Balik dari Jawa, Sopir Truk Positif Covid-19
Sopir truk tersebut reaktif rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (16/6), dan langsung dirujuk ke RSUD Negara. Hasil swab, yang bersangkutan positif Covid-19.
NEGARA, NusaBali
Seorang sopir truk asal Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, menambah daftar kasus positif Covid-19 Kabupaten Jembrana. Pasien positif Covid-19 ke-31 di Jembrana itu sebelumnya merupakan salah satu pasien reaktif rapid test yang terjaring saat mengikuti rapid test masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, saat memberi keterangan pers pada Minggu (21/6), mengatakan pasien positif itu sebelumnya diketahui reaktif rapid test pada Selasa (16/6) lalu. Saat mengikuti rapid test di Gilimanuk, masih diberlakukan rapid test gratis bagi awak kendaraan logistik masuk Bali. “Karena reaktif rapid test, hari itu juga sudah langsung dirujuk ke RSUD Negara. Kemudian dari hasil tes swab yang kami terima Sabtu (20/6), terkonfirmasi positif Covid-19,” ujarnya.
Menurut Arisantha, pasien positif yang seorang sopir truk itu, dimasukkan sebagai kasus transmisi luar daerah. Yang bersangkutan diduga tertular di daerah Jawa Timur yang masuk daftar daerah zona hitam Covid-19. “Saat ketemu reaktif di Gilimanuk, yang bersangkutan perjalanan dari Jawa Timur. Karena ketemu reaktif di Gilimanuk, yang bersangkutan juga belum sempat pulang,” kata Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.
Sesuai catatan GTPP Covid-19 Jembrana, dengan adanya tambahan 1 pasien positif Covid-19 yang masuk kasus transmisi luar daerah itu, maka sudah ada 2 kasus transmisi luar daerah dari total 31 pasien positif Covid-19 Jembrana. Sedangkan 29 pasien positif Covid-19 lainnya, 5 di antaranya masuk kasus transmisi lokal dan 24 lainnya kasus transmisi luar negeri (imported case) yang merupakan kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dari total 31 pasien positif itu, ada 24 orang yang telah dinyatakan sembuh, dan 7 orang yang masih dirawat. Dari 7 pasien yang masih dirawat itu, 3 orang di antaranya merupakan PMI, 3 pasien kasus transmisi lokal, dan 1 pasien kasus transmisi luar daerah. Ketujuh pasien yang masih dirawat itu, 5 orang dirawat di RSUD Negara, 1 orang di RS Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Udayana (Unud) di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, dan 1 orang di UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Bali di Denpasar.
Selain tambahan kasus positif ke-31 itu, menurut Arisantha, ada pemulangan 3 pasien reaktif rapid test yang telah dinyatakan sembuh di RSUD Negara, Minggu kemarin. Ketiga pasien reaktif rapid test sembuh atau negatif Covid-19 itu, sama-sama merupakan pelaku perjalanan yang bekerja sebagai sopir truk. Sebelumnya, ketiga pasien yang masing-masing dari Kelurahan Banjar Tengah, Kelurahan Lelateng, dan Desa Baluk, itu ditemukan reaktif rapid test saat hendak mencari syarat untuk melakukan perjalanan ke luar daerah. “Dengan kesembuhan tiga pasien reaktif rapid test itu, per hari ini (Minggu kemarin) juga sudah tidak ada lagi pasien reaktif rapid test yang dirawat di RSUD Negara,” tandas Arisantha. *ode
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, saat memberi keterangan pers pada Minggu (21/6), mengatakan pasien positif itu sebelumnya diketahui reaktif rapid test pada Selasa (16/6) lalu. Saat mengikuti rapid test di Gilimanuk, masih diberlakukan rapid test gratis bagi awak kendaraan logistik masuk Bali. “Karena reaktif rapid test, hari itu juga sudah langsung dirujuk ke RSUD Negara. Kemudian dari hasil tes swab yang kami terima Sabtu (20/6), terkonfirmasi positif Covid-19,” ujarnya.
Menurut Arisantha, pasien positif yang seorang sopir truk itu, dimasukkan sebagai kasus transmisi luar daerah. Yang bersangkutan diduga tertular di daerah Jawa Timur yang masuk daftar daerah zona hitam Covid-19. “Saat ketemu reaktif di Gilimanuk, yang bersangkutan perjalanan dari Jawa Timur. Karena ketemu reaktif di Gilimanuk, yang bersangkutan juga belum sempat pulang,” kata Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.
Sesuai catatan GTPP Covid-19 Jembrana, dengan adanya tambahan 1 pasien positif Covid-19 yang masuk kasus transmisi luar daerah itu, maka sudah ada 2 kasus transmisi luar daerah dari total 31 pasien positif Covid-19 Jembrana. Sedangkan 29 pasien positif Covid-19 lainnya, 5 di antaranya masuk kasus transmisi lokal dan 24 lainnya kasus transmisi luar negeri (imported case) yang merupakan kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dari total 31 pasien positif itu, ada 24 orang yang telah dinyatakan sembuh, dan 7 orang yang masih dirawat. Dari 7 pasien yang masih dirawat itu, 3 orang di antaranya merupakan PMI, 3 pasien kasus transmisi lokal, dan 1 pasien kasus transmisi luar daerah. Ketujuh pasien yang masih dirawat itu, 5 orang dirawat di RSUD Negara, 1 orang di RS Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Udayana (Unud) di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, dan 1 orang di UPTD Bapelkesmas Dinas Kesehatan Bali di Denpasar.
Selain tambahan kasus positif ke-31 itu, menurut Arisantha, ada pemulangan 3 pasien reaktif rapid test yang telah dinyatakan sembuh di RSUD Negara, Minggu kemarin. Ketiga pasien reaktif rapid test sembuh atau negatif Covid-19 itu, sama-sama merupakan pelaku perjalanan yang bekerja sebagai sopir truk. Sebelumnya, ketiga pasien yang masing-masing dari Kelurahan Banjar Tengah, Kelurahan Lelateng, dan Desa Baluk, itu ditemukan reaktif rapid test saat hendak mencari syarat untuk melakukan perjalanan ke luar daerah. “Dengan kesembuhan tiga pasien reaktif rapid test itu, per hari ini (Minggu kemarin) juga sudah tidak ada lagi pasien reaktif rapid test yang dirawat di RSUD Negara,” tandas Arisantha. *ode
1
Komentar