Tukadmungga Pilot Project Lahan Pangan Organik
Pogram kelestarian ingkungan di Tukadmungga juga bisa menopang kebutuhan edukasi masyarakat terhadap pangan organik.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng akan menjadikan lingkungan Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Buleleng (BPP) di Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng menjadi kawasan edukatif. Lahan seluas 49 are milik Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng ini akan disulap menjadi pilot project tempat edukasi dan pembibitan tanaman, ikan, hingga pengolahan sampah organik.
Kawasan yang terdapat sejumlah tanaman dan pembibitan pohon produktif ini akan dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan tentang lingkungan hidup. Di kawasan ini juga akan dilakukan uji coba terhadap berbagai jenis produk pupuk organik yang selama ini telah diproduksi bersama komunitas Edukasi Sadar Lingkungan (E-Darling) serta pengembangan budidaya maggot.
Selain berkaitan dengan program kelestarian ingkungan, juga bisa menopang untuk kebutuhan edukasi masyarakat terhadap pangan organik. "Ide ini awalnya muncul untuk mewujudkan pangan yang organik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi usai pertemuan bersama di Buleleng Recycle Plaza (eks kantor Dinas Statistik Kabupaten Buleleng), Jumat (18/6).
Program ini juga dimaksudkan untuk memberikan kegiatan positif kepada warga binaan Lapas Kelas IIB Singaraja yang merupakan bagian sinegritas dengan Pemkab Buleleng sejak tahun lalu. "Kami ikut ambil bagian dengan mengikutsertakan warga binaan kami yang memang harus dibekali dengan keterampilan pertanian dan peternakan. Agar ketika kembali ke keluarganya nanti, mereka sudah memiliki keterampilan dari sebelumnya," ujar Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja, Muzaini.
Ia mengatakan warga binaan yang akan turun langsung ke sana hanya mereka yang sudah memiliki persyaratan tertentu saja. “Tidak semua bisa ikut serta Mereka yang ke sini pasti ada kriteria khusus yakni berkelakuan baik dan mendapat persetujuan dari Bapas. Hal ini upaya memberikan mereka pengalaman untuk nanti ketika siap kembali ke masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta menyampaikan program ini juga sebagai upaya agar pertanian di Buleleng tidak surut. "Terlebih di tengah pandemi ini semua berbondong-bondong kembali ke pertanian. Nantinya tanamam yang akan ditanam adalah yang memiliki nilai ekonomi dan bisa dipasarkan serta tanaman obat-obatan dan sarana upakara," paparnya.*cr75
Kawasan yang terdapat sejumlah tanaman dan pembibitan pohon produktif ini akan dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan tentang lingkungan hidup. Di kawasan ini juga akan dilakukan uji coba terhadap berbagai jenis produk pupuk organik yang selama ini telah diproduksi bersama komunitas Edukasi Sadar Lingkungan (E-Darling) serta pengembangan budidaya maggot.
Selain berkaitan dengan program kelestarian ingkungan, juga bisa menopang untuk kebutuhan edukasi masyarakat terhadap pangan organik. "Ide ini awalnya muncul untuk mewujudkan pangan yang organik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi usai pertemuan bersama di Buleleng Recycle Plaza (eks kantor Dinas Statistik Kabupaten Buleleng), Jumat (18/6).
Program ini juga dimaksudkan untuk memberikan kegiatan positif kepada warga binaan Lapas Kelas IIB Singaraja yang merupakan bagian sinegritas dengan Pemkab Buleleng sejak tahun lalu. "Kami ikut ambil bagian dengan mengikutsertakan warga binaan kami yang memang harus dibekali dengan keterampilan pertanian dan peternakan. Agar ketika kembali ke keluarganya nanti, mereka sudah memiliki keterampilan dari sebelumnya," ujar Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja, Muzaini.
Ia mengatakan warga binaan yang akan turun langsung ke sana hanya mereka yang sudah memiliki persyaratan tertentu saja. “Tidak semua bisa ikut serta Mereka yang ke sini pasti ada kriteria khusus yakni berkelakuan baik dan mendapat persetujuan dari Bapas. Hal ini upaya memberikan mereka pengalaman untuk nanti ketika siap kembali ke masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta menyampaikan program ini juga sebagai upaya agar pertanian di Buleleng tidak surut. "Terlebih di tengah pandemi ini semua berbondong-bondong kembali ke pertanian. Nantinya tanamam yang akan ditanam adalah yang memiliki nilai ekonomi dan bisa dipasarkan serta tanaman obat-obatan dan sarana upakara," paparnya.*cr75
1
Komentar