KMP Dharma Rucitra III Nyaris Tenggelam di Padangbai
AMLAPURA, NusaBali
KMP Dharma Rucitra III yang melakukan perjalanan dari Pelabuhan Lembar, Lombok, NTB ke Pelabuhan Padangbai, Karangasem mengalami kebocoran di lambung bagian kiri hingga menyebabkan posisinya miring. Kapal pun nyaris tenggelam dalam posisi miring ke kiri di Dermaga 2 Pelabuhan Padangbai, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Jumat (12/6) pukul 21.50 Wita.
Puluhan penumpang dan anak buah kapal (ABK) selamat setelah dievakuasi petugas gabungan. Informasi yang dihimpun, KMP Dharma Rucitra III milik PT DLU (Dharma Lautan Utama) ini memiliki panjang 71 meter, lebar 14 meter, bobot 855 gross tonnage dan dirakit tahun 1989. Saat kejadian kapal memuat 43 penumpang, terdiri atas 40 penumpang dalam kendaraan, 3 penumpang pejalan kaki, 7 penumpang mitra dagang (pedagang dalam kapal) dan 19 ABK (anak buah kapal) dengan nakhoda Wahyudi.
Ditemui di Pelabuhan Padangbai, penumpang suami istri, Nurijah dan Puji Astuti, asal Desa/Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, menerangkan kapal berangkat dari Pelabuhan Lembar pukul 17.30 Wita. Setelah 2 jam perjalanan persis di tengah-tengah Selat Lombok, kapal mulai terasa miring. Sebanyak 5 ABK (anak buah kapal) dari 19 ABK mengoperasikan 5 mesin pompa air, namun belum optimal menyedot air, mesin keburu mati.
Dari ABK tidak ada pemberitahuan mengenai kondisi kapal kepada penumpang. Hanya seluruh penumpang didata petugas, ditanyakan nama dan alamat. Mendekati Dermaga 2 Pelabuhan Padangbai, kapal semakin miring.
Penumpang lain, Agus, dari Mataram, NTB dan I Gusti Sumardayasa asal Denpasar juga mengaku gelisah. Gusti Sumardayasa mengaku dibangunkan rekannya setelah sejumlah penumpang panik, dan didapatkan kapal dalam posisi miring, air telah masuk ke dek kapal sedalam lutut orang dewasa.
"Saya jadi tidak mengerti, kapal dalam posisi miring kiri dan ternyata terjadi kebocoran di lambung kiri, tanpa ada pemberitahuan kepada penumpang," jelas Gusti Sumardayasa.
KMP Dharma Rucitra 3 ini memuat truk besar sebanyak 10 unit, truk sedang sebanyak 3 unit, kendaraan kecil 3 unit, tronton sebanyak 8 unit, dan sepeda motor sebanyak 5 unit.
Setelah kandas di Dermaga 2, petugas gabungan, Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, TNI, Polri yang BKO penanganan Covid-19 di Pelabuhan Padangbai melakukan evakuasi pada pukul 23.00 Wita dikoordinasikan pihak Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai dipimpin Ni Luh Putu Eka Suyasmin menggunakan 1 unit rubber boat, 1 unit angkut personel, 1 unit rapid deployment land SAR, dan peralatan komunikasi. Penumpang pertama dievakuasi dilakukan Prada Yasa dan Pratu Gani, dengan menyusuri tali meninggalkan KMP Dharma Rucitra III.
Semua penumpang dievakuasi dalam kondisi selamat, langsung ditempatkan di lantai II Kantor ASDP Indonesia Ferry Padangbai. Sedangkan kendaraan masih terjebak di dalam dek kapal.
Salah satu ABK, Ganda Diputra membenarkan kapal dalam posisi miring karena mengalami kebocoran setelah 2 jam berangkat dari Pelabuhan Lembar. "Saya hidupkan mesin pompa untuk sedot air," ujar Ganda Diputra.
Sedangkan KSOP Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, membantah kapal mengalami kebocoran di pertengahan Selat Lombok. "Rasanya tidak mungkin kapal mengalami kebocoran dalam posisi di tengah Selat Lombok, Kapal bocor 20 menit menuju Pelabuhan Padangbai," kata Luh Suyasmin.
Nakhoda katanya punya perhitungan, diperkirakan mampu mencapai dermaga, sehingga tidak perlu melakukan pemberitahuan mengenai kondisi kapal itu ke penumpang. "Tujuannya agar penumpang tidak panik," kata Luh Suyasmin.
Mengenai sebab-sebab kapal mengalami kebocoran, dia mengaku belum bisa menggali keterangan dari Nakhoda Kapal, Wahyudi. "Nakhoda masih shock, belum bisa dimintai keterangan," tambahnya.
Sedangkan evakuasi kapal katanya belum bisa dilakukan gunakan take boat, sehingga puluhan kendaraan masih terjebak di dalam kapal. Pihak PT DLU selaku pemilik kapal berencana mendatangkan plampung kapal dari Surabaya, Minggu (14/6). Atas musibah itu, hanya Dermaga 1 yang dioperasikan, sehingga menyebabkan kemacetan truk-truk besar hingga luar pelabuhan.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, mengatakan bahwa KM Dharma Rucitra III diduga mengalami kebocoran pada bagian lambung hingga mengakibatkan kapal dalam posisi miring. Sebelumnya, kapal berangkat dari Pelabuhan Lembar, Lombok pada hari Jumat sekitar pukul 17.30 Wita dan tiba di Pelabuhan Padangbai, pukul 21.50 Wita. "Saat melakukan manuver untuk sandar kapal tersebut mengalami kemiringan, kemudian air laut mulai masuk ke lambung kapal dan ketika hampir berhasil sandar kapal mengalami kegagalan mesin, sehingga lambung kapal menyentuh dasar dermaga dan miring ke sebelah kanan," ujar Gede Darmada dilansir antara. *k16
Komentar