Warga Gianyar Buat Aplikasi 'KaPeken Uli Jumah Gen'
GIANYAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 membuat I Kadek Agus Putra Wijaya,30, warga Banjar Roban, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Gianyar, membuat aplikasi ‘KaPeken’.
Pria kelahiran 5 Agustus 1989 ini menawarkan kemudahan bertransaksi produk kebutuhan sehari-hari tanpa harus pergi ke pasar.
Pasar tradisional yang belum terjamah digitalisasi, dibuatkan marketplace agar bisa diakses dari smartphone. “Aplikasi ini baru soft launching 14 Juni 2020, baru jalan beberapa hari,” jelas Agus Putra Wijaya, Rabu (17/6).
Dijelaskan, melalui aplikasi ini pembeli dan penjual dapat terhubung dengan sangat mudah tanpa harus ke luar rumah. “KaPeken juga memfasilitasi para petani dan peternak untuk mempermudah menjual hasil kebun dan ternaknya. Selain itu pasar yadnya hingga pasar seni pun ikut di dalam aplikasi ini,” terang bapak satu anak ini.
Disampaikan, KaPeken ada empat pasar, terdiri atas pasar tradisional, pasar seni, pasar ternak dan tani, serta pasar upakara yadnya. Pasar seni menyediakan kebutuhan produk kesenian berupa lukisan, patung, souvernir, dan barang-barang kerajinan. Pasar yadnya menyediakan barang segala macam kebutuhan yadnya. Begitu juga dengan pasar tradisional, pasar ternak dan tani. “Aplikasi ini menyediakan lingkungan belanja yang aman, dimana pembeli menggunakan sistem cash on delivery (COD). Atau pembayaran dilakukan saat pesanan tiba di tempat tujuan khusus bagi pelanggan sekitar pasar. Sedangkan pelanggan luar area, disediakan beberapa fasilitas pengiriman yang terjamin aman,” jelas lulusan Undiksha Singaraja ini.
Kata Agus Putra, mekanis penjualannya dengan mendaftarkan toko dengan mengunjungi www.kapeken.com, klik daftar, isi formulir, melengkapi profil toko. Mengisi hari dan waktu saat toko buka dan tutup, memilih metode dan jasa ekspedisi pengiriman yang ingin diterapkan, serta melengkapi informasi penjualan dengan deskripsi produk yang lengkap dan sesuai. “Untuk aplikasi ini saya juga dibantu oleh teman, terutama dalam modal dan ide-ide untuk pengembangan aplikasi. Pengguna aplikasi sampai hari ini setelah empat hari soft opening ada 71 pengguna, 52 pedagang yang sudah registrasi namun belum semua upload produk,” imbuhnya. Dia sempat mengikuti program Sarjana Mendidik di Kabupaten Alor NTT Tahun 2012-2013. *nvi
1
Komentar