurat saat wabah global Covid-19 ini. Semua tim harus lengkap dengan APD," bebernya. Terpisah, Bandesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, membenarkan terkait adanya wisatawan yang jatuh ke bak penampungan air itu. Menurut dia, untuk proses penanganan dan penyelidikan terkait wisatawan itu sudah dilakukan petugas kepolisian. Dia mengaku kalau bak tempat wisatawan itu jatuh baru rampung dikerjakan. Rencananya, bak air milik warga itu tinggal diplester sebelum digunakan.
"Kondisi bak belum ada air. Soalnya baru selesai dikerjakan dan ada beberapa perampungan saja. Makanya, saat korban jatuh, kondisi bak tidak terisi air," terangnya yang merasa heran dengan kejadian wisatawan yang jatuh itu. Pasalnya, lokasi tergolong jauh dari jalan raya dan di sekitarnya hanya ada pepohonan yang cukup tinggi. 7 dar
Komentar