Pandemi Covid-19, Dinsos Bali 'Banjir' Orang Telantar
DENPASAR, NusaBali
Ditengah pandemi Covid-19, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Provinsi Bali ‘kebanjiran’ orang telantar.
Hampir setiap hari, Dinas Sosial memulangkan orang telantar yang merupakan limpahan kabupaten dan kota di Bali. Kepala Dinsos P3A Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, Rabu (10/6) mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi penyebab meningkatnya orang telantar yang dilimpahkan kabupaten dan kota ke Dinsoos P3A Bali.
Beruntung Dinsos memiliki kerjasama dalam bentuk Mitra Praja Utama dengan provinsi lain di Indonesia untuk pemulangan orang telantar dengan berbagai lika-liku ceritanya. "Munculnya orang telantar ini karena kebanyakan faktor ekonomi. Ada yang kehabisan tabungan di Bali karena sudah tidak bekerja. Ada juga yang datang ke Bali pada awal-awal pandemi Covid-19 merebak, namun ketika tiba di Bali kondisi ekonomi terpuruk jadilah mereka pengangguran, tempat tinggal tidak punya, pekerja nggak dapat," ungkap mantan Karo Humas dan Protokol Provinsi Bali, ini.
Kata Dewa Mahendra, sepekan terakhir ada sekitar 15 orang sudah dipulangkan karena sudah tidak punya pekerjaan dan tidak ada keluarga di Bali. Mereka terlebih dulu di-rapid test memastikan mereka sehat sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. "Hari ini (kemarin,red) juga ada orang telantar kita pulangkan ke Jember atas nama Mujiono (45 tahun), asal Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Dia ditemukan petugas Satpol PP Kota Denpasar seminggu lalu. Begitu diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi Bali kita lakukan rapid test dan swab memastikan yang bersangkutan tidak positif Covid-19. Setelah hasilnya negatif Corona, terus kami pulangkan," ujar Dewa Mahendra.
Saat ini Dinas Sosial masih menampung satu lagi orang telantar dengan kondisi bisu dan tuli (tuna wicara). "Orang telantar ini Mr X. Karena tidak memiliki identitas, tidak bisa menjelaskan asalnya, namanya dan tidak bisa bicara. Dia ditemukan oleh Satpol PP Kabupaten Gianyar. Sekarang kita sedang menunggu yang bersangkutan ditest swab," ujar Dewa Mahendra.
Informasi yang dihimpun NusaBali, orang telantar dengan kondisi bisu dan tuli ini cukup merepotkan petugas di Dinas Sosial sejak sepekan terakhir, karena yang bersangkutan sering keluyuran ke luar ruangan rehabilitasi di Dinas Sosial. Rabu kemarin, gara-gara keluyuran, Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Bali Ida Ayu Anggreni sampai kerepotan bersama stafnya mengejar hingga ke kantin Dinas Perhubungan Provinsi Bali, yang jaraknya bersebelahan dengan Kantor Dinas Sosial Provinsi Bali. "Orangnya sih tidak ngamuk, cuman ambil-ambil makanan di kantin, beruntung staf kita melihat waktu dia keluyuran, akhirnya kita giring lagi ke ruangan rehabilitasi. Kita belum bisa pulangkan dan masih cari solusi kemana dipulangkan. Karena orangnya tuna wicara," ujar Anggreni. *nat
Komentar