Pasar Baturiti Terbakar, 12 Kios Ludes
TABANAN, NusaBali
Musibah kebakaran terjadi di Pasar Baturiti, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, Minggu (21/6) dinihari.
Akibat musibah ini, 18 kios mengalami kerusakan, 12 unit di antaranya ludes terbakar. Kios-kios yang ludes terbakar di Pasar Baturiti terdiri dari komplek pedagang emas, pedagang plastik, pedagang alat upakara, pedagang sayuran, dan pedagang rawon kambing. Informasi di lapangan, kobaran api terjadi sejak dinihari pukul 01.00 Wita. Api baru bisa dipadamkan setelah berkecamuk selama 3 jam pada pukul 04.00 Wita.
Peristiwa kebakaran di Pasar Baturiti ini pertama kali diketahui dua warga Desa Baturiti, I Putu Antara, 39, dan I Ketut Tunas, 55, saat melintas di depan pasar. Ketika itu, keduanya baru usai makemit (jaga malam) di Pura Bale Agung, Desa Adat Baturiti, saat melihat ada kepulan asap dari arah belakang Pasar Baturiti.
Saksi Putu Antara pun mendekati sumber asap. Setelah didekati, ternyata api sudah membesar di belakang pasar. Saksi Putu Antara sendiri langsung berlari ke Pura Bale Agung untuk menginformasikan kejadian ini kepada kelian adat dan krama lainnya. Sementara saksi I Ketut Tunas langsung menelepon Polsek Baturiti.
Dalam sekejap, warga berdatangan ke lokasi kebakaran di Pasar Baturiti. Warga berusaha berjibaku memadamkan api secara manual. Namun, upaya mereka tidak membuahkan hasil. Api dengan cepat merembet hingga menghanguskan 18 kios, 12 unit di antaranya ludes.
Kabid Damkar BPBD Tabanan, I Wayan Suakta, pihaknya menerjunkan 2 unit mobil pemadam untuk menjinakkan api di Pasar Baturiti. Selain itu, 1 unit mobil Damkar dari Kabupaten Badung juga ikut membantu upaya pemada,man api.
“Begitu mendapat laporan kebakaran sekitar pukul 01.40 Wita, kami langsung meluncur ke lokasi kejadian. Tiba di lokasi pukul 02.10 Wita, api sudah merembet ke kios-kios pedagang. Dibutuhkan waktu 3 jam untuk memadamkan api,” jelas Wayan Suakta, Minggu kemarin.
Disebutkan, api pertama kali diketahui muncul dari deretan kios-kios yang berada di sisi selatan Pasar Baturiti. Karena di komplek kios yang jadi lokasi kebakaran ada barang dagangan berupa plastik, api dengan cepat merembet ke deretan kios lainnya yang berukuran rata-rata 4 meter x 3 meter.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Baturiti AKP Fahmi Hamdani menjelaskan Tim Labfor Polda dan Tim Inafis Polres Tabanan masih menyelidiki penyebab kebakaran di Pasar Baturiti. Namun, dari olah TKP, kebakaran diduga terjadi karena korsleting listrik. “Untuk mengetahui dengan jelas penyebabnya, kita tunggu hasil uji Labfor,” katanya.
Menurut AKP Fahmi, ada 12 kios di Pasar Baturiti yang ludes terbakar. Kios-kios tersebut terdiri dari komplek pedagang emas, sayuran, rawon kambing, pedagang plastik, dan alat-alat upakara.
Sementara itu, Kepala Pasar Baturiti, I Ketut Suardana, mengatakan tidak mengetahui persis kronologi kebakaran. Begitu mendapat informasi dari anak buahnya, Suardana mengaku langsung terjun ke Pasar Baturiti. “Sampai di pasar, saya lihat api sudah besar,” katanya.
Suardana menyebutkan, sebelum datang petugas pemadam kebakaran, api sudah dipadamkan secara manual oleh warga Desa Baturiti. Warga berhamburan ke lokasi, karena ada yang membunyikan kukul bulus (kentongan adat bertalu pertanda situasi daereat, Red). Namun, karena api terlalu besar, sulit untuk dipadamkan.
“Total ada 18 kios yang terbakar, 12 unit di antaranya ludes, semuanya berada bagian selatan. Sedangkan 6 kios yang berada di sisi barat mengalami kerusakan ringan, karena terbakar hanya bagian atap,” kata Suardana.
Suardana menjelaskan, lokasi kebakaran berada di pojok selatan belakang pasar. Kios yang terbakar adalah bangunan lama. Pasar Baturiti sendiri mendapatkan bantuan revitaliasi dari pusat tahun 2019 lalu. Namun, bantuan tidak menyentuh bangunan pasar yang terbakar ini. “Jadi, yang terbakar bangunan lama,” katanya.
Menurut Suardana, meski terjadi kebakaran, Pasar Baturiti tidak samai ditutup. Kalau sampai ditutup, kasihan kepada pedagang, karena mereka baru pindah ke Pasar Baturiti pasca berjualan sementara di Lapangan Kecamatan Baturiti, karena revitalisasi pasar. “Para pedagang yang kadi korban kebakaran sudah dikumpulkan. Untuk tindak lanjut masih menggu keputusan pimpinan di kabupaten,” tandas Suardana. *des
Komentar