Tiga Karyawan Toko Bangunan di Gianyar Positif Covid-19
GIANYAR, NusaBali
Tiga karyawan toko bangunan di bumi seni Gianyar terkonfirmasi positif Covid-19.
Ketiganya diduga terpapar virus dari Ida Bagus AM, yang sebelumnya telah terkonfirmasi positif. Ida Bagus AM sendiri merupakan manager di toko bangunan tersebut.
Ketua GTTP Covid-19 Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, Minggu (14/6) mengatakan ketiga orang terkonfirmasi covid-19 adalah rekan kerja dari Ida Bagus AM. Mereka masing-masing adalah, NKS, 25, asal Desa Tegal Tugu; DPA, 48, asal Lingkungan Pasdalem, Gianyar; dan NPKA, 26, asal Bukit Batu, Kelurahan Samplangan.
Tiga orang ini disebutkan terakhir kontak dengan kasus Ida Bagus AM pada tanggal 3 Juni 2020. Mereka dirapid test 9 Juni 2020 lalu dengan hasil reaktif. Lantaran sesuai protokol kesehatan bagi yang reaktif dilanjutkan dengan swab. Maka dilakukan swab tanggal 11 Juni 2020 swab test di RSUD Sanjiwani Gianyar. Hasilnya, Sabtu (13/6) tiga rekan kerja Ida Bagus AM tersebut terkonfirmasi SAR COV-2.
"Akan dilakukan tracking kontak erat penderita untuk selanjutnya dilakukan rapid/swab test untuk yang kontak erat," jelas Wisnu Wijaya. Ketiga pegawai toko bangunan ini berstatus orang tanpa gejala (OTG) yang kini menjalani karantina di Balai Diklat BPK Pering, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh.
"Kami sudah menginstruksikan Pak Kades dan Lurah untuk memastikan keluarga yang di rumah untuk melaksanakan isolasi mandiri menunggu jadwal rapid dari Dinas Kesehatan," terang Wisnu Wijaya. Sementara itu salah satu pasien asal Mengwi, Badung yang telah dinyatakan meninggal karena sakit komplikasi disertai covid-19 merupakan salah satu pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar. "Yang bersangkutan tugas sebagai pengawas di korwil kecamatan Sukawati, tinggal di Ubung, dari Kintamani," jelas Kadisdik Ginyar, Wayan Sadra, ketika dikonfirmasi, kemarin.
Dia mengucapkan bela sungkawa atas kejadian tersebut. Terhadap rekan kerja almarhum di koordinator wilayah Sukawati, termasuk guru yang terakhir kontak telah dilakukan rapid test. "Hasilnya negatif. Beruntung pasien tersebut tidak pernah melakukan kontak dengan pegawai di kantor Disdik Gianyar. Karena kebetulan orangnya jarang ke kantor, dia pengawas SD, jadi sepenuhnya di korwil Kecamatan Sukawati," ujarnya. *nvi
Ketua GTTP Covid-19 Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, Minggu (14/6) mengatakan ketiga orang terkonfirmasi covid-19 adalah rekan kerja dari Ida Bagus AM. Mereka masing-masing adalah, NKS, 25, asal Desa Tegal Tugu; DPA, 48, asal Lingkungan Pasdalem, Gianyar; dan NPKA, 26, asal Bukit Batu, Kelurahan Samplangan.
Tiga orang ini disebutkan terakhir kontak dengan kasus Ida Bagus AM pada tanggal 3 Juni 2020. Mereka dirapid test 9 Juni 2020 lalu dengan hasil reaktif. Lantaran sesuai protokol kesehatan bagi yang reaktif dilanjutkan dengan swab. Maka dilakukan swab tanggal 11 Juni 2020 swab test di RSUD Sanjiwani Gianyar. Hasilnya, Sabtu (13/6) tiga rekan kerja Ida Bagus AM tersebut terkonfirmasi SAR COV-2.
"Akan dilakukan tracking kontak erat penderita untuk selanjutnya dilakukan rapid/swab test untuk yang kontak erat," jelas Wisnu Wijaya. Ketiga pegawai toko bangunan ini berstatus orang tanpa gejala (OTG) yang kini menjalani karantina di Balai Diklat BPK Pering, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh.
"Kami sudah menginstruksikan Pak Kades dan Lurah untuk memastikan keluarga yang di rumah untuk melaksanakan isolasi mandiri menunggu jadwal rapid dari Dinas Kesehatan," terang Wisnu Wijaya. Sementara itu salah satu pasien asal Mengwi, Badung yang telah dinyatakan meninggal karena sakit komplikasi disertai covid-19 merupakan salah satu pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar. "Yang bersangkutan tugas sebagai pengawas di korwil kecamatan Sukawati, tinggal di Ubung, dari Kintamani," jelas Kadisdik Ginyar, Wayan Sadra, ketika dikonfirmasi, kemarin.
Dia mengucapkan bela sungkawa atas kejadian tersebut. Terhadap rekan kerja almarhum di koordinator wilayah Sukawati, termasuk guru yang terakhir kontak telah dilakukan rapid test. "Hasilnya negatif. Beruntung pasien tersebut tidak pernah melakukan kontak dengan pegawai di kantor Disdik Gianyar. Karena kebetulan orangnya jarang ke kantor, dia pengawas SD, jadi sepenuhnya di korwil Kecamatan Sukawati," ujarnya. *nvi
Komentar