Badan Lemas Saat Karantina Hari Ke-7
Cerita PMI Mantan Pasien Covid-19 dari Kecamatan Blahbatuh
GIANYAR, NusaBali
Vonis positif Covid-19 bukanlah akhir dari segalanya. Buktinya, cukup banyak yang berhasil sembuh.
Selanjutnya, mantan pasien Covid-19 pun kembali bisa beraktifitas normal. Seperti yang diungkapkan NYL,24, mantan pasien Covid asal Kecamatan Blahbatuh, Senin (8/6). Awalnya, NYL enggan bercerita soal pengalamannya terjangkit virus. Sebab dirinya khawatir akan menimbulkan diskriminasi sosial. Namun demikian, dia terpanggil untuk mengingatkan masyarakat khususnya Gianyar agar menjaga imunitas atau daya tahan tubuh. Dia tidak mengetahui pasti bagaimana bisa terjangkit. Yang jelas, NYL punya riwayat sebagai pekerja Kapal Pesiar di Milan, Italia. NYL dan ribuan PMI lainnya terpaksa harus pulang ke Bali, karena virus Corona telah menjangkiti dunia. "Saya tiba di Bali 31 Maret 2020. Menjalani protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah provinsi Bali. Dicek segala hal sesuai ketentuan, setelah itu langsung ditujukan ke hotel untuk menjalani karantina," terangnya.
Hari pertama menjalani karantina hingga hari ke enam tidak merasakan gejala apa pun. "Merasa masih aman-aman saja jauh dari gejala," tuturnya. Nah pada hari ke tujuh, merasakan badan mulai panas dan sedikit batuk. Ia berinisiatif untuk minum obat stok yang ia dapatkan dari pemeriksaan di kapal ditempatnya bekerja. Sehingga kondisinya sempat membaik.
Namun pada 10 April 2020 pagi, tiba-tiba merasakan batuk dan susah nafas. "Saya pun dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar," jelasnya. Dia sempat dirawat diruang ICU, dipasangi infuse dan oksigen. "Hari kedua baru memasuki ruang isolasi RS Sanjiwani. Saya tidak boleh dijenguk siapa pun, dua kali menjalani rapid test hasilnya tetap negatif, namun ketika di swab test setelah dua hari keluar hasilnya positif," ungkapnya.
Pada 13 April 2020 merupakan hari bersejarah dalam hidupnya, dia resmi dinyatakan positif Covid-19. Malam itu dirujuk ke RS PTN UNUD Jimbaran. Awal menjalani isolasi di RS PTN Unud, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, NYL memiliki gejala seperti flu, batuk disertai sesak nafas. Namun kondisinya berangsur membaik dari hari ke hari. "Setelah empat hari dirawat, tidak lagi pakai alat bantu pernafasan. Pasien memang benar-benar dikontrol tiga kali sehari," ujarnya.
Dalam ruangan isolasi, NYL dirawat bersama tiga pasien positif lainnya. "Semua masih muda yang datang bekerja dari luar negeri. Suasana ruang isolasi hening nyaman fasilitas bagus dan ruangan gede toilet bersih dan free wifi," kenangnya. Dia juga mengatakan perawat yang bertugas bertanggung jawab dan ramah-ramah. "Hari ke empat saya sudah bisa ketawa, dan hari ke ke lima perkembangan saya semakin bagus seperti orang tidak sakit. Setelah swab test ke dua dan ke tiga hasilnya negatif, baru saya diperbolehkan pulang di hari ke-16 pada 29 april 2020," ungkapnya.
Dia berpesan kepada orang yang saat ini terkonfirmasi positif Covid-19, jangan sampai takut berlebihan, kerena positif Covid-19 bisa sembuh dengan cara jaga kesehatan pola makan diatur dan imun tubuh ditingkatkan. Menurut yang ia alami virus itu akan mati dan turun keperut melalui kotoran. Selain itu orang yang positif Covid-19 itu jangan dikucilkan, dijauhi, tapi harus diberi support agar orangnya tidak kepikiran agar tidak stress yang bisa membuat immunity tubuh menurun sehingga proses kesembuhan menjadi lama. "Untungnya keluarga saya, keluarga besar support itu yang terpenting," ucapnya.
Pasca bebas dari virus Covid-19, NYL yang masih lajang ini kembali beraktifitas normal di rumah. Hanya saja, Nyoman memilih untuk tetap diam di rumah. Terkait rencana kembali bekerja ke luar negeri, NYL pun masih pikir-pikir. Berharap, situasi berangsur pulih seperti sedia kala. *nvi
Komentar