Evakuasi Kapal Kandas Tunggu Survei

Alat pelampung yang ditunggu-tunggu telah tiba tetapi belum digunakan. Survei dinilai sangat penting agar tidak menimbulkan bahaya yang lebih berat. Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, menegaskan mesti melakukan survei sebelum melakukan evakuasi agar tahu teknis evakuasinya. “Kelihatannya mudah, tapi jangan buru-buru nanti bisa menimbulkan risiko,” jelas Ni Luh Putu Eka Suyasmin, Senin (15/6). Ditegaskan, alat untuk evakuasi berupa pelampung telah siap, hanya saja belum dipasang. Tim survei akan tiba Selasa (16/6).

Jika survei telah berjalan, tahapan pertama mengevakuasi muatan kendaraan yang tenggelam di anjungan kapal sejak Jumat (12/6). Selanjutnya evakuasi kapal yang kandas karena lambung kiri bocor. Kapal ini berbobot 1.444 gross tonnage, panjang 17 meter, lebar 14, meter, rakitan tahun 1989, dengan kapasitas 346 penumpang. Sejumlah kendaraan yang masih terjebak di anjungan kapal yakni 10 unit truk besar, 3 unit truk sedang, 3 unit kendaraan kecil, 8 unit tronton, dan 5 unit sepeda motor.

Kapal itu memuat 40 penumpang dalam kendaraan dan 3 penumpang pejalan kaki. Memuat 7 penumpang mitra dagang dan 19 ABK (anak buah kapal) dengan nakhoda Wahyudi. Sehingga sebanyak 40 penumpang dalam kendaraan belum bisa melanjutkan perjalanannya. Dampak dari musibah KMP Dharma Rucitra 3 itu, hanya dermaga 1 Pelabuhan Padangbai dioperasikan sehingga sempat menyebabkan antrean di tiga lokasi yakni parkir Pelabuhan Padangbai hingga di luar pelabuhan, Rest Area Banjar Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, dan di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, Klungkung. Pada Minggu (14/6) malam, bongkar muat sempat dihentikan. Antrean pada Senin (15/6) telah menipis, semua truk-truk besar masuk parkir Pelabuhan Padangbai. *k16