Akhirnya Tembus Angka 1.000
Covid-19 di Bali Capai 1.013 Kasus, Meninggal Tambah 1 Orang
Tambahan satu pasien meninggal dunia berasal dari Kota Denpasar, seorang perempuan umur 61 tahun, pedagang canang di Pasar Kumbasari Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Angka positif Covid-19 di Bali akhirnya menembus angka 1.000 kasus. Per Sabtu (20/6) bertambah lagi kasus baru sebanyak 37 orang, sehingga total kumulatif kasus Covid-19 di Pulau Dewata saat ini mencapai 1.013 orang. Sementara kasus sembuh bertambah sebanyak 20 orang, sehingga menjadi 586 orang.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan penambahan sebanyak 37 kasus ini terdiri dari 1 orang PMI, 1 orang imported case (Indonesia) dan 35 orang transmisi lokal. Jumlah kumulatif pasien positif menjadi 1.013 orang. Jika dirinci berdasarkan sumber penularan, kasus transmisi lokal mencapai 682 orang atau 67,33 persen, kasus dengan riwayat imported case (riwayat perjalanan luar negeri) sebanyak 279 orang WNI (27,54 persen), imported case WNA sebanyak 8 orang (0,79 persen) dan 44 orang WNI dengan riwayat terinfeksi luar daerah Bali (masih di Indonesia) sebanyak 4,34 persen.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan penambahan sebanyak 37 kasus ini terdiri dari 1 orang PMI, 1 orang imported case (Indonesia) dan 35 orang transmisi lokal. Jumlah kumulatif pasien positif menjadi 1.013 orang. Jika dirinci berdasarkan sumber penularan, kasus transmisi lokal mencapai 682 orang atau 67,33 persen, kasus dengan riwayat imported case (riwayat perjalanan luar negeri) sebanyak 279 orang WNI (27,54 persen), imported case WNA sebanyak 8 orang (0,79 persen) dan 44 orang WNI dengan riwayat terinfeksi luar daerah Bali (masih di Indonesia) sebanyak 4,34 persen.
Sedangkan jumlah kasus yang berhasil sembuh bertambah sebanyak 20 orang. Sehingga total yang sudah sembuh kini mencapai 586 orang (57,85 persen). Sementara terdapat penambahan kasus meninggal 1 orang, sehingga menjadi 7 orang (0,69 persen) yang terdiri dari 5 orang WNI dan 2 orang WNA. “Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) masih sebanyak 420 orang (41,46 persen) yang berada di 11 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah dan BPK Pering),” ujar Dewa Indra dalam rilis tertulis yang diterima NusaBali, Sabtu malam.
Sementara tambahan satu pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia berasal dari Kota Denpasar. Pasien ini merupakan seorang perempuan umur 61 tahun asal Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat yang merupakan seorang pedagang canang di Pasar Kumbasari. Pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19 tanggal 10 Juni 2020 dan dirawat di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Bali.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengungkapkan pasien yang meninggal merupakan kasus pedagang di Pasar Kumbasari yang dinyatakan positif bersamaan dengan 18 pedagang lainnya. Selain pedagang tersebut ada 9 keluarganya dari anak hingga cucunya juga sudah dirawat di Bapelkes karena terpapar.
Pasien tersebut meninggal diketahui karena memiliki riwayat penyakit bawaan, yakni penyakit jantung. Pasien tersebut meninggal, Sabtu kemarin pukul 08.00 Wita, saat ini jenazahnya masih dititip di kamar jenazah RSUP Sanglah. "Untuk proses pemakamannya masih menunggu persetujuan pihak keluarga yang semuanya dirawat karena positif," jelas Dewa Rai.
Dewa Rai mengungkapkan, selain seorang pasien meninggal, per Sabtu kemarin ada tambahan 23 kasus lagi di Kota Denpasar. Sebanyak 22 diantaranya merupakan kasus transmisi lokal dan 1 kasus PMI yang baru datang ke Bali tanggal 15 Juni 2020 dan dikarantina di rumah singgah di salah satu hotel di Denpasar. Selain penambahan kasus juga ada 5 pasien dinyatakan sembuh.
Ke-23 kasus yang dinyatakan positif tersebut sebagian besar merupakan perempuan.
Di antaranya perempuan umur 29 tahun berdomisili, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar Timur yang merupakan seorang PMI, saat ini dirawat di Balai Diklat BPK Pering, Gianyar. Perempuan umur 48 tahun berdomisili di Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat yang saat ini tengah dirawat di RS PTN Unud di-swab karena gejala demam.
Selain itu juga ada perempuan umur 60 tahun berdomisili di Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat yang saat ini diisolasi mandiri diswab karena gejala batuk. Perempuan umur 45 tahun asal Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara yang juga diisolasi mandiri karena menunggu tempat karantina, dia diswab karena ada gejala batuk pilek. Perempuan umur 20 tahun asal Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat Dirawat secara mandiri diswab karena gejala batuk.
"Selanjutnya ada perempuan umur 46 tahun asal Kelurahan Dangin Puri, Denpasar Timur. Dia diswab karena merupakan orang tanpa gejala (OTG), dia terpapar dari suaminya umur 48 tahun yang dinyatakan positif tanggal 8 Juni 2020 saat ini keduanya dirawat di RSUP Sanglah," imbuhnya.
Selain itu juga ada perempuan umur 52 tahun asal Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar Timur dirawat di RSUP yang di Swab karena keluhan demam tinggi. Perempuan umur 48 tahun asal Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur dirawat secara mandiri karena gejala ringan.
"Ini juga ada seorang laki-laki umur 12 tahun asal Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat dirawat di Bapelkes, anak ini terpapar diduga dari ibunya umur 48 tahun yang merupakan pedagang ikan yang sudah dinyatakan positif tanggal 10 Juni 2020. Mereka dirawat jadi satu," ungkapnya.
Selanjutnya ada perempuan umur 40 tahun dari Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara dirawat mandiri, diswab karena mengalami batuk, pilek. Juga ada perempuan umur 58 tahun berdomisili di Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara dirawat mandiri dan diswab karena ada gejala batuk pilek. Perempuan umur 27 tahun dari Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat dirawat mandiri, dia di-swab karena demam ringan.
Kasus lainnya seorang laki-laki umur 72 tahun domisili Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara dirawat mandiri dan di-swab karena batuk pilek. Laki-laki umur 52 tahun dari Kelurahan Tonja, Denpasar Utara dirawat mandiri diswab karena gejala ringan batuk pilek. Laki-laki umur 25 tahun asal Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara dirawat di Pering, diswab karena batuk pilek. Laki-laki umur 28 tahun asal Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara dirawat di Pering diswab karena batuk pilek.
Kasus lainnya perempuan umur 68 tahun berdomisili di Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara dirawat di RSUP Sanglah diswab karena ada gejala demam. Lalu perempuan umur 35 tahun dari Kelurahan Penatih, Denpasar Timur dirawat di RS Wangaya di-Swab karena gejala demam. Seorang laki-laki umur 52 tahun dari Kelurahan Sumerta, Denpasar Timur dirawat RSUP Sanglah dan di-swab karena ada gejala demam.
"Dan Perempuan umur 40 tahun dari Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara dirawat mandiri secara mandiri. Mereka rata-rata di-Swab tanggal 17 Juni 2020 dan baru keluar hasilnya dinyatakan positif. Ada juga cluster satu keluarga ini pedagang ikan di Pasar Kumbasari. Ada tiga keluarganya lagi yang terpapar," jelasnya.
Cluster keluarga tersebut, yakni tiga orang dalam satu keluarga asal Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara mereka terpapar dari laki-laki umur 46 tahun merupakan pedagang ikan di Pasar Kumbasari dirawat sejak tanggal 10 Juni 2020. Yang terjangkit, yakni istrinya umur 43 tahun, anak pertama perempuan umur 19 tahun, dan menantu perempuan umur 19 tahun. Mereka saat ini dilakukan perawatan di Bapelkes Provinsi Bali.
Selain penambahan kasus, 5 pasien juga sembuh, yakni perempuan umur 40 tahun dari Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan yang sempat dirawat di RSUP Sanglah. Perempuan umur 40 tahun dari Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Timur yang dirawat di RSUP Sanglah, laki-laki umur 46 tahun dari Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara yang sempat dirawat di Pering.
Kemudian perempuan umur 52 tahun dari Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat yang dirawat di RS PTN Unud, dan laki-laki umur 16 tahun dari Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat anak pedagang ikan yang dirawat di Bapelkes. Sementara dikonfirmasi terpisah terkait kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia, Perbekel Padang Sambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra, membenarkan adanya kasus meninggal di wilayahnya yang merupakan pedagang canang di Pasar Kumbasari. Setelah mendapatkan informasi pukul 08.00 Wita pihaknya bersama bendesa mengadakan rapat untuk membahas terkait dengan prosesi upacaranya. Dalam paruman tersebut, diputuskan bahwa jenazahnya akan dilakukan kremasi. "Bagaimana teknisnya ini yang belum kami dapatkan informasinya. Tentunya kami juga tidak berani itu biar dilakukan dengan protokol kesehatan oleh Gugus Tugas. Kami juga masih menunggu itu. Yang jelas akan dikremasi di Krematorium Taman Mumbul, Nusa Dua, Badung," kata Wijaya Saputra. *mis
Komentar