Proyek RSD Mangusada Terancam Molor
Alasan utama progress baru berjalan 64,9 persen, lantaran pandemi Covid- 19 yang berdampak terhadap tenaga kerja, bahan, serta keuangan.
MANGUPURA, NusaBali
Proyek pembangunan gedung baru di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung terancam molor pengerjaannya. Sebab, proyek multiyears yang pengerjaannya telah dimulai sejak tahun 2018 hingga kini baru berjalan sekitar 64,9 persen. Padahal target pembangunan jatuh pada Desember 2020.
Pembangunan gedung baru yakni D, F, dan G di RSD Mangusada diketahui terencam molor saat Komisi II DPRD Badung melakukan peninjauan, Jumat (12/6) kemarin. Walau begitu, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) selaku leading sevtor proyek memastikan kalau pun ada keterlambatan hanya sekitar satu bulan saja.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung, IB Surya Suamba, menjelaskan alasan utama progress baru berjalan 64,9 persen, lantaran saat ini bersamaan dengan pandemi Covid-19. Situasi saat ini, akunya berdampak sekali terhadap tenaga kerja, bahan, serta keuangan. Tal ayal, dia pun menyadari jika proyek terancam molor dari target yang ditentukan. “Target penyelesaiannya sih Desember 2020, namun kemungkinan molor sebulan,” kata Surya Suamba saat kunjungan kerja Komisi II DPRD Badung meninjau pembangunan Gedung RSD Mangusada.
Walau begitu, pihaknya tetap berharap pengerjaan selesai tepat waktu, sesuai kontrak dengan pihak rekanan dalam hal ini PT Tunas Jaya Sanur. Terlebih masih ada waktu beberapa bulan kedepan untuk mengebut pengerjaan.
Walau di tengah pandemi Covid-19, birokrat asal Tabanan itu memastikan tidak ada pengurangan anggaran untuk proyek pembangunan gedung baru di RSD Mangusada. “Untuk anggaran tetap,” tandasnya.
Sekadar mengingatkan, proyek pembangunan gedung D, F, dan G digarap oleh PT Tunas Jaya Sanur. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 262 miliar. Namun, setelah tender menjadi Rp 255 miliar. Pengerjaan proyek sudah dimulai sejak tahun November 2018 lalu. Proyek multy years atau tahun jamak ini ditarget rampung pada Desember 2020 mendatang.
Pengerjaan tiga gedung baru di RSD Mangusada dikerjakan oleh sebanyak 369 tenaga kerja yang terdiri dari tenaga struktur 106 orang, tenaga finishing 170 orang, tenaga kelistrikan 74 orang serta tenaga suport sebanyak 74 orang.
Sesuai perencanaan awal, gedung D rencana akan digunakan untuk poliklinik dengan sistim cluster, dan ruang rawat inap untuk kelas II dan kelas I. Untuk gedung F, rencana awal bakal dimanfaatkan untuk pusat onkologi pelayanan khusus kanker, ruangan pelayanan eksklusif seperti pelayanan bayi tabung, dan ruangan khusus rawat anak. Ruang penghubung kedua blok ini akan digunakan untuk ruangan operasi emergency. Sementara, untuk gedung G rencananya bakal menjadi pusat pelayanan cuci darah. Gedung G juga akan menjadi pusat manajemen, untuk pendidikan dan pengembangan, dapur serta laundry. *asa
Proyek pembangunan gedung baru di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung terancam molor pengerjaannya. Sebab, proyek multiyears yang pengerjaannya telah dimulai sejak tahun 2018 hingga kini baru berjalan sekitar 64,9 persen. Padahal target pembangunan jatuh pada Desember 2020.
Pembangunan gedung baru yakni D, F, dan G di RSD Mangusada diketahui terencam molor saat Komisi II DPRD Badung melakukan peninjauan, Jumat (12/6) kemarin. Walau begitu, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) selaku leading sevtor proyek memastikan kalau pun ada keterlambatan hanya sekitar satu bulan saja.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung, IB Surya Suamba, menjelaskan alasan utama progress baru berjalan 64,9 persen, lantaran saat ini bersamaan dengan pandemi Covid-19. Situasi saat ini, akunya berdampak sekali terhadap tenaga kerja, bahan, serta keuangan. Tal ayal, dia pun menyadari jika proyek terancam molor dari target yang ditentukan. “Target penyelesaiannya sih Desember 2020, namun kemungkinan molor sebulan,” kata Surya Suamba saat kunjungan kerja Komisi II DPRD Badung meninjau pembangunan Gedung RSD Mangusada.
Walau begitu, pihaknya tetap berharap pengerjaan selesai tepat waktu, sesuai kontrak dengan pihak rekanan dalam hal ini PT Tunas Jaya Sanur. Terlebih masih ada waktu beberapa bulan kedepan untuk mengebut pengerjaan.
Walau di tengah pandemi Covid-19, birokrat asal Tabanan itu memastikan tidak ada pengurangan anggaran untuk proyek pembangunan gedung baru di RSD Mangusada. “Untuk anggaran tetap,” tandasnya.
Sekadar mengingatkan, proyek pembangunan gedung D, F, dan G digarap oleh PT Tunas Jaya Sanur. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 262 miliar. Namun, setelah tender menjadi Rp 255 miliar. Pengerjaan proyek sudah dimulai sejak tahun November 2018 lalu. Proyek multy years atau tahun jamak ini ditarget rampung pada Desember 2020 mendatang.
Pengerjaan tiga gedung baru di RSD Mangusada dikerjakan oleh sebanyak 369 tenaga kerja yang terdiri dari tenaga struktur 106 orang, tenaga finishing 170 orang, tenaga kelistrikan 74 orang serta tenaga suport sebanyak 74 orang.
Sesuai perencanaan awal, gedung D rencana akan digunakan untuk poliklinik dengan sistim cluster, dan ruang rawat inap untuk kelas II dan kelas I. Untuk gedung F, rencana awal bakal dimanfaatkan untuk pusat onkologi pelayanan khusus kanker, ruangan pelayanan eksklusif seperti pelayanan bayi tabung, dan ruangan khusus rawat anak. Ruang penghubung kedua blok ini akan digunakan untuk ruangan operasi emergency. Sementara, untuk gedung G rencananya bakal menjadi pusat pelayanan cuci darah. Gedung G juga akan menjadi pusat manajemen, untuk pendidikan dan pengembangan, dapur serta laundry. *asa
Komentar