Buleleng Tambah 1 Kasus Positif, 3 PDP Sembuh
Masing serangkaian dengan sopir truk Jawa-Bali asal Seririt yang terkonfirmasi positif , kini pasien baru terpapar dari tetangga sang sopir truk.
SINGARAJA, NusaBali
Satu pasien terkonfirmasi positif baru kembali muncul di Buleleng, Kamis (11/6) kemarin. Warga asal Kecamatan Seririt itu dikode dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 97, sempat berkontak erat dengan PDP 90 tetangga sopir truk. Sebaliknya penambahan satu kasus positif dibarengi dengan kabar menggembirakan yakni 3 orang pasien positif yang dirawat selama ini dinyatakan sembuh dan dipulangkan.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa saat memberikan keterangan update Covid-19 melalui video conference Kamis (11/6) kemarin mengatakan jumlah PDP kumulatif bertambah menjadi 97 orang. Sebanyak 80 di antaranya dinyatakan terkonfirmasi positif, 15 orang dinyatakan negatif dan dua orang lainnya masih berstatus PDP belum terkonfirmasi. “Yang terkonfirmasi positif bertambah satu sehingga jumlah total yang positif 80 orang, namun sudah sembuh 68 orang yang masih menjalani perawatan 8 orang di RS Buleleng dan 4 orang masih dirujuk di rumah sakit Denpasar,” ucap Suyasa.
Mantan Kadisdikpora Buleleng itu juga merinci tiga orang pasien positif yang dinyatakan sembuh yakni PDP 82 warga Desa Bondalem yang diisolasi selama 10 hari dengan 6 kali swab. Selain juga dua warga Kecamatan Seririt lainnya yakni PDP 88 yang sembuh dengan perawatan 5 hari dan PDP 90 dengan perawatan lima hari.
Perkembangan data pasien tersebut, juga menggambarkan kasus transmisi lokal terbanyak di Buleleng yakni di Kecamatan Tejakula, menyisakan 3 orang pasien positif dari total Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula Buleleng, menyisikan dua pasien positif dar total kasus sebanyak 44 orang. Dua di antaranya adalah warga Desa Bondalem yang sempat ditetapkan menjalnai karantina desa yakni PDP 41 dan 46. Keduanya dirawat dengan waktu perawatan cukup lama yakni PDP 41 memasuki perawatan hari ke-40 dan PDP 46 masuk di hari ke-35 perawatan sejak awal April lalu.
Sekda Suyasa dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan sampai saat ini pasien dengan waktu perawatan cukup lama tetap dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk penanganan yang lebih intensif. “Seperti PDP 41 ini sudah dilakukan 19 kali swab tapi hasilnya masih positif, kalau secara umum kondisinya stabil dan baik terus kami koordinasikan ke Pemprov, tetapi kasus yang sama memang ditemukan juga di kabupaten lain di Bali bahkan ada yang sampai melewati dua bulan perawatan,” kata mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.
Sementara itu GTPP Covid-19 Buleleng juga menyatakan satu PDP yang sebelumnya belum terkonfirmasi hasil swab-nya negatif. Pasien yang sudah sempat dirawat di ruang isolasi RS Pratama Giri Emas adalah PDP 96 asal Kecamatan Kubutambahan. GTPP Covid-19 Buleleng memulangkan yang bersangkutan setelah mengantongi 2 kali swab negatif.
Namun di sisi lain di RS Pratama Giri Emas juga ada dua PDP yang belum terkonfirmasi masih menjalani isolasi. Keduanya yakni PDP 92 asal Kecamatan Tejakula dan PDP 95 asal Kecamatan Sawan. “Mereka juga sedang dirawat dan menunggu hasil swab keluar,” tegas Suyasa.
GTPP Covid-19 Buleleng juga masih melakukan pemantauan terhadap 4 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 251 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menjalani karantina mandiri dan di RS Pratama Giri Emas dan 159 orang pelaku perjalanan dari luar negeri maupun daerah transmisi lokal di Indonesia.*k23
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa saat memberikan keterangan update Covid-19 melalui video conference Kamis (11/6) kemarin mengatakan jumlah PDP kumulatif bertambah menjadi 97 orang. Sebanyak 80 di antaranya dinyatakan terkonfirmasi positif, 15 orang dinyatakan negatif dan dua orang lainnya masih berstatus PDP belum terkonfirmasi. “Yang terkonfirmasi positif bertambah satu sehingga jumlah total yang positif 80 orang, namun sudah sembuh 68 orang yang masih menjalani perawatan 8 orang di RS Buleleng dan 4 orang masih dirujuk di rumah sakit Denpasar,” ucap Suyasa.
Mantan Kadisdikpora Buleleng itu juga merinci tiga orang pasien positif yang dinyatakan sembuh yakni PDP 82 warga Desa Bondalem yang diisolasi selama 10 hari dengan 6 kali swab. Selain juga dua warga Kecamatan Seririt lainnya yakni PDP 88 yang sembuh dengan perawatan 5 hari dan PDP 90 dengan perawatan lima hari.
Perkembangan data pasien tersebut, juga menggambarkan kasus transmisi lokal terbanyak di Buleleng yakni di Kecamatan Tejakula, menyisakan 3 orang pasien positif dari total Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula Buleleng, menyisikan dua pasien positif dar total kasus sebanyak 44 orang. Dua di antaranya adalah warga Desa Bondalem yang sempat ditetapkan menjalnai karantina desa yakni PDP 41 dan 46. Keduanya dirawat dengan waktu perawatan cukup lama yakni PDP 41 memasuki perawatan hari ke-40 dan PDP 46 masuk di hari ke-35 perawatan sejak awal April lalu.
Sekda Suyasa dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan sampai saat ini pasien dengan waktu perawatan cukup lama tetap dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk penanganan yang lebih intensif. “Seperti PDP 41 ini sudah dilakukan 19 kali swab tapi hasilnya masih positif, kalau secara umum kondisinya stabil dan baik terus kami koordinasikan ke Pemprov, tetapi kasus yang sama memang ditemukan juga di kabupaten lain di Bali bahkan ada yang sampai melewati dua bulan perawatan,” kata mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.
Sementara itu GTPP Covid-19 Buleleng juga menyatakan satu PDP yang sebelumnya belum terkonfirmasi hasil swab-nya negatif. Pasien yang sudah sempat dirawat di ruang isolasi RS Pratama Giri Emas adalah PDP 96 asal Kecamatan Kubutambahan. GTPP Covid-19 Buleleng memulangkan yang bersangkutan setelah mengantongi 2 kali swab negatif.
Namun di sisi lain di RS Pratama Giri Emas juga ada dua PDP yang belum terkonfirmasi masih menjalani isolasi. Keduanya yakni PDP 92 asal Kecamatan Tejakula dan PDP 95 asal Kecamatan Sawan. “Mereka juga sedang dirawat dan menunggu hasil swab keluar,” tegas Suyasa.
GTPP Covid-19 Buleleng juga masih melakukan pemantauan terhadap 4 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 251 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menjalani karantina mandiri dan di RS Pratama Giri Emas dan 159 orang pelaku perjalanan dari luar negeri maupun daerah transmisi lokal di Indonesia.*k23
1
Komentar