Cegah Harga Anjlok, Tabanan Ekspor Durian Beku ke Rusia
TABANAN, NusaBali
Guna membantu pemasaran ketika harga buah durian anjlok karena panen berlimpah, eksportir manggis asal Tabanan Jro Tesan kini buat olahan baru.
Durian montong asli Bali yang dibeli dari petani dibekukan untuk diekspor ke Rusia. Exspor durian beku ke Rusia sudah dilakukan sekali. Saat ini di tempatnya, Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, telah tersedia alat pendingin dengan kapasitas 2 ton. Bahkan untuk panen tahun depan dia akan mengidentifikasi durian lokal untuk dibekukan kemudian diekspor ke Rusia.
Jro Tesan mengtakaan, olahan baru yakni durian beku dibuat untuk menjamin harga durian anjlok ketika panen. Karena kalau sudah dibekukan, durian montong ini akan bertahan hingga tujuh bulan dan tanpa menurunkan kualitas. “Durian yang kami ekspor ke Rusia dikemas dengan mika tidak dijual dalam bentuk butiran. Jadi para pembeli makan durian tanpa harus membuka kulit,” ujarnya, Jumat (12/6).
Kata dia, kini di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, bersama temannya sudah memiliki mesin pendingin buah durian dengan kapasitas 2 ton. Bahkan untuk panen berikutnya akan menyedikan alat pendingin dengan kapasitas 100 ton. “Kalau sekarang ekspor ke Rusia itu karena persediaan kami kecil, baru 1 ton. Padahal permintaan dari Rusia seminggu sampai 20 ton,” katanya.
Menurut Jro Tesan untuk panen berikutnya pihaknya akan mengindentifikasi durian lokal di Tabanan termasuk durian dari kabupaten lain. Khusus di Tabanan, durian lokal yang kualitasnya bagus adalah durian kunyit dan durian mentega. “Jadi nanti kami harapkan Dinas Pertanian Tabanan mengindentifikasi durian lokal di Tabanan. Selanjutnya bekerjasama dengan kami sebagai pemilik pasar. Sehingga durian itu akan kami kasi branding setelah diolah akan terkenal, baru kami kembangkan lagi,” harapnya.
Terkait harga, pasaran durian beku ini jauh lebih mahal dengan durian butiran. Kalau durian butiran dibeli ke petani per kilogram paling tinggi Rp 30.000. Sedangkan durian beku dipasarkan di Bali per 500 gram Rp 60.000. “Kalau ekspor hitunganya tinggi bisa jadi Rp 200.000 per 500 gram,” tegasnya.
Dengan kondisi itu, dia akan secepatnya berkonsultasi ke Dinas Pertanian Tabanan untuk menyosialiasikan olahan baru dari durian beku ini. Harapan Jro Tesan, petani durian bisa membekukan sendiri durian yang dimiliki lewat freezer sehingga tanpa harus memiliki pabrik besar. Selain itu olahan ekspor ke Rusia, durian beku tidak ditambahkan zat pengawet, hanya dibekukan dengan menggunakan teknologi. “Secepatnya saya akan ke Dinas Pertanian Tabanan untuk sosialiasi durian beku ini,” tegasnya.
Jero Tesan menambahkan delegasi Rusia yang sudah sempat datang ke Bali, selain meminta durian beku, juga meminta water melon dengan permintaan 1.000 ton per bulan. Termasuk juga meminta sayuran. “Permintaan ini sedang kami garap dengan petani hortikultura Bali,” tandasnya. *des
Komentar