Rak Berbagi, Inspirasi Donasi di Musim Pandemi
GIANYAR, NusaBali
Kegiatan inpsiratif muncul di Banjar Mas, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, saat pandemi Covid-19, yakni Rak Berbagi.
Rak Berbagi sebuah model donasi berkonsep ‘bebas memberi, bebas mengambil’. Masyarakat yang kurang mampu di Banjar Mas, Bedulu merasa cukup terbantu dengan adanya Rak Berbagi tersebut. Pengurus Rak Berbagi, Pande Putu Mertayasa, Kamis (11/6), menjelaskan Rak Berbagi ini merupakan cetusan ide dari seorang bule berkebangsaan Rusia. “Kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2018. Kerjasama dengan salah satu restoran di Ubud,” jelasnya.
Bentuk kerjasamanya, setiap ada sisa kembalian dari pengunjung restoran, didonasikan untuk Rak Berbagi. Uang tersebut dibelikan aneka kebutuhan pokok untuk warga kurang mampu.
Karena bule Rusia tersebut sudah pulang ke negaranya, kini Rak Berbagi dilanjutkan pengelolaannya oleh Pande Putu Mertayasa dan beberapa warga setempat. "Rak berbagi ini juga ada di Banjar Pande, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring," jelasnya.
Rak Berbagi ini dibuka setiap hari. Namun beberapa bulan belakangan ini sempat ditutup lantaran pendemi Covid-19 karena tidak ada yang berdonasi. “Syukurnya sejak Minggu lalu Rak Berbagi bisa kami buka kembali,” jelasnya.
Isi Rak Berbagi berupa segela bentuk kebutuhan pokok, paling banyak sayur sayuran. “Masyarakat bisa datang untuk mengambil, bisa juga mengambil sembari menaruh donasi seikhlasnya,” ujarnya.
Diakuinya, donasi yang paling banyak saat ini adalah sayur mayur. Meski demikian warga yang masuk katagori kurang mampu sangat terbantu dengan adanya rak berbagi ini. Setidaknya mereka tidak membeli lauk atau sayur lagi.
Saat ini meski donasi menurun, tetapi masih tetap ada yang berdonasi. Dia berharap, ke depan Rak Berbagi ini bisa terus berjalan. Warga yang mempunyai rejeki lebih bisa berbagi. “Selain itu, Rak Berbagi ini agar diperbanyak dan ditiru oleh desa-desa lain. Lantaran kegiatan ini sangat simpel, tanpa administratif. Masyarakat kurang mampu bisa terbantu, madana punia, tidak hanya uang, juga bisa berbentuk bahan makanan," ujarnya. *nvi
Bentuk kerjasamanya, setiap ada sisa kembalian dari pengunjung restoran, didonasikan untuk Rak Berbagi. Uang tersebut dibelikan aneka kebutuhan pokok untuk warga kurang mampu.
Karena bule Rusia tersebut sudah pulang ke negaranya, kini Rak Berbagi dilanjutkan pengelolaannya oleh Pande Putu Mertayasa dan beberapa warga setempat. "Rak berbagi ini juga ada di Banjar Pande, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring," jelasnya.
Rak Berbagi ini dibuka setiap hari. Namun beberapa bulan belakangan ini sempat ditutup lantaran pendemi Covid-19 karena tidak ada yang berdonasi. “Syukurnya sejak Minggu lalu Rak Berbagi bisa kami buka kembali,” jelasnya.
Isi Rak Berbagi berupa segela bentuk kebutuhan pokok, paling banyak sayur sayuran. “Masyarakat bisa datang untuk mengambil, bisa juga mengambil sembari menaruh donasi seikhlasnya,” ujarnya.
Diakuinya, donasi yang paling banyak saat ini adalah sayur mayur. Meski demikian warga yang masuk katagori kurang mampu sangat terbantu dengan adanya rak berbagi ini. Setidaknya mereka tidak membeli lauk atau sayur lagi.
Saat ini meski donasi menurun, tetapi masih tetap ada yang berdonasi. Dia berharap, ke depan Rak Berbagi ini bisa terus berjalan. Warga yang mempunyai rejeki lebih bisa berbagi. “Selain itu, Rak Berbagi ini agar diperbanyak dan ditiru oleh desa-desa lain. Lantaran kegiatan ini sangat simpel, tanpa administratif. Masyarakat kurang mampu bisa terbantu, madana punia, tidak hanya uang, juga bisa berbentuk bahan makanan," ujarnya. *nvi
1
Komentar